Pilkada Bontang 2024

Debat Pilkada Bontang 2024, Nasrullah Tanya Investasi NPK Cluster yang Gagal, Neni: Pemkot Digugat

Debat kedua Pilkada Bontang 2024 hari ini, Rabu (20/11/2024). Cawabup 03, Nasrullah tanya investasi NPK Cluster gagal. Cabup 04, Neni: Pemkot digugat

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amalia Husnul A
Tangkap layar YouTube Tribun Kaltim Official/KPU Bontang
DEBAT PILKADA BONTANG 2024 - Paslon nomor urut 2, Sutomo-Nasrullah dan paslon nomor urut 4, Neni-Agus di debat Pilkada Bontang 2024, Rabu (20/11/2024). Cawabup 03, Nasrullah tanya investasi NPK Cluster gagal. Cabup 04, Neni: Pemkot digugat 

TRIBUNKALTIM.CO - Debat kedua Pilkada Bontang 2024 hari ini, Rabu (20/11/2024), empat paslon Basri-Dhihin vs Sutomo-Nasrullah vs Najirah-Aswar vs Neni-Agus akan kembali beradu visi misi, program kerja dan gagasan.

Paslon nomor urut 02, Sutomo-Nasrullah menyinggung salah satu investasi di Kota Bontang yang gagal terjadi di masa kepemimpinan Neni Moerniaeni kepada paslon nomor urut 4, Neni-Haris di debat Pilkada Bontang 2024.

Cawabup 02, Nasrullah menanyakan penyebab kegagalan investasi proyek NPK Cluster di masa Neni Moerniaeni menjabat sebagai walikota Bontang di sesi tanya jawab antar paslon di debat Pilkada Bontang 2024

"Dulu jaman kepemimpinan Ibu, itu ada sebuah investasi besar karena Bontang ini adalah kota industri dan seharusnya memang betul-betul ideal karena bisa menyerap pengangguran yang lebih luas sehingga tidak ada ketimpangan antara yang satu dengan yang lain.

Baca juga: Debat Pilkada Bontang 2024 Kata 4 Cawali soal Pariwisata Laut, Neni Minta Kewenangan Kembali ke Kota

Apa penyebab kegagalan sebuah NPK cluster yang saat itu membutuhkan dibutuhkan oleh para pengangguran untuk bekerja? Apakah ada kaitannya dengan ekonomi hijau kemudian ekonomi kreatif ataukah ada hal lain yang menjadi sebab sehingga tidak terjadi investasi di kota Bontang? Terima kasih," tanya Nasrullah, cawabup 02.

Selanjutnya, Neni Moerniaeni, cabup 04 mengatakan, "Jadi untuk perizinan NPK Cluster, sayalah yang paling mensupport. Setelah melalui diskusi kemudian juga meminta pendapat dari Kejaksaan, maka kami mengeluarkan SK yaitu SK perizinan untuk NPK Cluster. Namun kami digugat, praperadilan oleh kelompok masyarakat yang tidak menginginkan adanya NPK Cluster karena masalah jarak.

Jadi pada waktu itu yang digugat adalah Pemerintah kota Bontang. Mengapa pemerintah kota Bontang mengeluarkan izin NPK Cluster? Lalu pada proses di pengadilan kami kalah.

Kami kalah harus mencabut izin tersebut, kami tetap tidak mencabut. Yang mencabut adalah pengadilan. Kita sudah berusaha ke Mahkamah Agung, tetap hasilnya sama bahwa NPK Cluster terkena jarak tidak bisa dibangun di kota Bontang.

Namun saya tetap mengeluarkan izin,  dan akhirnya perizinan tersebut dicabut oleh pengadilan."

Setelah itu, cawabup 02, Nasrullah memberikan tanggapan, "Harmonisasi kepada seluruh perusahaan besar dan turunannya harus wajib dilakukan. Sinergitas antar lembaga, antar pemerintah kota dengan perusahaan.

Ketimpangan yang terjadi di kota Bontang dengan banyaknya pengangguran pada saat itu setidaknya menjadi tujuan dan barometer dasar bagi para pengambil kebijakan untuk mengambil langkah."

DEBAT PILKADA BONTANG 2024 - Empat paslon di Pilkada Bontang 2024, Basri-Dhihin, Sutomo-Nasrullah, Najirah-Aswar dan Neni-Agus di debat hari ini, Rabu (20/11/2024). Kata 4 calon walikota soal pariwisata kelautan, Neni minta pusat kembalikan ke daerah
DEBAT PILKADA BONTANG 2024 - Empat paslon di Pilkada Bontang 2024, Basri-Dhihin, Sutomo-Nasrullah, Najirah-Aswar dan Neni-Agus di debat hari ini, Rabu (20/11/2024). Kata 4 calon walikota soal pariwisata kelautan, Neni minta pusat kembalikan ke daerah (Tangkap layar YouTube Tribun Kaltim Official/KPU Bontang)

 Debat Kedua

Tema debat kedua Pilkada Bontang 2024 hari ini adalah Pembangunan Kawasan Industri Ideal untuk Mewujudkan Bontang Sentosa 2045.

Koordinator Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Bontang, Hamzah, menjelaskan debat kedua Pilkada Bontang 2024 ini akan menitikberatkan pembahasan pada aspek-aspek krusial pembangunan berkelanjutan di kota Bontang. 

Baca juga: Pj Gubernur Kaltim Pantau Persiapan Pilkada Bontang, Antisipasi 1.193 Pemilih Pemula Belum Ber-KTP 

Dengan empat subtema utama yang akan dibahas selama debat berlangsung.

“Subtema meliputi pertumbuhan ekonomi inklusif berbasis ekonomi hijau dan investasi, pembangunan kawasan ramah disabilitas dan perlindungan anak, daya dukung lingkungan serta sanitasi kesehatan lingkungan, dan kawasan industri hijau berbasis kelautan, pariwisata, serta ekonomi kreatif yang inklusif dan berkeadilan,” ujar Hamzah, Minggu (17/11/2024).

Debat Pertama

Sebelumnya, KPU Bontang sudah menggelar debat perdana Pilkada Bontang 2024, Minggu 10 November 2024.

Tema debat pertama Pilkada Bontang 2024 adalah Pembangunan Sumber Daya Manusia yang Kompetitif dalam Mewujudkan Bontang Sentosa 2045. 

Empat Paslon di Pilkada Bontang 2024

 1. Nomor urut 1 Basri Rase-Chusnul Dhihin

Pasangan Basri-Dhihin maju dari jalur perseorangan atau independen.

Diketahui Basri Rase adalah Walikota Bontang saat ini.

Sebelumnya, Basri Rase adalah anggota DPRD untuk yakni 2009-2014.

Basri Rase sempat mendampingi Neni Moerniaeni sebagai Wakil Walikota Bontang pada periode 2016-2021

Setelah menjabat dalam kurun waktu 1 periode, Basri Rase kembali mendaftar sebagai calon Wakil Walikota berpasangan dengan Adi Darma yang juga merupakan mantan Walikota Bontang periode 2010-2015.

Namun dalam proses tahapan Pilkada, Adi Darma, pasangan Basri Rase itu meninggal dunia setelah dinyatakan terpapar Covid-19 pada, 2020 silam.

Setelah Adi Darma meninggal, posisinya digantikan istri, Najirah.

Namun, Basri Rase naik menjadi calon walikota dan Najirah, istri Adi Darma sebagai calon wakil walikota. 

Pasangan Basri Rase-Najirah menang Pikada 2020 lalu mengalakan Neni Moerniani-Joni.

Sementara Chusnul Dhihin dikenal sebagai pengusaha ayam goreng.

Sosok Chusnul Dhihin adalah pemilik Dunia Fried Chicken di Bontang, bisnis kuliner ayam goreng dengan ciri khas sambelnya yang mulai dirintis sejak 2002 lalu.

Kini bisnis Chusnul Dhihin sudah merambah sampai ke kabupaten tetangga, Kutai Timur (Kutim).

Baca juga: Debat Perdana Pilkada Bontang 2024, Basri-Dhihin vs Sutomo-Nasrullah vs Najirah-Aswar vs Neni-Agus

 2. Nomor urut 2 Sutomo Jabir-Nasrullah

Pasangan Sutomo-Nasrullah diusung PKB dan Demokrat.

Sutomo Jabir adalah anggota DPRD Provinsi Kaltim periode 2019-2024 dari daerah pemilihan Berau, Kutai Timur, dan Bontang. 

Dilansir TribunKaltim.co dari laman resmi DPRD Provinsi Kaltim, Sutomo Jabir adalah kelahiran Samarinda, 22 Agustus 1981. 

Di DPRD Kaltim, Sutomo Jabir menjadi Sekretaris Fraksi PKB-Hanura, Anggota Komisi III, Anggota Badan Musyawarah dan Ketua Badan Kehormatan.

Sementara, pasangan Sutomo Jabir, Nasrullah memulai kariernya di politik setelah menjadi salah satu komisioner Bawaslu periode 2018-2021 lalu.  

Sebelumnya, Nasrullah adalah tenaga pendidik.

 3. Nomor urut 3 Najirah dan Muhammad Aswar

Pasangan Najirah-Aswar diusung Partai Demokrat, PDIP, dan PAN

Saat ini, Najirah menjabat sebagai Wakil Walikota Bontang mendampingi Basri Rase.

Karier politik Najirah sebenarnya dimulai dengan tidak sengaja.

Awalnya, Najirah adalah calon pengganti ketika suaminya, Adi Darma yang ketika itu mencalon diri sebagai Walikota Bontang di Pilkada meninggal karena terpapar Covid-19.

Setelah suaminya tutup usia, beberapa hari kemudian, Najirah secara spontan memutuskan untuk mengganti posisi Adi Darma sebagai calon.

Hanya saja skema paslon diubah, Najirah mendaftar menjadi wakil, sedangkan Basri Rase naik sebagai calon Walikota.

Sebelum masuk ke politik, wanita lulusan Universitas Tridarma Balikpapan ini menghabiskan waktu 22 tahun berkarir di perbankan.

Sementara Muhammad Aswar adalah anggota DPRD Bontang 2024-2029.

Namun, Muhammad Aswar mundur beberapa hari setelah dilantik untuk maju di Pilkada Bontang 2024.

Dikutip dari muhammadaswar.com, Muhammad Aswar, SH adalah seorang wiraswasta dan ketua Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) Kota Bontang.

Saat ini ia menjadi owner dari beberapa usaha, seperti LPK/LKP Global, Hawaii Mart Bontang, Raja Karpet Sangata, Rumah Karpet, dan CV Najwa Jaya Mandiri.  

 4. Nomor urut 4 Neni Moerniaeni-Agus Haris

Pasangan Neni-Agus diusung Golkar, Gerindra, PKS, NasDem, dan PSI. 

Sosok Neni Moerniaeni sudah pernah menempat sejumlah jabatan penting di Bontang.

Tahun 2014, Neni Moerniaeni menjadi anggota DPR RI mewakili daerah pemilihan Kalimantan Timur.

Tahun 2016-2021 Neni Moerniaeni menjadi Walikota Bontang.

Suami Neni Moerniaeni, Sofyan Hasdam juga pernah menjabat sebagai Walikota Bontang periode 2016-2021.

Kemudian Andi Faizal Sofyan Hasdam, anak Sofyan Hasdam dan Neni Moerniaeni adalah Ketua DPRD Bontang 2019-2024. 

Sementara calon wakil Walikota Neni Noerniaeni, Agus Haris sebelumnya adalah anggota DPRD Bontang.

Sosok Agus Haris sudah menjadi anggota DPRD Bontang untuk dua periode yakni 2014-2019 di mana ia menjadi Ketua Komisi I, dan periode 2019-2024 di mana ia menjadi Wakil Ketua DPRD.

Di Pemilihan Legislatif 2024, Agus Haris juga terpilih kembali menjadi anggota DPRD Bontang 2024-2029.

Sama dengan Muhammad Aswar, Agus Haris juga mundur dari anggota DPRD Bontang 2024-2029 untuk maju Pilkada Bontang 2024.

Saat ini, Agus Haris menjabat sebagai Ketua Gerindra Bontang.

Baca juga: Jadwal Debat Kandidat Pilkada Bontang 2024, Tema Telah Tersedia hingga Pendukung Dibatasi

(TribunKaltim.co)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved