Wawancara Eksklusif Calon Pilkada

Janji dan Mimpi Neni Moerniaeni Calon Walikota Bontang 2024, 'Prioritaskan Penanganan Banjir'

Calon Walikota Bontang Neni Moerniaeni bersama Calon Wakil Walikota Agus Haris siap berkontestasi di Pilkada Bontang 2024.

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Syaiful Syafar
Instagram @nenimoerniaeni
CALON WALIKOTA BONTANG - Neni Moerniaeni, Calon Walikota Bontang di Pilkada Bontang 2024 telah mencatat sejumlah hal yang bakal ia benahi jika kelak diberi kepercayaan masyarakat kembali memimpin Kota Bontang. Mulai dari Standar Pelayanan Minimal (SPM), persoalan stunting, pelayanan kesehatan, pendidikan, pengangguran hingga persoalan banjir. 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Calon Walikota Bontang Neni Moerniaeni bersama Calon Waki Walikota Bontang Agus Haris siap berkontestasi di Pilkada Bontang 2024

Pasangan Neni-Agus yang didukung lima partai politik, yakni Partai Golkar, PKS, Nasdem, PSI, dan Gerindra mendapat nomor urut 4 pada Pilkada Bontang 2024.

  Neni Moerniaeni yang pernah menjadi Walikota Bontang periode 2016-2021, meyakini lewat jalur politik, maka pengabdian dirinya kepada masyarakat bisa lebih maksimal. 

"Saya sudah pernah mendapat amanah menjabat sebagai walikota (Bontang) dan saya merasakan bahwa aktualisasi untuk pengabdian akan lebih besar ketika menjabat walikota," katanya. 

PILKADA BONTANG 2024 - Calon Walikota Neni Moerniaeni dan Calon Wakil Walikota Agus Haris saat berada di Kantor KPU Bontang.
PILKADA BONTANG 2024 - Calon Walikota Neni Moerniaeni dan Calon Wakil Walikota Agus Haris saat berada di Kantor KPU Bontang. (IST)

Oleh karena itu, Neni Moerniaeni telah mencatat sejumlah hal yang bakal ia benahi jika kelak ia diberi kepercayaan masyarakat kembali memimpin Kota Bontang.

Mulai dari Standar Pelayanan Minimal (SPM), persoalan stunting, pelayanan kesehatan, pendidikan, pengangguran hingga persoalan banjir.

Baca juga: Neni Moerniaeni dan Agus Haris Dapat Nomor Urut 4, Angka Spesial untuk Berbenah

Seperti apa janji Neni Moerniaeni untuk membenahi Bontang?

Simak petikan wawancara eksklusifnya bersama Tribun Kaltim

Bagaimana cerita Anda hingga dikenal sebagai sosok yang sekarang? 

Bagi saya Bontang adalah tanah pengabdian.

Terus terang dulu saya sebagai dokter spesialis kandungan perempuan pertama di Kalimantan Timur, merangkap ibu rumah tangga.

Sejak suami saya terpilih jadi walikota tahun 2001, saya menjadi ketua PKK. 

Di situ saya terjun ke masyarakat dan kemudian menyaksikan bagaimana kondisi masyarakat yang miskin, yang rumahnya kumuh, yang kondisi lingkungannya tidak sehat. Anaknya yang usia sekolah, namun tidak sekolah karena ikut membantu ayahnya bekerja. 

Baca juga: Profil dan Harta Kekayaan Neni Moerniaeni, Bakal Calon Walikota di Pilkada Bontang 2024

Terus terang, pada awalnya saya berat meninggalkan praktik dokter saya.

Waktu itu pasien saya banyak, apalagi ketika itu saya satu-satunya dokter kandungan perempuan di Samarinda.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved