Pilkada Sumut 2024
Duel Bobby Nasution vs Edy Rahmayadi di Survei Elektabilitas Pilkada Sumut 2024, Mantu Jokowi Unggul
Berbicara soal elektabilitas di survei Pilkada Sumut 2024, Jokowi Effect atau efek Jokowi turut disorot.
TRIBUNKALTIM.CO - Sosok yang paling unggul elektabilitasnya di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Pilkada Sumut 2024 sejauh ini masih dipimpin oleh Bobby Nasution.
Berbicara soal elektabilitas di survei Pilkada Sumut 2024, Jokowi Effect atau efek Jokowi turut disorot.
Dalam Pilkada Sumut 2024, terdapat dua pasangan, nomor urut 1, yakni menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Bobby Nasution berpasangan dengan Surya dan nomor urut 2 Edy Rahmayadi berpasangan dengan Hasan Basri Sagala.
Bobby-Surya diusung oleh 10 partai politik, yakni Gerindra, Golkar, NasDem, Demokrat, PAN, PKB, PKS, Perindo, PPP, dan PSI.
Baca juga: Bobby Nasution Unggul di Pemilih Keluarga, Bagaimana Edy Rahmayadi di Survei Pilkada Sumut 2024?
Sedangkan Edy-Hasan diusung oleh 6 partai politik, yakni PDIP, Hanura, Partai Buruh, PKN, Partai Ummat dan Partai Gelora.
Lantas berikut 3 hasil survei elektabilitas Pilgub Sumut 2024.
Hasil survei elektabilitas Pilgub Sumut 2024 tersebut dari Survei Katadata Telco Survey, Lembaga Survei Indonesia (LSI), dan survei Kata Data Insight Center (KIC).
Litbang Kompas
Dalam Pilkada Sumut 2024, disinyalir lekat dengan adanya 'Jokowi Effect'.
Sesuai hasil survei Litbang Kompas terbaru, Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut masih memiliki pamor atau pengaruh besar dalam Pilkada 2024.
Hal tersebut disampaikan oleh Peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu terkait pengaruh Jokowi pada Pilkada 2024.
"Kalau berdasarkan survei kompas Juni 2024, pamor Presiden Jokowi masih terjaga," kata Yohan, mengutip BangkaPos.com.
Berdasarkan survei yang dilakukan Litbang Kompas, sebanyak 54 persen publik akan memilih sosok yang dekat dengan Presiden Jokowi.
"Dari survei kita tanyakan apakah responden akan mempertimbangkan pilihan pilkada itu dengan sosok atau pasangan calon yang dekat dengan Pak Jokowi atau pasangan calon yang mungkin didukung Pak Jokowi, itu 54 persen lebih mengatakan akan mempertimbangkan," jelas Yohan.
Dari gambaran tersebut, Yohan mengatakan variabel Jokowi effect pada Pilkada 2024 tidak jauh berbeda dengan ketika Pilpres.
"Artinya ada sikap yang menjadikan variabel Pak Jokowi, itu menjadi pertimbangan seseorang untuk memilih di Pilkada," ungkapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.