Wawancara Eksklusif Calon Pilkada

Janji dan Mimpi Calon Walikota Bontang Sutomo Jabir, 'Masyarakat Harus Berpenghasilan Layak'

Berpasangan dengan Nasrullah, Sutomo Jabir maju sebagai calon walikota dengan diusung PKB, Partai Demokrat, Partai Hanura, dan Partai Garuda

|
Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Syaiful Syafar
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN
Sutomo Jabir, calon walikota nomor urut 2 pada Pilkada Bontang 2024. 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Pengalaman sebagai anggota legislatif di DPRD Kaltim menjadi modal bagi Sutomo Jabir maju dalam kancah Pilkada Bontang 2024.

Berpasangan dengan Nasrullah, Sutomo Jabir maju sebagai calon walikota dengan diusung PKB, Partai Demokrat, Partai Hanura, dan Partai Garuda.

Sejumlah rencana telah disusun oleh Sutomo Jabir jika nantinya terpilih sebagai Walikota Bontang periode 2024-2029.

Yang paling utama adalah memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat Bontang.

Sebab menurutnya, Bontang punya potensi untuk berkembang dan menjadi lebih baik dengan poisisinya yang diapit dua daerah kaya, yakni Kutai Timur dan Kutai Kartanegara. 

Ditambah lagi lokasinya langsung berhadapan dengan Selat Makassar.

Baca juga: Resmi Mendaftar ke KPU Bontang, Sutomo Jabir: tak Semua Partai Berani Mendukung Saya dan Nasrullah

Sayangnya, Sutomo Jabir melihat masih banyak masyarakat Bontang yang belum punya penghasilan layak.

Hal itu berimbas dengan daya beli yang menurun, serta kesulitan memenuhi kebutuhan ekonomi sehari-hari.

Sutomo Jabir bersama Nasrullah saat mendaftar di KPU sebagai peserta Pilkada Bontang 2024.
Sutomo Jabir bersama Nasrullah saat mendaftar di KPU sebagai peserta Pilkada Bontang 2024. (TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN)

Lantas, bagaimana strategi Sutomo Jabir jika menjadi Walikota Bontang?

Simak wawancara ekslusifnya bersama Tribun Kaltim.
 
Bagaimana latar belakang Anda sampai menjadi seperti sekarang? 

Orangtua saya itu dua-duanya suku Bugis ya. Ibu saya itu dari Pinrang, bapak saya itu Sidrap.

Mereka perantau dari dulu, zaman masih pakai kapal layar sudah merantau ke Kalimantan Timur.

Makanya saya lahir di Kalimantan Timur, saya lahir di Samarinda. 

Tapi masa kecil saya kembali lagi ke Sulawesi Selatan, yaitu ke Pinrang saat masih umur dua tahun.

Saat itu ibu saya kembali ke Sulawesi Selatan, bapak masih tetap di sini. Sekitar tiga tahun saya di Pinrang.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved