Kesehatan
Kasus Kanker Usus Besar pada Usia Muda Melonjak, Waspadai Gejala dan Penyebabnya
Penyakit kanker usus besar sekarang tidak hanya menyerang lansia namun usia muda dibawah 50 tahun pun juga tidak lepas dari kanker usus besar ini
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amelia Mutia Rachmah
TRIBUNKALTIM.CO - Kasus kanker usus besar yang menyerang usia muda kini mulai melonjak.
Penyakit ini sekarang tidak hanya menyerang lansia namun usia muda dibawah 50 tahun pun juga tidak lepas dari kanker usus besar ini
Spesialis onkologi dan Associate Profesor Kedokteran di Harvard Medical School, Kimmie Ng mengatakan insiden kanker kolorektal di dunia telah meningkat sebesar 2 hingga 3 persen pertahun pada orang muda atau di bawah usia 50 tahun sejak pertengahan 1990-an.
Hal ini khususnya mempengaruhi negara-negara berpendapatan tinggi, yang angka atau kasusnya tempak meningkat dalam kelompok muda.
Seperti apa gejala kanker usus besar? simak penjelasannya berikut ini.
Pada stadium awal, kanker usus besar normalnya tak memicu gejala yang besar hingga sampai menyebar ke organ lain atau masuk stadium lanjut.
Baca juga: Cara Mencegah Penyakit Menular Gondongan Versi Kadis Kesehatan Kaltim dr Jaya Mualimin
Terlebih gejala yang ditimbulkan sekilas mirip dengan gangguan pencernaan lainnya, seperti radang usus ataupun infeksi. Karenanya, penting untuk memeriksakan diri. Namun harus tetap waspada apabila mengalami gejala berikut ini :
Gejala umum yang perlu diwaspadai
Mengenal gejala penyakit kanker ini lebih dalam, bisa membantu Anda mendeteksi adanya penyakit lebih awal. Tindakan ini termasuk cara mencegah kanker pada usus besar dan rektum agar tidak bertambah parah.
Gejala kanker kolorektal (usus besar dan atau rektum) yang umum terjadi, meliputi:
- Kebiasaan buang air besar berubah, mulai dari sering diare atau sembelit yang berlangsung lebih dari beberapa hari.
- Terjadi perdarahan pada rektum, kadang membuat feses jadi lebih gelap.
- Nyeri perut disertai perasaan perut terasa penuh.
- Tubuh sangat lemah dan berat badan menurun tanpa penyebab yang jelas.
Jika mengalami gejala kanker tersebut, segera konsultasi ke dokter untuk mengetahui bahwa penyebabnya adalah kanker atau masalah pencernaan lain.
Baca juga: Inilah 10 Manfaat Tawas untuk Kesehatan dan Kecantikan, Bukan Hanya Penghilang Bau Badan
Cara mencegah kanker usus besar
Melansir dari halama hello sehat, tidak ada cara pasti memang untuk mencegah kanker kolorektal.
Namun, ahli kesehatan berpendapat bahwa menghindari berbagai faktor risikonya bisa membantu.
Berikut ini tindakan pencegahan kanker yang menyerang usus besar dan rektum, di antaranya
1. Hati-hati saat menggunakan obat NSAI
Obat NSAID, seperti aspirin sering digunakan untuk meredakan rasa nyeri. Ternyata, bagi orang yang berisiko kanker pada saluran cerna, penggunaan obat jenis ini harus dibatasi. Pasalnya, aspirin dapat menimbulkan perdarahan dan bisul sehingga membuat risiko kanker kolorektal jadi lebih tinggi.
Jadi, cara mencegah kanker usus besar dan rektum yang bisa Anda terapkan adalah berhati-hati menggunakan aspirin. Sebaiknya, konsultasikan pada dokter lebih dahulu sebelum menggunakan obat.
2. Perbanyak konsumsi sayur dan buah, serta batasi makan daging
Agar sel tetap sehat, mengonsumsi makanan yang sehat bergizi adalah hal yang utama. Penting untuk meningkatkan asupan sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Menurut studi yang diterbitkan pada American Association for Cancer Research menunjukkan bahwa kopi mengandung antioksidan, seperti polifenol bisa menurunkan risiko kanker karena mengurangi kerusakan oksidatif pada sel-sel di usus.
Tidak hanya itu, cara mencegah berkembangnya kanker usus besar dan rektum juga bisa diterapkan dengan membatasi konsumsi daging merah (daging sapi atau kambing) dan makanan yang dibakar.
Baca juga: 7 Efek Samping Bagi Kesehatan Tubuh jika Makan Makanan yang Gosong, Bisa Menyebabkan Kanker
Ilmuwan menemukan bahwa daging merah mengandung heterosiklik amina (HCA), yakni bahan kimia yang dihasilkan dari daging yang dimasak dengan suhu tinggi. Bahan kimia tersebut dapat meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi dalam jumlah banyak secara rutin.
Kemudian, orang-orang juga cenderung mengonsumsi daging olahan yang tinggi nitrat. Ketika dimakan, nitrat bisa berubah menjadi nitrosamin, yang sifatnya karsinogenik (memicu kanker). Zat karsinogenik juga ditemukan pada daging yang dibakar.
Supaya upaya pencegahan kanker usus besar dan rektum jadi lebih baik, porsi makanan juga harus dijaga dan penyajiannya harus sehat, seperti dikukus, ditumis, direbus, atau dipanggang.
3. Berhenti merokok, batasi alkohol, dan rutin olahraga
Zat karsinogenik juga ditemukan pada rokok dan alkohol. Oleh karena itu, jika Anda ingin mencegah kanker usus besar dan rektum, segera berhenti merokok dan kurangi kebiasaan minum alkohol.
Untuk wanita, tidak boleh minum lebih dari satu gelas alkohol per hari. Sementara untuk pria, tidak boleh lebih dari 2 gelas alkohol per hari. Kemudian, cobalah untuk membiasakan diri untuk olahraga setidaknya 30 menit setiap hari.
4. Ikuti skrining kanker
Risiko kanker kolorektal bisa sangat tinggi, jika Anda memiliki sindroma kanker keluarga. Kondisi ini menandakan bahwa Anda mewarisi mutasi gen tertentu sehingga lebih rentan memiliki polip di usus dan terkena kanker di kemudian hari.
Salah satu tandanya adalah ada anggota keluarga, baik ibu atau ayah yang punya penyakit kanker.
Baca juga: Apa Itu Kanker Ovarium yang Diidap Shella Selpi hingga Meninggal Dunia, Kenali Ini 10 Tandanya
Nah, jika Anda termasuk orang yang berisiko, cara mencegah kanker usus besar dan rektum yang paling ampuh adalah melakukan tes skrining secara rutin.
Alasannya, lewat tes ini Anda dan dokter bisa mendeteksi adanya sel kanker ususmaupun polip abnormal. Bagi Anda yang tidak punya risiko kanker keluarga, skrining kanker usus dan rektum bisa dilakukan secara rutin bila usia mencapai 50 tahun.
Teknik pengobatan kanker usus besar
Berbagai teknik operasi dilakukan untuk mengobati kanker ini dan masih terus dikembangkan untuk mendapatkan hasil lebih baik.
Sebagai salah satu pusat unggulan di bidang pengobatan digestif, Siloam Hospitals Kebon Jeruk melalui Digestive Clinic telah mengembangkan teknik terbaru dalam penangananan kanker usus besar.
Salah satunya adalah teknik Trans-Anal Total Mesorectal Excision (TaTME).
Teknik ini merupakan tindakan operasi minimal invasif (minimal invasive surgery) yang tidak hanya bertujuan untuk penanganan usus buntu dan batu empedu, tapi juga efektif untuk pengobatan pasien kanker rektum (usus besar bagian bawah).
Jika umumnya operasi kanker rektum membutuhkan sayatan di perut sepanjang 10-15 cm dan tumor dikeluarkan melalui luka sayatan besar, teknik Trans-Anal Total Mesorectal Excision hanya membutuhkan luka sayatan sekitar 1-2 cm saja.
Baca juga: 5 Manfaat Rajin Mengonsumsi Jagung Bagi Kesehatan Tubuh, Membantu Mencegah Kanker Usus Besar
Teknik terbaru ini juga memungkinkan spesimen tumor dan usus yang dipotong dapat dikeluarkan melalui lubang anus.
“Keunggulan paling signifikan dari operasi laparoskopi dengan teknik Trans-Anal Total Mesorectal Excision adalah sayatan lebih kecil, sehingga bekas luka dan rasa sakit yang dialami lebih minim.
Kondisi ini membuat pasien tidak membutuhkan obat nyeri dalam dosis besar dan mengurangi efek samping obat. Teknik ini juga membuat luka operasi lebih minimal dan proses perawatan di rumah sakit menjadi lebih singkat,” ungkap dr. Wifanto.
Itulah yang perlu diketahui mengenai kasus kanker usus besar yang mulai menyerang di usia muda. Semoga bermanfaat. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.
14 Manfaat Donor Darah untuk Kesehatan, dari Imun hingga jantung |
![]() |
---|
5 Rekomendasi Camilan Sehat untuk Penderita Diabetes, Cegah Lonjakan Gula Darah |
![]() |
---|
Ingin Berhenti Merokok? Coba 10 Tips Efektif Ini untuk Lawan Kecanduan Nikotin |
![]() |
---|
6 Manfaat Tauge untuk Kesehatan, Cegah Stroke hingga Tingkatkan Daya Tahan Tubuh |
![]() |
---|
Waspada, 8 Dampak Negatif Minum Soda Terlalu Sering bagi Kesehatan Tubuh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.