IKN Gawat DBD
Belasan Pasien DBD di RSUD Sepaku Dinyatakan Sembuh
Keterangan ini disampaikan oleh Kepala bagian Pelayanan Penunjang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kecamatan Sepaku dan Tour Plan Diskes Muhamad Rumadi.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Briandena Silvania Sestiani
TRIBUNKALTIM.CO - Belasan Pasien DBD yang dirawat di RSUD Sepaku semuanya sudah dipulangkan.
Keterangan ini disampaikan oleh Kepala bagian Pelayanan Penunjang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kecamatan Sepaku dan Tour Plan Diskes Muhamad Rumadi, Senin (4/11/2024).
“Kalau pasien DBD di sini semuanya sudah pulang. Jadi terhitung sejak Minggu (4/11/2024) kita tak lagi merawat pasien DBD,” kata Rusmidi.
Ia menjelaskan, RSUD Sepaku bukan satu-satunya Rumah Sakit di sekitar IKN.
Baca juga: DBD Ancam Pekerja Konstruksi Proyek IKN, Inilah Langkah-Langkah yang Diambil OIKN
Untuk itu ia menyarankan agar mengecek di RSUD Mayapada atau Hermina yang ada di sekitar IKN.
Terakhir, pada Jumat tercatat ada empat pasien DBD dinyatakan sembuh. Bersamaan dengan itu masuk sepuluh pasien yang diduga menderita DBD.

Rusmidi, menjelaskan, semua pasien yang masuk dan keluar terakhir adalah pekerja di IKN.
Sementara itu kasus DBD juga terdeteksi di RS Mayapada yang ada di dalam kompleks IKN. Sumber terpercaya di RS tersebut membenarkan bahwa sejumlah pasien DBD keluar masuk dirawat di RS tersebut.
Bahkan hingga Senin (4/11/2024) rumah sakit tersebut masih merawat tiga pekerja IKN yang menderita DBD.
Sayang Tribunkaltim.co tidak berhasil mendapat konfirmasi resmi dari pihak RS Mayapada.
Terkait hal ini, pihak rumah sakit hanya mengaku sudah melaporkan kasus DBD ini ke Dinas Kesehatan Penajam Paser Utara dan pihak OIKN membenarkan, menjelaskan kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Sepaku IKN lebih banyak para pekerja IKN dan terdampak bagi masyarakat lokal.
"Kalau selama ini kan memang rata-rata banyak pekerjaan dari IKN ya, karena sehubungan juga dengan pembangunan yang ada di IKN otomatis pekerja ini rata-rata banyak dari luar daerah. Jadi di daerah IKN itu memang banyak perusahaan-perusahaan dan proyek mereka berobat ke rumah sakit sepaku," ujarnya.
Dari presentase pasien DBD yang terawat pada RSUD Sepaku terlihat pekerja IKN lebih banyak jika dibandingkan masyarakat lokal jauh lebih sedikit.
"Kalau kita hitung-hitung kemarin dia perbandingannya itu 76 persen banding 24 persen, yang 24 persen itu masyarakat wilayah setempat, yang 76 persen itu wilayah pekerja IKN nya. Artinya perusahaan atau pekerja yang ada di IKN," ucapnya.
Lebih lanjut Muhammad Rumadi menjelaskan dari data pasien yang ada di RSUD Sepaku pada tahun 2024 mengalami penurunan pada akhir bulan Oktober dan rata-rata yang terkena adalah para pekerja IKN yang di rawat di RSUD Sepaku dan relatif 3-5 hari dibutuhkan perawatan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.