Wawancara Eksklusif Calon Pilkada

Janji dan Mimpi Calon Bupati Kukar Edi Damansyah, Rp 100 Miliar Bangun Infrastruktur Pedesaan

Calon Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah kompak dengan kembali menggandeng calon wakil bupati Rendi Solihin di Pilkada Kukar 2024.

|
TRIBUNKALTIM.CO/WAHYU TRIONO
WAWANCARA EKSKLUSIF - Calon Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah saat berfoto dengan Pemred Tribun Kaltim, Ibnu Taufik Jr dalam wawancara khusus Pilkada Kukar 2024 di salah satu rumah warga. 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Calon Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah kompak dengan kembali menggandeng calon wakil bupati Rendi Solihin di Pilkada Kukar 2024.

Paslon petahana ini didukung oleh  PDI Perjuangan, Partai Ummat, Partai Kebangkitan Nusantara, dan Partai Buruh.   

Edi Damansyah bakal mempercepat pembangunan infrastruktur jika kembali mendapat kepercayaan di periode keduanya.

"Kami ingin mempercepat pembangunan desa melalui alokasi Rp100 miliar per tahun untuk kawasan pedesaan. Anggaran ini di luar Dana Desa, dan bertujuan untuk membangun infrastruktur yang bisa menghubungkan antardesa, seperti jalan lingkungan dan irigasi," papar Edi Damansyah saat diwawancara Pemred Tribun Kaltim, Ibnu Taufik Jr.

Baca juga: Janji dan Mimpi Rendi Susiswo Ismail, Calon Walikota Balikpapan 2024, Siapkan Kartu Balikpapan Sehat

Lantas apa saja yang masuk menjadi program ungulan pasangan Edi-Rendi, simak petikan wawancara eksklusifnya. 

Edi Damansyah-Rendi Solihin, pasangan calon Bupati dan wakil Bupati di Pilkada Kukar 2024.
Edi Damansyah-Rendi Solihin, pasangan calon Bupati dan wakil Bupati di Pilkada Kukar 2024. (HO)

Pembangunan sumber daya manusia di era Edi Damansyah tampaknya menjadi prioritas utama?

Kami memang menempatkan pengembangan sumber daya manusia sebagai fokus utama dalam membangun 'Kukar Idaman,' sebuah upaya besar untuk menciptakan manusia yang berakhlak mulia, unggul, dan memiliki daya saing tinggi. 

Untuk ini, saya tidak pernah berhenti mencari masukan dan nasihat dari para tokoh agama, kiai, para orang tua, dan para guru mengenai aspek mana yang perlu diperkuat.

Tujuannya adalah agar visi membentuk manusia yang bermartabat, memiliki kepribadian yang kuat, dan berbudaya dapat benar-benar tercapai, tidak hanya dalam wacana tetapi juga dalam praktik.

Oleh karena itu, kami meluncurkan Program Gerakan Etam Mengaji (GEMA). Kata 'Etam' dalam bahasa Kutai berarti 'Kita', yang menyiratkan kebersamaan.

Program ini telah berjalan dengan dukungan penuh dari masyarakat dan telah diresmikan melalui Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2021. 

Inspirasi GEMA muncul dari pengalaman saya saat berkeliling ke desa-desa. Saya senang berada di tengah masyarakat, menginap di desa, dan melihat sendiri kondisi sosial, kehidupan beragama, serta realitas sehari-hari yang mereka hadapi.

Dari kunjungan-kunjungan ini, saya mulai berpikir tentang peran pemerintah yang lebih konkret dalam mendukung dan memperkuat sisi keagamaan serta sosial budaya masyarakat.

Program GEMA ini tidak hanya ditujukan kepada umat Muslim yang ingin lebih mendalami Al-Qur'an, tetapi juga mencakup semua warga agar bisa lebih mendalami kitab suci mereka masing-masing.

Kami ingin program ini memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat, terlepas dari latar belakang agama mereka. 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved