Berita Kukar Terkini

BPBD Kukar Siapkan Desa Lebih Tangguh Bencana dengan Peluncuran F-PRB

Proyek inovatif ini dicetuskan oleh Sigit Imam Prasetyo, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kukar.

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Nur Pratama
TribunKaltim.co/Miftah Aulia Anggraini
Sigit Imam Prasetyo, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kukar. 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Kartanegara (Kukar) mengambil langkah strategis untuk meningkatkan kesiapan desa dalam menghadapi bencana melalui peluncuran Forum Pengurangan Risiko Bencana (F-PRB). 

Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk mempersiapkan desa-desa agar lebih tangguh dan responsif dalam menghadapi berbagai potensi bencana.

Proyek inovatif ini dicetuskan oleh Sigit Imam Prasetyo, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kukar. 

Baca juga: Pemkab Kukar Gandeng 12 Perusahaan Tambang Bangun Rest Area di Jalur Samarinda-Bontang

Ia menjelaskan bahwa peluncuran F-PRB menjadi kunci dalam mendorong optimalisasi pembentukan Desa Tangguh Bencana (DESTANA). 

Konsep DESTANA mengedepankan penguatan desa agar mampu mengenali dan memetakan potensi ancaman di wilayahnya, serta mengelola sumber daya yang ada untuk mengurangi risiko yang mungkin terjadi.

“Program F-PRB direncanakan mulai berjalan pada akhir Oktober 2024, dan akan diawali dengan pertemuan antara para Kepala Desa dan unsur masyarakat desa," ujar Sigit Imam Prasetyo, Kamis (24/10/2024).

Ia menambahkan bahwa pertemuan tersebut bertujuan untuk membentuk forum awal yang nantinya menjadi embrio DESTANA. 

Melalui forum ini, desa-desa akan melakukan kajian mendalam terhadap potensi ancaman, kapasitas, serta kerentanan yang ada di setiap wilayah.

Sementara itu, salah satu langkah utama dalam pembentukan F-PRB adalah penyusunan rencana penanggulangan bencana tingkat desa, yang diharapkan dapat memberikan kerangka kerja yang jelas dalam menghadapi ancaman yang ada. 

Rencana kontingensi juga disusun sebagai bagian dari upaya mitigasi dini, sehingga masyarakat desa memiliki pedoman dalam menghadapi situasi darurat.

Program ini secara khusus menyasar desa-desa dan kelurahan yang dianggap rawan bencana. Tujuannya adalah agar masyarakat setempat dapat dipersiapkan lebih baik dan lebih cepat tanggap dalam menghadapi situasi kritis. 

Melalui pelatihan dan peningkatan kapasitas yang diberikan, diharapkan setiap desa memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai cara mengelola risiko bencana secara efektif.

"Dengan terbentuknya F-PRB, diharapkan ada peningkatan sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, dan berbagai pihak terkait. Sinergi ini sangat penting untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan merumuskan langkah-langkah pengurangan risiko bencana," kata Sigit.

Bimbingan Ahli dan Kolaborasi Multi-Pihak

Tidak hanya berhenti pada pembentukan forum, BPBD Kukar juga menggandeng berbagai pihak untuk memperkuat inisiatif ini. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved