Debat Pilkada Balikpapan 2024, Sabani Singgung Angkot, 'Usahanya Dimangsa Bus, Gratis Pula'

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Tiga pasangan calon (paslon) walikota dan wakil walikota Balikpapan beradu gagasan dalam dalam Debat Publik Perdana Pilkada Balikpapan 2024, di Hotel Novotel Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (23/10/2024) malam.

Pada debat Pilkada Balikpapan 2024 perdana hari ini, pasangan calon nomor urut 1, Rahmad Masud dan Bagus Susetyo mendapat pertanyaan mengenai inovasi apa saja yang dilakukan untuk membangun budaya melayani bagi ASN, sehingga dapat menciptakan birokrasi yang berorientasi pada pelayanan publik yang mudah, murah, cepat, transparan, dan berbasis teknologi informasi. 

Bagus Susetyo, calon wakil walikota Balikpapan 2024 menjawabnya dengan menjelaskan visi misi Rahmad Masud ketika menjabat sebagai Walikota Balikpapan.

Ia mengatakan ASN harus bisa melayani secara profesional dan keterpaduan delegasi netralitas.

Pasangan calon nomor urut 1 ini mengatakan pelayanan adalah landasan utama untuk masyarakat.

Bagus Susetyo juga menambahkan bahwa mereka akan membudayakan lingkungan kerja yang baik dan berteknologi tinggi dengan menggunakan digitalisasi sehingga akan transparan.

"Sehingga semua orang bisa mengupload apa yang dilakukan, apa yang akan diurus, sehingga tidak perlu datang ke kantor tetapi semua terbuka secara teknologi dengan transparan" jelas Bagus.

Baca juga: LIVE Debat Pilkada Balikpapan 2024, Rendi Singgung Kondisi Balikpapan, Katakan Tidak pada Dinasti

Rahmad Masud pun menambahkan jawaban Bagus dengan mengatakan bahwa pasangan nomor urut 1 adalah pelayan masyarakat yang melayani masyarakat.

"Bahwa kita ini adalah pelayan masyarakat, namun bukan sebagai pelayan, tapi melayani kepentingan-kepentingan masyarakat," ujar Rahmad.

Ia pun mengatakan bahwa perdebatan kali ini bukanlah berdebat, tetapi ajang diskusi.

"Tidak perlu sampai saling menyerang, kita santai saja, bahagia-bahagia sajalah ya," ujar Rahmad.

Lalu, pasangan calon nomor urut 3, Muhammad Sabani dan Syukri Wahid memberika tanggapan atas pertanyaan yang diajukan moderator.

Sabani mengatakan bahwa integritas sangat diperlukan dan jangan sampai berbanding terbalik dengan teori yang disampaikan.

Ia pun memaparkan apa yang terjadi di Balikpapan, salah satunya tentang masyarakat yang mengeluh mengenai pelayanan masyarakat.

Isu yang diangkat oleh Sabani juga memfokuskan pada usaha masyarakat yang dimangsa, lalu mengambil contoh pengusaha angkot yang usahanya dimakan oleh bus gratis.

Baca juga: Debat Pilkada Kaltim 2024, Pasangan Rudy Masud dan Seno Aji Janjikan Wifi Gratis