Pilkada Sumut 2024

Elektabilitas Edy Rahmayadi dan Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024, Mantu Jokowi Masih Unggul

Elektabilitas paslon terkuat di Pilkada Sumut 2024,  Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi diduga saling sindir.

Editor: Heriani AM
Instagram kpuprovsumutofficial
PILKADA SUMUT 2024 - Dua cagub Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut 2024. Elektabilitas paslon terkuat di Pilkada Sumut 2024,  Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi diduga saling sindir. 

Populasi survei itu adalah seluruh warga Indonesia di Provinsi Sumatera Utara yang mempunyai hak pilih dalam pemilihan umum, yaitu mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Sampel survei sebanyak 800 responden diambil dengan menggunakan metode bertingkat (multistage), dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 3,5 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi simple random sampling.

Litbang Kompas

Dalam Pilgub Sumut 2024, disinyalir lekat dengan adanya 'Jokowi Effect'.

Sesuai hasil survei Litbang Kompas terbaru, Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut masih memiliki pamor atau pengaruh besar dalam Pilkada 2024.

Hal tersebut disampaikan oleh Peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu terkait pengaruh Jokowi pada Pilkada 2024.

 "Kalau berdasarkan survei kompas Juni 2024, pamor Presiden Jokowi masih terjaga," kata Yohan, mengutip BangkaPos.com.

Berdasarkan survei yang dilakukan Litbang Kompas, sebanyak 54 persen publik akan memilih sosok yang dekat dengan Presiden Jokowi.

"Dari survei kita tanyakan apakah responden akan mempertimbangkan pilihan pilkada itu dengan sosok atau pasangan calon yang dekat dengan Pak Jokowi atau pasangan calon yang mungkin didukung Pak Jokowi, itu 54 persen lebih mengatakan akan mempertimbangkan," jelas Yohan.

Dari gambaran tersebut, Yohan mengatakan variabel Jokowi effect pada Pilkada 2024 tidak jauh berbeda dengan ketika Pilpres.

"Artinya ada sikap yang menjadikan variabel Pak Jokowi, itu menjadi pertimbangan seseorang untuk memilih di Pilkada," ungkapnya. 

Saling Sindir

Gelaran Pilkada Sumut 2024 menjadi sorotan karena aksi saling sindir terbuka dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Bobby Nasution-Surya dan Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala.

Terkini Edy Rahmayadi menyebut Bobby seperti anak harimau saat bertemu kader PDI Perjuangan di Labuhan Batu Selatan, Selasa (1/10/2024). 

Edy menyindir Bobby yang kini berseberangan dengan PDIP, meski sebelumnya dibesarkan oleh partai tersebut.

"Siapa yang membesarkan Bobby? PDIP. PDIP ini memelihara harimau, yang pada akhirnya diterkam harimau sendiri," ujar Edy.

Menanggapi hal itu, Bobby mengatakan bahwa saat dirinya dibesarkan saat masih kader, baik PDIP maupun Gerindra.

"Ya, semuanya saling membesarkan saya rasa ya. PDIP membesarkan kita, kita juga sama-sama, semua berpolitik," kata Bobby saat diwawancarai di sela-sela kampanyenya di Kabupaten Toba, Senin (7/10/2024).

Bobby menambahkan, selama di PDIP, diajarkan untuk membesarkan masyarakat, bukan diri sendiri.

"Yang diajarkan PDI Perjuangan itu membesarkan masyarakat. Bukan soal siapa yang membesarkan siapa, tapi yang diutamakan adalah masyarakat," kata Bobby.

Sebelumnya, keduanya juga sempat saling sindir mengenai kondisi jalan rusak di Sumatera Utara.

Bobby mengkritik proyek jalan senilai Rp 2,7 triliun di era pemerintaha n Edy, sementara Edy membalas bahwa jalan rusak tersebut adalah tanggung jawab pemerintah pusat yang belum selesai dikerjakan.

Perang urat saraf ini semakin intensif sejak pengundian nomor urut pilgub, dan banyak yang bertanya apakah ini bagian dari strategi keduanya untuk meraih dukungan pemilih.

Terkait hal itu, pengamat politik dari Universitas Sumatera Utara, Indra Fauzan menyampaikan analisanya.

"Kalau saat ini hanya dipermukaan saja, masyarakat belum terasa begitu panas, karena memang statement kedua kandidat saya rasa wajar saja. Karena untuk saling buka front saling menjatuhkan saya rasa itu baik sekali bagi demokrasi di Sumatera Utara tapi bagaimanapun di level bawah perlu diberikan pemanasan lagi, karena sekarang belum terasa," kata Indra dikutip Tribun dari wawancara KompasTV, Selasa (8/10/2024).

Menurutnya, saat ini pernyataan sindiran dari Bobby dan Edy belum mempengaruhi elektabilitas keduanya.

"Karena itu saya melihat isu-isu yang dilontarkan bukan program, yang harus mereka laksanakan seperti isu Mulyono, isu-isu jalan, isu terkait harimau itu hanya memanaskan saja. Tapi tidak menyerang ke program-program yang harus dikembangkan," katanya.

Indra menjelaskan, Edy menggunakan strategi menyerang lawannya untuk menebus pasar politik di Sumut.

"Saya rasa itu karakter Pak Edy untuk menembus pasar politik di Sumut dengan menggunakan sentimen politik dinasti, sentimen kebijakan, tujuannya untuk memantik pasar-pasar pendukung Edy," ujarnya.

Diketahui, Bobby Nasution diketahui kini bergabung dengan Partai Gerindra setelah dipecat dari PDIP.

Pemecatan itu terjadi karena Bobby mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, kakak iparnya, dalam Pemilihan Presiden 2024.

Sementara itu, PDIP mendukung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Padahal, saat mencalonkan diri sebagai Wali Kota Medan pada 2020, Bobby didukung oleh PDIP.

Dalam Pilkada Sumut saat ini, Bobby Nasution berpasangan dengan Bupati Asahan, Surya.

Baca juga: Pamannya Masuk Tim Pemenangan Edy Rahmayadi, Ini Kata Bobby Nasution

Mereka didukung sejumlah partai besar, termasuk Gerindra, Golkar, NasDem, Demokrat, PAN, PKB, PKS, Perindo, PPP, dan PSI. Sementara Edy Rahmayadi berpasangan dengan kader PDI-P, Hasan Basri. 

Keduanya didukung oleh PDIP, Hanura, Partai Gelora, Ummat, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), dan Partai Buruh. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pilkada Sumut Panas, Bobby Nasution Vs Edy Rahmayadi Saling Sindir, Pengamat: Baik untuk Demokrasi dan 3 Hasil Survei Elektabilitas Pilgub Sumut 2024, Sosok Calon Gubernur Terkuat: Bobby Vs Edy

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved