Berita Mahulu Terkini

Evaluasi Pembangunan Kampung di Long Apari, Bupati Mahulu Soroti Tantangan Selama Kepemimpinannya

DPMK menggelar kegiatan monitoring dan evaluasi pembangunan kampung di wilayah Kecamatan Long Apari, Senin (14/10/2024)

Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Nur Pratama
TribunKaltim.co/Kristiani Tandi Rani
Pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi pembangunan kampung di wilayah Kecamatan Long Apari Mahulu. 

TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) menggelar kegiatan monitoring dan evaluasi pembangunan kampung di wilayah Kecamatan Long Apari, Senin (14/10/2024).

Kegiatan ini digelar di Lamin Adat Kampung Tiong Bu'u, Kecamatan Long Apari, Kabupaten Mahulu. 

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi selama masa kepemimpinannya dan pencapaian pembangunan yang berhasil diwujudkan di tengah keterbatasan.

"Masa jabatan saya itu hanya sembilan tahun, karena aturan baru mengharuskan pemilihan serentak kepala daerah. Akibatnya, masa jabatan kami dipangkas setahun menjadi sembilan tahun," katanya saat membuka kegiatan monitoring. 

Baca juga: Bupati Mahulu Sebut Penguatan Manajemen Satpol PP Menjadi Prioritas Jelang Pilkada 2024

Ia menjelaskan bahwa sembilan tahun masa jabatannya tidak sepenuhnya efektif untuk pembangunan.

Tahun pertama digunakan untuk perencanaan, sementara berbagai tantangan eksternal memperlambat pelaksanaan di tahun-tahun berikutnya.

"Tahun pertama itu kita belum melaksanakan pembangunan, kita baru membuat perencanaan-perencanaan pembangunan di 2016 untuk dimulai di tahun 2017," jelasnya.

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh Pemkab Mahulu adalah penurunan anggaran signifikan pada 2017, yang memengaruhi kelancaran proyek-proyek pembangunan.

"Yang pertama, ada penurunan anggaran di 2017 sebanyak 35 persen dari APBD. Itu sangat berdampak pada program-program yang sudah kita rencanakan," ujarnya.

Selain itu, pandemi COVID-19 juga menjadi hambatan besar bagi pembangunan. 

Dua tahun penuh terdampak pandemi membuat anggaran dan tenaga fokus pada penanganan krisis kesehatan dan sosial.

"Yang kedua, bencana COVID-19. Dua tahun itu benar-benar efektif kita habiskan untuk penanganan pandemi. Pemulihan dampaknya pun masih terasa sampai sekarang, dan kami perkirakan butuh satu tahun lagi untuk benar-benar pulih," tambahnya.

Ia menegaskan bahwa dari sembilan tahun masa jabatannya, hanya lima tahun yang bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk pembangunan. 

"Empat tahun itu kita buang dengan kegiatan dan bencana COVID-19. Jadi yang efektif pelaksanaan pembangunan itu cuma lima tahun," ujarnya.

Meski demikian, Bupati Mahulu tetap optimistis. 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved