Breaking News

Pilkada Bontang 2024

Janji Sutomo Jika Terpilih di Pilkada Bontang 2024, Komitmen Atasi Korupsi dan Pemborosan Anggaran

Sutomo Jabir, menegaskan komitmennya untuk mengatasi korupsi dan pemborosan anggaran

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN
Paslon Walikota dan Wakil Walikota Bontang nomor dua, Sutomo-Jabir Nasrullah dalam debat perdana Pilkada Bontang 2024, di Hotel Grand Mutiara, Minggu (10/11/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Calon Walikota Bontang, Sutomo Jabir, menegaskan komitmennya untuk mengatasi korupsi dan pemborosan anggaran jika terpilih pada Pilkada Bontang

Dalam debat perdana yang digelar pada Minggu (10/11/2024), Sutomo menyoroti pentingnya transparansi dan perubahan mendasar dalam pengelolaan pemerintahan.

Menurut Sutomo, salah satu langkah konkret yang akan diambil adalah sterilisasi pemerintahan melalui digitalisasi. 

Baca juga: Tanggapan 4 Calon Kepala Daerah Terkait Kebutuhan Infrastruktur Perumahan di Kota Bontang

Ia menyebutkan pengelolaan Bimbingan Teknis (Bimtek) sebagai contoh, yang belakangan mendapat sorotan karena dinilai tidak terkelola dengan baik dan menghabiskan banyak anggaran.

"Jika saya menjadi Walikota, penerimaan pelatihan teknis (bimtek) akan dilakukan secara lebih transparan dengan sistem pendaftaran online. Dengan aplikasi khusus, semua persyaratan dan tujuan bimtek bisa diakses publik, sehingga tidak ada ruang untuk praktik KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme)," ujar Sutomo.

Lebih lanjut, Sutomo menjelaskan bahwa langkah ini akan memberi kesempatan kepada masyarakat untuk terlibat dalam proses tersebut, tanpa ada penyalahgunaan wewenang atau penyimpangan anggaran.

Ia juga menekankan pentingnya teladan dari pemimpin daerah untuk mencegah penyebaran budaya buruk di kalangan birokrasi. 

"Kalau pemimpin di tingkat atas terlibat KKN, maka itu akan menular ke bawah. Sebagai calon pemimpin, saya berkomitmen untuk menunjukkan kepemimpinan yang jujur, berintegritas, dan bersih dari praktik korupsi," tegasnya.

Sutomo percaya bahwa dengan pendekatan digitalisasi dan kepemimpinan yang kuat, Bontang dapat mewujudkan pemerintahan yang bersih, akuntabel, serta meminimalkan pemborosan anggaran yang merugikan pembangunan kota.(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved