Petani Kampung Liu Mulang di Mahakam Ulu Kaltim Raih Bantuan Lantai Jemur Ulin

TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Pemerintah kampung memberikan bantuan pertanian bagi petani Kampung Liu Mulang di Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur. 

Bantuan tersebut satu di antaranya berupa lantai jemur dari kayu ulin.

Demikian disampaikan oleh Petinggi Kampung Liu Mulang, Hendrikus Helaq kepada TribunKaltim.co, Sabtu (16/11/2024). 

Untuk mendukung keberlanjutan pertanian, Ia juga memberikan bantuan kepada kelompok tani berupa lantai jemur berbahan kayu ulin. 

Baca juga: Kementan Buka Kesempatan Jadi Petani Milenial, DPM Berau Sambut Baik

Inisiatif ini menggantikan jemuran bambu yang sebelumnya digunakan dan cepat rusak.

"Saya beri bantuan lantai jemur permanen untuk tiap keluarga dari kelompok tani. Mereka sekarang bisa menjemur padi dengan lebih efisien dan tahan lama," ujarnya.

Selain itu, ia memastikan infrastruktur jemur ini dibangun dengan bahan berkualitas untuk mendukung produktivitas petani. 

"Saya buat lantai jemur dari kayu ulin agar tahan lama. Bambu yang biasanya digunakan cepat jabuk, jadi saya bantu papan dan balok," tambahnya.

Upaya ini tak hanya meningkatkan kualitas panen, tetapi juga mendorong kelompok tani untuk lebih mandiri dalam pengelolaan hasil pertanian mereka.

Baca juga: Pemerintah Berikan Gaji 10 Juta Perbulan! Inilah Cara Daftar Lowongan Kerja Petani Milenial 2024

"Sangat bermanfaat sekali, terutama di bidang ketahanan pangan. Setelah ada Peraturan Bupati, kelompok tani juga semakin terbantu," ungkapnya.

Keberhasilan Kampung Liu Mulang dalam mempertahankan tradisi bercocok tanam sekaligus meningkatkan ekonomi lokal menjadi contoh nyata bagaimana kearifan lokal dapat mendukung ketahanan pangan secara berkelanjutan.

"Kami akan terus berupaya meningkatkan hasil panen sekaligus memberdayakan masyarakat lokal melalui pertanian," imbuhnya. 

Dengan hasil panen yang terus meningkat dan inisiatif dari petinggi, Liu Mulang kini menjadi contoh inspiratif bagi kampung lain dalam mengelola pertanian tradisional secara modern. (*)