Berita Samarinda Terkini

Festival Mahakam 2024 di Samarinda, Ungkit Nostalgia Perahu Jukung hingga Angkat Budaya Lokal

Festival Mahakam mengusung tema "Samarinda Music dan Budaya Nusantara" yang mengusung konsep kolaborasi antara budaya lokal dan musik.

Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI
FESTIVAL MAHAKAM 2024 - Bantaran Sungai Karang Mumus jadi venue tambahan di Festival Mahakam 2024. Dengan tema Samarinda Music & Budaya Nusantara, kali ini festival menyuguhkan lomba perahu naga dan perahu jukung. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Festival Mahakam 2024 resmi dimulai Kamis 14 November 2024, menghadirkan kemeriahan bagi masyarakat Kota Samarinda dan sekitarnya. 

Festival tahunan yang menjadi ikon kebanggaan Kota Samarinda ini selalu menjadi perhelatan yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat di Samarinda.  

Di setiap penyelenggaraannya, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) selalu menyajikan konsep yang berbeda dan penuh inovasi.

Tahun ini, Festival Mahakam mengusung tema "Samarinda Music dan Budaya Nusantara" yang mengusung konsep kolaborasi antara budaya lokal dan musik sebagai bagian dari gelar Kota Samarinda sebagai Kota Musik.

Baca juga: Agenda Festival Mahakam 2024 di Samarinda, Pemkot Siapkan 3 Venue

Menurut Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Disporapar, Nur Asikin, tema ini dipilih untuk memberikan ruang bagi musisi lokal dan memperkenalkan kekayaan musik tradisional Samarinda ke publik yang lebih luas.

"Di tahun ini kita mengedepankan aspek musik dalam acara, memberikan wadah bagi teman-teman musisi lokal kita untuk tampil di Panggung Taman Bebaya," katanya.

Akan ada berbagai jenis musik, mulai dari musik tradisional, klasik, hingga genre modern yang beragam.

"Semua ini kita hadirkan untuk menyemarakkan Festival Mahakam sekaligus sebagai dukungan terhadap musisi lokal," ujar Asikin.

Pelaksanaan Festival Mahakam 2024 menandai perhelatan ke-23 sejak pertama kali digelar, meskipun sebenarnya sudah direncanakan untuk menjadi acara ke-24.

Akibat pandemi, festival ini sempat terhenti dan kini akhirnya kembali digelar dengan suasana yang berbeda.

Baca juga: Festival Mahakam 2023 Dibuka di Samarinda, Sandiaga Uno Ingatkan soal Penyangga IKN Nusantara

Selain tema yang berbeda, Festival Mahakam tahun ini juga menawarkan sejumlah inovasi dalam penyelenggaraan, terutama dalam hal lokasi.

Biasanya, festival ini diadakan di GOR Segiri, Taman Bebaya, dan Dermaga Mahakam Ilir.

Namun, pada tahun ini, Disporapar telah menyiapkan berbagai lokasi tambahan untuk menampung seluruh rangkaian acara yang lebih bervariasi.

TARI PEDALAMAN - Ilustrasi penampilan peserta tari pedalaman di panggung Festival Mahakam Lapangan GOR Segiri, Jalan Kesuma Bangsa, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Sabtu (5/11/2022) malam.
TARI PEDALAMAN - Ilustrasi penampilan peserta tari pedalaman di panggung Festival Mahakam Lapangan GOR Segiri, Jalan Kesuma Bangsa, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Sabtu (5/11/2022) malam. (TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO)

Daya Tarik Berbeda

Salah satu daya tarik yang paling dinantikan pada Festival Mahakam tahun ini adalah penambahan venue di Sungai Karang Mumus (SKM), yang akan menjadi pusat lomba kapal atau perahu naga.

“Tidak hanya itu, festival tahun ini juga menghadirkan perahu jukung, sebuah kapal tradisional kecil yang menjadi ikon Kota Samarinda,” sebutnya.

Sebagai informasi, jukung merupakan perahu buatan masyarakat Suku Banjar yang terbuat dari batang pohon meranti.

Batang pohon meranti dikeruk bagian tengahnya, sehingga membentuk perahu jukung yang menjadi sarana transportasi masyarakat sejak beberapa abad silam.

Dengan hadirnya perahu jukung dalam festival ini, Disporapar berharap dapat menghidupkan kembali warisan budaya yang mulai jarang terlihat.

Baca juga: Gelar Festival Mahakam di Akhir November, Disporapar Samarinda Akan Undang Sandiaga Uno

Pengunjung akan diberi kesempatan untuk melihat langsung perahu jukung dan memahami nilai sejarah yang terkandung di dalamnya pada Sabtu 16 November dan Minggu 17 November 2024.

"Kalau di tahun-tahun sebelumnya, perahu jukung belum ada di festival, tapi sekarang kita adakan sebagai bagian dari kegiatan festival," bebernya.

"Ini adalah salah satu inovasi yang kita tambahkan untuk menghadirkan suasana nostalgia, terutama bagi masyarakat yang ingin mengenal sejarah transportasi lokal kita," kata Asikin. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved