Wawancara Eksklusif Calon Pilkada

Janji dan Mimpi Rendi Susiswo Ismail, Calon Walikota Balikpapan 2024, Siapkan Kartu Balikpapan Sehat

Paslon ini diusung oleh PDI Perjuangan  (PDIP), Partai Ummat, Partai Kebangkitan Nusantara, dan Partai Buruh.

|
TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL MARSYAFI
Pasangan calon walikota dan calon wakil walikota Balikpapan, Rendi Susiswo Ismail dan Eddy Sunardi Darmawan. Apa saja janji dan mimpi Rendi Susiswo Ismail, calon walikota Balikpapan jika menang di Pilkada Balikpapan 2024? Simak wawancara eksklusifnya bersama Tribun Kaltim. 

Saya ini basicnya orang pergerakan, aktivis, dan kemudian di dunia kampus.

Banyak teman-teman mendiskusikan tentang daerah Balikpapan dan Penajam, apalagi dikaitkan dengan IKN.

Dari diskusi ini kesimpulannya harus diakui bahwa masyarakat Balikpapan dan Penajam geregetan terhadap lajunya pembangunan IKN yang sangat luar biasa, tetapi dibanding di daerah itu kurang, termasuk Balikpapan dan Penajam.

Kemudian, pemimpin Balikpapan yang lalu itu sudah mempersiapkan rencana strategis pembangunan Balikpapan itu berbasis pada visi, bahkan saya melihat itu ada 50 tahun ke depan Balikpapan.

Kenapa kemudian muncul berbagai macam persoalan?

Ada persoalan kepemimpinan atau leadership, persoalan yang berkaitan dengan regulasi, yang kemudian membuat apa yang sudah direncanakan rencana strategis pembangunan ke depan stuck atau tidak jalan. Jadi membuat kita gelisah.

Baca juga: Janji dan Mimpi Hamdam Pongrewa, Cabup Penajam Paser Utara 2024, IKN dan PPU Serambi Nusantara

Janji ketika menjabat walikota?

Kalau saya lebih menghindari kata janji, saya lebih cenderung untuk kemudian mencoba memahami apa yang kemudian diinginkan oleh masyarakat Balikpapan.

Kita lakukan identifikasi, kita analisis apa yang menjadi keinginan dan harapan masyarakat Balikpapan, untuk Balikpapan ke depan.

Salah satu di antaranya mimpi-mimpi masyarakat Balikpapan bagaimana perekonomian di Balikpapan tidak bergantung pada migas, tambang.

Kalau kemudian sektor cadangan migas mengalami stagnasi dan tambang mengalami situasi yang tidak cukup baik, dampaknya di Balikpapan pernah mengalami kelesuan ekonomi sangat luar biasa.

Ketahanan ekonomi kita hampir terpuruk, kemampuan daya beli masyarakat drop.

Ini menegaskan bahwa kondisi ketahanan ekonomi di Balikpapan itu tidak baik-baik saja.

Karena itu, kita harus sudah susun rencana strategis.

Dengan gejolak ekonomi yang seperti apa pun, ketahanan ekonomi masyarakat Balikpapan tetap terjaga. Itu dari sisi kemandirian secara ekonomi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved