Pilkada Sumsel 2024
Elektabilitas Herman Deru vs Mawardi Yahya, Hasil Survei Pilkada Sumsel 2024, Peluang Eddy Santana
Berikut elektabilitas Herman Deru vs Mawardi Yahya berdasarkan hasil survei Pilkada Sumsel 2024. Bagaimana peluang Eddy Santana?
TRIBUNKALTIM.CO - Berikut hasil survei elektabilitas Pilkada Sumsel 2024 yang diikuti tiga cagub yakni Herman Deru, Eddy Santana dan Mawardi Yahya.
Dari hasil survei Pilkada Sumsel 2024 terlihat persaingan elektabilitas Herman Deru vs Eddy Santana vs Mawardi Yahya.
Elektabilitas Herman Deru dan Mawardi Yahya bersaing di hasil survei Pilkada Sumsel 2024, bagaimana dengan peluang Eddy Santana untuk bersaing?
Diketahui, telah ditetapkan tiga paslon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Selatan di Pilkada Sumsel 2024 yakni:
Baca juga: 3 Cagub Terkuat di Hasil Survei Pilgub/Pilkada Sumsel 2024, Sosok yang Berpotensi Kalahkan Herman
- Nomor urut 1 Herman Deru-Cik Ujang (HDCU)
- Nomor urut 2 Eddy Santana Putra-Riezky Aprilia
- Nomor urut 3 Mawardi Yahya-RA Anita Noeringhati (Matahati)
Masih Unggul
Peneliti dari Konsepindo Research & Consulting, Aldo Serena menyebut dari ketiga paslon tersebut, Herman Deru-Cik Ujang, yang populer disingkat HDCU, merupakan pasangan yang paling besar peluangnya untuk memenangkan Pilkada Sumsel 2024.
Pasalnya dari ketiga paslon tersebut, elektabilitas Herman Deru unggul sangat jauh.
"Peluang HDCU menang sangat besar. Saat ini elektabilitas Herman Deru sendiri sudah hampir tembus 70 persem.
Sementara Mawardi dan Eddy Santana masing-masing di bawah 15 persen," kata Aldo, Sabtu (31/8/2024).

Aldo menyebut dengan waktu yang tersisa kurang dari 3 bulan lagi, sulit bagi lawannya untuk mengejar elektabilitas Herman Deru.
Itu karena selisih antara Herman Deru dengan Mawardi Yahya dan Eddy Santana terbilang cukup jauh.
"Berat untuk mengejar elektabilitas Herman Deru. Selisihnya sudah lebih dari 50 persen.
Secara teori dan ilmiah, sedikit sekali cerita ada yang bisa mengejar selisih elektabilitas sebesar itu," ujarnya.
Meskipun menurut Aldo, Mawardi Yahya diusung oleh partai-partai besar seperti Golkar dan Gerindra serta Eddy diusung oleh PDIP, tetap sulit untuk mengalahkan Herman Deru.
"Pak Herman Deru itu mungkin seperti Airin di Banten.
Capaian elektabilitas Herman Deru dan Airin Rachmi Diany sama-sama di atas tujuh puluh persen, sulit dikejar lawan.
Sepanjang keduanya tidak melakukan kesalahan dalam masa kampanye berlangsung, saya kira publik sudah bisa menebak Herman Deru akan jadi lagi sebagai Gubernur Sumsel dan Airin Rachmi Diany akan jadi Gubernur Banten,” katanya.
Pertarungan Seru Herman Deru vs Mawardi Yahya
Lembaga Survei PatraData menyebutkan faktor patron menjadi penentu kemenangan pada pemilihan gubernur Sumatera Selatan (Pilgub Sumsel) tahun 2024 dan pertarungan seru akan terjadi antara Herman Deru dan Mawardi Yahya.
Direktur Riset dan Pemenangan PatraData Hasmin Aries Pratama dalam keterangan diterima di Palembang, Kamis, mengatakan pertarungan petahana Herman Deru versus Mawardi Yahya pada perebutan menjadi orang nomor satu di Sumatera Selatan dipastikan akan berjalan keras dan seru.
Meski sejak awal beredar banyak nama yang diperkirakan akan ikut bertarung yakni Heri Amalindo-Popp Ali, Holda-Meli Mustika (Home), dan Eddy Santana Putra (ESP)-Andi Asmara, mantan pasangan di atas tadi yang menunjukkan progres dukungan dan rekomendasi dari partai-partai besar khususnya.
Mantan Bupati Ogan Komering Ulu Timur, Herman Deru mendapat perlawanan sengit dari bekas wakilnya sendiri, Mawardi Yahya, yang kini menjadi anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra.
Di Pilkada Sumsel 2024, Herman Deru memilih berpasangan dengan Cik Ujang, Ketua DPD Partai Demokrat Sumsel yang sebelumnya juga adalah Bupati Lahat (2018–2023).
Sementara Mawardi Yahya memiliki Anita Noeringhati, kader Golkar yang saat ini Ketua DPRD Sumsel.
PatraData Dashboard System (PDS), lembaga riset dan pendampingan politik dengan bigdata yang mengembangkan algoritma politik melakukan simulasi peta kekuatan politik di Sumatera Selatan memastikan pertarungan berjalan keras.
Metode kerja platform PatraData ini sendiri memotret pemetaan politik dengan menghitung dan mengidentifikasi pola dan kecenderungan pemilih berdasarkan hasil Pemilu selama sepuluh tahun terakhir.
Modal politik pasangan Mawardi Yahya – Anita Noeringhati (Matahati) sangatlah menjanjikan.
Secara pencapaian politik, parpol pengusung pasangan ini tak bisa dianggap sepele. Dari 6.326.348 pemilih berdasarkan DPT 2024 yang memilih pada 25.985 TPS, Golkar menjadi partai berhasil meraih suara terbanyak dengan 749.720 suara dan menguasai 12 kursi (16 persen) di DPRD Provinsi.
Disusul Gerindra (716.413 suara) atau 11 kursi (15 persen).
Namun apabila PAN yang memperoleh 411.711 suara dan 6 kursi (8 persen) pada Pemilu 2024 itu mendukung koalisi Matahati, artinya itu menambah kekuatan koalisi Matahati menjadi 39 persen suara atau 29 kursi.
Sedangkan, koalisi Nasdem, PKS, dan Demokrat yang mencalonkan Herman Deru-Cik Ujang memiliki modal politik 1.432.381 suara atau 33 persen suara.
Dari dua koalisi terkuat ini, tak ada yang menguasai perolehan suara secara mayoritas di atas 50 persen.
Sementara, partai-partai yang belum menentukan pilihan calon yang sekitar 27 persen akan sangat menentukan peta kekuatan kandidat.
Praktis, dengan peta kekuatan seperti ini, pertarungannya akan sangat keras dan terbuka.
Keberimbangan ditunjukkan oleh tidak adanya koalisi partai yang mendominasi secara telak di 18 kabupaten/kota.
Gabungan perolehan suara pengusung Mawardi Yahya-Anita unggul di 11 dari 18 Kabupaten, yaitu di Lubuk Linggau (37 persen ), Palembang (42 persen), Prabumulih (37 persen), Banyuasin (36 persen), Empat Lawang (58 persen), Muara Enim (40 persen), Musi Banyuasin (42 persen), Musi Rawas (43 persen), Ogan Ilir (35 persen), dan PAL (Panukal Abab Lematang) Ilir (37 persen).
Dari ke-11 keunggulan tersebut, Matahati sangat dominan di Luwu Utara yakni mencapai 80 persen, di Empat Lawang Matahati unggul 58 persen.
Selebihnya semata unggul tipis dari koalisi atau gabungan partai lain.
Di Musi Rawas Utara koalisi Matahati bahkan teridentifikasi cukup lemah yakni hanya bermodal politik 28 persen.
Sementara itu, gabungan suara koalisi pengusung HDCU tidak satupun unggul hampir semua kabupaten/kota.
Hanya di Palembang koalisi HDCU raup modal politik hingga 40 persen terpaut hanya dua persen (2 persen) dari koalisi Matahati.
Koalisi partai pengusung HDCU justru terbaca lemah di beberapa kabupaten/kota, seperti di Empat Lawang (17 persen) dan Musi Banyuasin (18 persen).
Gabungan suara partai-partai yang belum menentukan pilihan justru unggul di 6 kabupaten/kota. Yakni, Pagar Alam (36 persen), Lahat (40 persen), Musi Rawas Utara (40 persen), OKI (38 persen), OKU (42 persen), OKU Selatan (42 persen), dan OKU Timur (35 persen).
Simulasi tersebut menunjukkan bahwa tidak ada koalisi partai yang benar-benar dominan dalam modal politik yang bisa dikonversikan menjadi modal elektabilitas. Selisih antara satu koalisi dengan lain tidak terpaut jauh.
Namun, jika disimulasikan hingga ke tingkat kecamatan dan kelurahan/desa, akan terlihat di mana kantung-kantung suara potensial di antara para kandidat.
Di Kota Palembang, misalnya, modal koalisi partai pendukung Matahati relatif sedikit lebih kuat dengan total penguasaan suara 42 persen.
Sementara, koalisi partai pendukung Herman Deru-Cik Ujang 40 persen. Sisanya 18 persen tersebar di partai-partai yang belum menentukan calon.
Namun terdapat satu hal yang tampaknya perlu dicermati pasangan Herman Deru – Cik Ujang bahwa koalisi pengusung Matahati adalah koalisi pemenang Pilpres.
Dalam banyak analisis, situasi bagi pasangan kandidat yang berhadapan dengan koalisi pemenang Pilpres bisa menjadi rumit dan bahkan merugikan dengan mengaca pada Pilpres 2024.
“Praktis Pilkada di Sumatera Selatan akan berlangsung seru." kata Hasmin.
"Pemenang adalah mereka yang mampu menghitung secara detil peta dan modal politik sekaligus piawai merancang micro-targeting,” sambungnya.
PDIP Enggan Komentari Survei
Sementara PDIP yang merupakan partai pengusung pasangan Eddy Santana Putra- Riezky Aprilia enggan mengomentari terkait hasil survei tersebut.
Pihaknya memiliki survei internal sendiri yang akan jadi pertimbangan untuk langkah kedepan memenangkan Pilkada Sumsel 2024.
(*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com dengan judul Hasil Survei Pilkada Sumsel 2024 Elektabilitas Herman Deru vs Mawardi vs Eddy Santana, Siapa Terkuat dan Herman Deru-Cik Ujang Siap Selaras dengan Prabowo, Siapa Cagub Terkuat di Pilkada Sumsel 2024?
elektabilitas
hasil survei pilkada sumsel 2024
Pilkada Sumsel 2024
survei
Herman Deru
Eddy Santana
Mawardi Yahya
TribunKaltim.co
Elektabilitas Andika Perkasa vs Ahmad Luthfi Hasil Survei Pilkada Jateng 2024, Ada Pengaruh Ganjar |
![]() |
---|
Benny Laos Meninggal, Sarbin Sehe Lanjutkan Kampanye, KPU Tunggu Pengganti Cagub Pilkada Malut 2024 |
![]() |
---|
Jadwal Debat dan Hasil Survei Pilkada Sumut 2024, Elektabilitas Bobby Nasution vs Edy Rahmayadi |
![]() |
---|
Elektabilitas Andika Perkasa, Hasil Survei Pilkada Jateng 2024 Puas Kinerja Ganjar Pilih Luthfi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.