Pilkada Balikpapan 2024
Debat Pilkada Balikpapan 2024, 3 Paslon Beber Solusi Krisis Air, Rencana Panen Air Hujan Mengemuka
Masalah krisis air bersih mengemuka dalam Debat kedua Pilkada Balikpapan 2024 yang digelar di Hotel Gran Senyiur, Balikpapan, Kamis (7/11/2024) malam.
TRIBUKALTIM.CO - Masalah krisis air bersih mengemuka dalam Debat kedua Pilkada Balikpapan 2024 yang digelar di Hotel Gran Senyiur, Balikpapan, Kamis (7/11/2024) malam. Â
Soal krisis air bersih ini menjadi pertanyaan yang diajukan kepada pasangan calon (paslon) nomor urut 1 yang merupakan petahana Rahmad Mas'ud-Bagus Susetyo.Â
Disebutkan dalam pertanyaan, Kota Balikpapan kini mengalami defisit air bersih, yang mengakibatkan tidak meratanya distribusi kepada masyarakat.
Waduk Manggar yang merupakan sumber air baku juga mengalami penurunan drastis selama musim kemarau, terutama akibat fenomena el nino.
Baca juga: KPU Gelar Debat Publik Kedua Pilkada Balikpapan 2024, Tema Infrastruktur dan Kebutuhan Dasar Publik
Hal ini mengakibatkan distribusi air bersih kepada masyarakat dilakukan secara bergilir.Â
"Bagamana stragtefi konkret opasangan calon dalam memasikan ketersediaan air bersih yang memadai untuk masyarakat Kota Balikpapan/, terutama saat menghadapi musim kemarau?" demikian pertanyaan yang dibacakan pembawa acara.
Rudi Masud mengatakan, fakta bahwa Balikpapan kekurangan air bukanlah hal baru dan sudah terjadi sejak lama.Â
Rudi Masud juga membeberkan, sebagai Walikota, sejumlah upaya sudah dilakukannya untuk mengatasi krisis air di Balikpapan, salah satunya soal mencari sumber air baku.
Sebelum cuti sebagai Walikota, kata Rahmad, Kementerian PUPR telah membuat kesepakatan bahwa Kota Balikpapan akan mendapatkan pasokan air baku 1000 liter per detik,
Dan jumlah ini diperkirakan sudah cukup untuk mengatasi masalah kekurangan air baku di Balikpapan.
"Dan yang paling utama juga, kita sudah bekerja sama dengan 3 kabupaten kota untuk mencari sumber bahan baki air, yaitu Penajam, Kutai Kartanegara, dan Balikpapan. Itu sudah dituangkan dalam kesepakatan kerja sama, untuk memasang pipa, untuk mengambil air baku kita yang ada di sungai Mahakam," papar Rudi Masud.Â
Hal selanjutnya dibenahi, kata Rahmad adalah persoalan pipanisasi.
Dimana bila pasokan air sudah memadai tapi pipa tidak baik, maka hasilnya juga tidak akan maksimal.Â
Yang sudah dilakukan, kata Rahmad, peremajaan pipa-pipa yang ada di Kota Balikpapan.
"Saya yakin bajwa nggak sampai 2 tahun masalah pipa yang ada di Kota Balikpapan akan kita tuntaskan. Kita selesaikan," kata Rahmad.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20241107_Pilkada-Balikpapan-2024.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.