Wawancara Eksklusif Calon Pilkada

Janji dan Mimpi Calon Bupati Kukar Edi Damansyah, Rp 100 Miliar Bangun Infrastruktur Pedesaan

Calon Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah kompak dengan kembali menggandeng calon wakil bupati Rendi Solihin di Pilkada Kukar 2024.

|
TRIBUNKALTIM.CO/WAHYU TRIONO
WAWANCARA EKSKLUSIF - Calon Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah saat berfoto dengan Pemred Tribun Kaltim, Ibnu Taufik Jr dalam wawancara khusus Pilkada Kukar 2024 di salah satu rumah warga. 

Hasilnya dapat dilihat dari prestasi Kukar dalam menyumbangkan kafilah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) yang kemudian berhasil menjadi juara umum di tingkat Provinsi Kalimantan Timur selama enam kali berturut-turut.

Prestasi ini tentunya tidak hanya membanggakan, tetapi juga menjadi bukti bahwa program penguatan keagamaan di Kukar sudah berjalan efektif.

Selain itu, kami mengadopsi manajemen modern dalam pembinaan ini, seperti sertifikasi bagi para dewan hakim dan pelatih lokal, sehingga kualitas pembinaan selalu terjaga.

Kami juga menjalin kerja sama dengan Institut Ilmu Al-Quran di Jakarta serta beberapa lembaga lainnya.

Kami merasa langkah ini penting untuk memastikan kualitas para pengajar dan pembina Al-Qur'an.

Salah satu inisiatif yang kami jalankan adalah program 'Satu Desa Hafizh Quran,' di mana saat ini terdapat 18 anak dari Kukar yang sedang menempuh pendidikan khusus di bidang Al-Qur'an di institut tersebut.

Baca juga: Janji dan Mimpi Calon Walikota Balikpapan Muhammad Sa’bani, Perusda Bisa Atasi Kelangkaan LPG

Dengan kesuksesan GEMA, apakah program ini juga menjadi inspirasi untuk program ‘Terima Kasih Guru Ngajiku’?

Program 'Terima Kasih Guru Ngajiku' adalah langkah lanjutan yang kami ambil sebagai bentuk apresiasi kepada para pengajar, khususnya guru-guru ngaji, yang selama ini berperan besar dalam keberhasilan program GEMA.

Kami menyadari bahwa penghargaan sering kali diberikan kepada mereka yang berprestasi, seperti para kafilah yang membawa nama baik Kukar atau Kalimantan Timur di kancah provinsi dan nasional.

Hadiah rumah, misalnya, sering kali diberikan kepada mereka yang berhasil menjadi juara.

Namun, yang jarang disadari atau bahkan sering kali terlupakan adalah siapa sosok di balik kesuksesan mereka, yaitu para guru ngaji yang dengan tulus dan penuh dedikasi membimbing para santri.

Orang-orang lebih sering bertanya, "Ini anak siapa, ngajinya bagus," tetapi jarang sekali menanyakan siapa gurunya.

Dari situ muncul ide untuk menghargai guru-guru ngaji melalui program ini.

Melalui program 'Terima Kasih Guru Ngajiku,' kami menyediakan fasilitas ibadah umroh gratis bagi para pemuka agama Islam, kiai kampung, imam masjid, marbot masjid, dan petugas fardu kifayah sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian mereka.

Kami juga memberikan kesempatan yang sama kepada para tokoh agama non-Muslim dengan menyediakan fasilitas untuk beribadah ke Yerusalem.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved