Wawancara Eksklusif Calon Pilkada

Buka-bukaan Andi Harahap, Calon Bupati PPU Janji Siapkan Pemekaran Kecamatan dalam 1 Tahun 

Jauh sebelum itu, tepatnya pada 1994, Andi Harahap yang duduk di DPRD Paser, berjuang memekarkan daerah Penajam dari Kabupaten Paser. 

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Syaiful Syafar
TRIBUNKALTIM.CO/FACHMI RACHMAN
WAWANCARA EKSKLUSIF - Calon Bupati Penajam Paser Utara Andi Harahap saat diwawancara eksklusif Tribun Kaltim di kediamannya di Penajam. Kembali maju di Pilkada PPU 2024, Andi Harahap berjanji siapkan pemekaran kecamatan dalam satu tahun. 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Andi Harahap bukanlah sosok asing bagi warga Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Lelaki kelahiran 24 November 1956 ini pernah menjabat sebagai Bupati PPU periode 2008-2013.

Jauh sebelum itu, tepatnya pada 1994, Andi Harahap yang duduk di DPRD Paser, berjuang memekarkan daerah Penajam dari Kabupaten Paser. 

Tak heran jika Ketua Fraksi Golkar DPRD Kaltim 2019-2024 ini yakin bisa memenuhi apa yang menjadi kebutuhan warga PPU.

Alasan itu pula yang membulatkan tekadnya untuk maju sebagai calon bupati dalam kontestasi Pilkada PPU 2024.

"Insya Allah saya akan permak ekonomi kerakyatan dulu, bagaimana mensejahterakan petani dan nelayan dulu. Kalau petani dan nelayan sejahtera, Insya Allah Penajam ini sejahtera semua," katanya dalam wawancara eksklusif Tribun Kaltim di kediamannya di Penajam, belum lama ini.

Baca juga: Profil Andi Harahap, Cabup Nomor Urut 02 di Pilkada PPU 2024, Segini Harta Kekayaannya

Pada kontestasi Pilkada PPU 2024, Andi Harahap menggandeng Dayang Donna Faroek sebagai calon wakilnya. 

DEBAT PILKADA PPU - Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati PPU, Andi Harahap dan Dayang Donna Faroek saat mengikuti debat publik pertama Pilkada PPU 2024.
DEBAT PILKADA PPU - Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati PPU, Andi Harahap dan Dayang Donna Faroek saat mengikuti debat publik pertama Pilkada PPU 2024. (YouTube KPU Penajam Paser Utara)

Pasangan dengan akronim ANDA ini mendapat nomor urut 2, yang diusung Partai Golkar, PKB, Perindo, PPP, dan Hanura.

Apa saja strategi Andi Harahap jika dipercaya kembali untuk memimpin PPU?

Berikut kutipan lengkap wawancara eksklusifnya. 

Bagaimana latar belakang Pak Andi hingga menjadi sosok yang seperti sekarang?  

Kalau orang Penajam pasti tahu semua, karena saya dari umur lima tahun sudah di sini.

Saya SD pertama di Grogot, SMP di Penajam, tapi saya SMA-nya di Balikpapan.

Saya bekerja sebagai pegawai negeri pada Dinas Kehutanan, saya pegawai negeri pada tahun 1976, sampai mengundurkan diri dan menjadi anggota DPRD Paser pada 1994. 

Kenapa Anda mau terjun ke politik waktu itu?

Terjun ke politik pada waktu itu karena kalau saya di Kehutanan masa depan saya bagaimana, begitu-begitu saja dan tidak berkembang. 

Setelah jadi Anggota Dewan, kemudian maju Bupati PPU pada 2008?

Terus terang jadi anggota DPRD Paser itu saya minta (persetujuan) dengan masyarakat.

Saya awalnya dari Sepaku, saya tanya warga Sepaku apakah siap kalau saya jadi anggota DPRD, setuju semua.

Akhirnya saya jadi anggota DPRD untuk memperjuangkan pemekaran Penajam

Setelah saya jadi anggota dewan, baru saya mekarkan Penajam ini.

Saya yang mekarkan Penajam ini, saya pelakunya.

Saya kan janji, saya tidak mau berbohong, kalau saya jadi anggota DPRD saya akan mekarkan Penajam jadi kabupaten. 

Bagaimana perjuangan waktu itu?

Setengah mati, tidak gampang.

Terus terang saja, DPR RI saya kacau terus, hingga akhirnya keluarlah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2002 itu, dimekarkanlah PPU

Ketika itu terbentuk, saya dari anggota dewan Grogot, pindah ke Penajam lagi karena adanya pemekaran itu. 

Lalu, kapan Anda maju Pilkada?

Saya Ketua DPRD PPU dulu. Saya ketua pertama DPRD di sini, lalu saya maju Pilkada menghadapi incumbent pak Yusran Aspar (Bupati PPU periode 2003–2008). 

Kalah pak Yusran sama saya.

(Lalu tahun 2013) saya maju lagi, tapi akhirnya maju yang kedua kalinya ini saya kalah dari pak Yusran (Bupati PPU 2013-2018). 

Perjuangkan Penajam

Saat memekarkan PPU, bagaimana ide itu muncul?

Saya kan pulang pergi (ke Grogot). Saya kasihan dengan warga, apalagi kalau saya ke Sepaku, orang Sepaku bertanya, 'bagaimana ini pak Andi, kalau mau urus KTP, KK, harus ke Grogot, butuh waktu dua hari dua malam', kasihan mereka.

Jadi, saya minta dukung saya jadi anggota DPRD dan akan saya mekarkan Penajam agar menjadi dekat. 

Baca juga: Debat Pilkada PPU 2024, Andi Harahap-Donna Janjikan Akses Internet Gratis di Seluruh Fasilitas Umum

Waktu saya perjuangkan itu banyak cerita.

Yang membekas itu terus terang saja yang setuju di Penajam ini 50 persen saja, apalagi orang Babulu tidak setuju, katanya dari mana dapat uang.

Saya bilang, sudahlah.. kalau anggaran itu saya nanti yang urus semua. 

Saya dengar infonya sampai pakai dana pribadi?

Betul, pakai dana pribadi. Tidak ada dana masyarakat yang saya pakai.

Itu pembiayaan termasuk bolak-balik ke Grogot, biaya ke Samarinda, biaya ke Jakarta, itu uang pribadi semua karena kita tidak punya anggaran. 

Ada berapa orang yang bersama Anda waktu itu?

Kalau tidak salah itu ada tujuh orang, dirumuskan di rumah ini juga.

Mereka bilang 'di mana ambil uang', saya bilang pakai uang saya dulu. Jadi, termasuk donatur utama berdirinya PPU

Kalau saya mau kaya dengan adanya pemekaran PPU ini, kaya saya.

Waktu itu sampai Bupati Paser ingin bayar saya agar tidak usah ada pemekaran, tapi saya tidak mau karena saya ingat pesan masyarakat. 

Kenapa Anda kepikiran untuk memekarkan PPU pada waktu itu?

Kalau tidak dimekarkan bagaimana bisa maju?

Dulu, di sini yang punya mobil cuma satu, cuma saya sama pak camat. Makanya saya bilang dulu, kalau Penajam jadi kabupaten semua yang punya rumah punya mobil nanti. 

Waktu pemekaran ini Anda bertemu tokoh siapa saja?

Banyak. Ada Andi Mallarangeng juga, menyampaikan bahwa kondisi Penajam layak dimekarkan.

Saya tarik Ketua DPRD Paser untuk pertemuan di Jakarta. 

Setelah 20 tahun lebih dimekarkan, bagaimana Anda melihat Kabupaten PPU sekarang?

Bangga dong saya, tapi estafetnya kacau.

Karena selama saya tinggalkan tidak ada perkembangan selama beberapa bupati.

Banyak yang kurang. 

Pemekaran Kecamatan

Kalau Anda terpilih lagi, apa yang ingin diperbaiki?

Insya Allah saya akan permak ekonomi kerakyatan dulu, bagaimana mensejahterakan petani dan nelayan dulu.

Kalau petani dan nelayan sejahtera, Insya Allah Penajam ini sejahtera semua.

Selama saya tinggalkan, kesehatan tidak gratis, pupuk subsidi setengah mati, kalau saya terpilih akan saya perjuangkan semua itu. 

Apa lagi yang ingin Anda perjuangkan?

Kalau petani gampang, pupuknya disiapkan, bibitnya disiapkan, airnya disiapkan, hasil panennya kita tampung bekerja sama dengan Bulog, sama dengan yang saya lakukan di 2018. 

Kesehatan sudah pasti gratis, yang sakit dibiayai, yang sehat juga dibiayai, pendampingnya juga dibiayai, ada APBD itukan untuk rakyat. 

WAWANCARA EKSKLUSIF - Calon Bupati Penajam Paser Utara Andi Harahap saat diwawancara eksklusif Tribun Kaltim di kediamannya di Penajam. Kembali maju di Pilkada PPU 2024, Andi Harahap berjanji siapkan pemekaran kecamatan dalam satu tahun.
WAWANCARA EKSKLUSIF - Calon Bupati Penajam Paser Utara Andi Harahap saat diwawancara eksklusif Tribun Kaltim di kediamannya di Penajam. Kembali maju di Pilkada PPU 2024, Andi Harahap berjanji siapkan pemekaran kecamatan dalam satu tahun. (TRIBUNKALTIM.CO/FACHMI RACHMAN)

Dulu, waktu saya bupati APBD cuma Rp 1,1 triliun, sekarang Rp 2,9 triliun, kenapa tidak bisa.

Saya ingin menjadi bupati lagi karena satu alasan yang paling saya takuti, kalau sampai tidak dimekarkan ini dua kecamatan, kita hancur kembali jadi kecamatan. 

Jika Sepaku masuk ke IKN, maka PPU tersisa tiga kecamatan. Apakah maksudnya Anda berencana memekarkan kecamatan yang tersisa di PPU?

Sudah, tapi tidak bisa gol. Bupati yang ada tidak bisa menggolkan. Kalau saya pasti bisa. 

Yang mau dimekarkan itu Babulu tambah dua, Penajam tambah dua, Petung dan Pantai Lango, jadi bisa tiga kecamatan yang dimekarkan nanti. 

Anda bisa berjanji dengan masyarakat PPU soal pemekaran ini?

Bisa. Kalau saya jadi Bupati PPU, dalam waktu satu tahun kecamatan bisa pemekaran

PPU tetap ada, hanya satu tahun, tidak lama.

Saya sudah tahu caranya semua untuk pemekaran.

Jangan sampai pemekaran (Penajam) yang (dulu) kita pertaruhkan nyawa, ibaratnya sia-sia.

Yang saya pikirkan lagi, kalau ini tidak kita mekarkan, di mana mau kita taruh honornya ini, ada 4.000 orang, bagaimana dengan pengangguran, itu semua yang kita pikirkan. 

Apa efek kalau pemekaran gagal?

Tidak akan gagal asal bupatinya Andi Harahap!

Itu saja yang saya perjuangkan, bagaimana Kabupaten PPU masih tetap (ada) di Kalimantan Timur. 

Bagaimana pendapat Anda soal IKN dihubungkan dengan PPU?

Bagus, koordinasi kita dengan pusat bagus, karena kita daerah penyangga.

Teman-teman di sini tidak mengerti, anggaran IKN kenapa tidak kita ambil juga untuk di sini.

Baca juga: Debat Pilkada PPU 2024, Andi Harahap: Saya Nggak Ada Kendala saat jadi Bupati, Nggak Usah Omon-omon

Untuk pertanian kita, perikanan, sejahtera masyarakat kalau dapat dana dari IKN

Itu butuh pendekatan saja antara pemerintah daerah dengan pusat. 

Program Unggulan

Anda sudah punya program ketika terpilih?

Sudah. Kita benahi pengaturan ASN sesuai fungsi dan pendidikan, petani dan nelayan kita atur semua, kita berdayakan semua. 

Ada program bantuan keuangan desa Rp 3-5 miliar, ada uangnya, pak?

Ada. Coba dihitung saja berapa desa di Penajam, berapa anggaran kita, masih cukup kalau kita atur dengan baik, tinggal dibenahi administrasinya.

APBD itu untuk kesejahteraan masyarakat.

Pembubuhan itu dari APBN dan APBD satu (provinsi), saya dulu bangun kantor pakai APBN semua, kita atur semua dengan baik. 

Seberapa penting melihat peran petani dan nelayan di PPU?

Sangat penting. Ekonomi kerakyatan itu adalah pondasi utama ekonomi di PPU.

Selama ini Penajam hanya berharap APBD, kalau kita gerakkan nelayan dan petani lebih menguntungkan. 

Apa mimpi Anda untuk PPU di 2045 nanti?

Mulai saat ini saya persiapkan BLK (Balai Latihan Kerja) di setiap kecamatan untuk mempersiapkan generasi emas ini.

Agar generasi muda yang putus sekolah siap kerja, itu saya bentuk BLK.

Baca juga: Debat Pilkada PPU 2024, Andi Harahap-Dayang Donna: Millenial dan Gen Z, Kami Akan Urus Kalian Semua

Mimpi saya Penajam ini jadi metropolitan juga, bagaimana Penajam ini jadi maju.

Tahun 2045 masyarakat PPU sejahtera semua, tidak ada lagi orang miskin di PPU, itu janji saya.

Pesan saya terakhir, masyarakat PPU mari kita jaga Penajam jangan sampai kembali jadi kecamatan lagi, jangan sampai Penajam hilang.

(TribunKaltim.co/Nita Rahayu)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved