Pilkada Sumsel 2024
3 Hasil Survei Elektabilitas Pilkada Sumsel 2024 Terbaru, Peluang Cagub Herman vs Mawardi vs Eddy
Berikut hasil survei Pilkada Sumsel 2024 terbaru, siapa calon Gubernur pemilik elektabilitas terkuat?
Sementara dukungan lebih besar mengalir ke pasangan Mawardi-Anita dengan 40 persen. Kemudian 20 persen lainnya mengaku lebih tertarik memberikan suaranya ke Eddy-Riezky.
Hal serupa terjadi bagi pemilih Gerindra, hanya 25,2 persen suara dari kelompok ini yang mengalir ke paslon Mawardi-Anita.
Sebanyak 42,3 persen menyatakan akan memilih pasangan Herman-Cik Ujang. Sedangkan 9,1 persen pemilih Gerindra secara terbuka menyatakan dukungan ke Eddy-Riezky.
Tren yang mirip juga terjadi pada pasangan Eddy-Riezky. Diusung oleh PDI-P, suara pemilih partai tersebut justru lebih banyak tertuju ke kontestan lainnya.
Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas, hanya sekitar 7,7 persen dari pemilih PDI-P yang mengaku akan memilih pasangan Eddy-Riezky di Pilkada Sumsel 2024.
Jumlah tersebut jauh lebih kecil dibandingkan dengan dukungan kepada pasangan Herman-Cik Ujang (41 persen) dan Mawardi-Anita (25,6 persen).
Fenomena ini menunjukkan kecenderungan perilaku pemilih tidak sejalan dengan pilihan paslon yang diusung parpolnya (split-ticket voting).
Kecenderungan ini menunjukkan bahwa pemilih memiliki preferensi sendiri terkait sosok calon gubernur yang berbeda dengan pilihan partainya.
Dukungan basis kelompok kultural masing-masing
Kekuatan suara berbasis kelompok kultural menjadi perspektif lain dalam gambaran peta politik Pilkada Sumsel 2024.
Dilihat dari hasil survei kali ini, muncul perbedaan arah aliran suara di beberapa wilayah kultural Sumsel, seperti Ogan dan Komering.
Dukungan dua wilayah dari kelompok kultural ini sejalan dengan latar belakang paslon yang dominan.
Kelompok pemilih berlatar belakang Ogan misalnya, hampir 44 persennya mengalirkan suara ke pasangan Mawardi-Anita.
Sosok Mawardi Yahya merupakan putra daerah Ogan Ilir yang juga pernah menjabat sebagai bupati di daerah tersebut selama dua periode pada 2005-2015.
Sebelum itu, Mawardi sempat menjadi ketua DPRD. Artinya kiprah Mawardi di pemerintahan dan jabatan publik wilayah Ogan sudah berlangsung sangat panjang sejak awal era reformasi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.