Pilkada Jakarta 2024

Kalimat Maruarar Sirait yang Dinilai SARA saat Kampanye Pilkada Jakarta 2024, Dilaporkan ke Bawaslu

Pernyataan Maruarar Sirait yang dinilai SARA saat kampanye akbar Pilkada Jakarta 2024. Kini berujung laporan Bawaslu

Penulis: Aro | Editor: Rita Noor Shobah
KOMPAS.com/FIRDA JANATI
MARUARAR SIRAIT DILAPORKAN BAWASLU - Politikus Partai Gerindra Maruarar Sirait saat berorasi di depan pendukung dalam kampanye akbar di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11/2024). Pernyataan Maruarar Sirait yang dinilai SARA saat kampanye akbar Pilkada Jakarta 2024. Kini berujung laporan Bawaslu 

TRIBUNKALTIM.CO - Pernyataan Maruarar Sirait yang dinilai menyinggung SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan) saat kampanye akbar Pilkada Jakarta 2024, kini dilaporkan ke Bawaslu.

Sebelumnya, kalimat yang disampaikan mantan politisi PDIP, Maruarar Sirait yang biasa disapa Ara ini memantik perhatian lantaran dinilai mengandung SARA.

Laporan ke Bawaslu terkait pernyataan Maruarar Sirait atau Ara yang dinilai SARA ini disampaikan Samuel David (37), seorang warga Jakarta Selatan.

Samuel David melaporkan Menteri Perumahan Rakyat, Maruarar Sirait ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta terkait dugaan pernyataan yang berbau SARA.

Baca juga: Buntut Pernyataan Maruarar Sirait, Hasto akan Kirim Buku Sabam Sirait, Profil Ayah Ara Pendiri PDIP

Laporan terhadap Maruarar Sirait tersebut dibuat Senin (25/11/2024) sore.

Samuel melaporkan Maruarar Sirait terkait pernyataan yang menyebutkan kemungkinan hilangnya dukungan dari pemilih non-muslim kepada pasangan Pramono Anung-Rano Karno dalam Pilkada Jakarta 2024.

Menurut Samuel, pernyataan tersebut bisa memicu isu SARA yang tidak diinginkan dalam konteks Pilkada Jakarta 2024.

“Jadi, hari ini saya selaku warga masyarakat Jakarta melaporkan apa yang diucapkan oleh Maruarar Sirait yang menyatakan bahwa pemilih non-muslim akan meninggalkan Pramono dan Bang Doel,” kata Samuel saat ditemui di Pancoran, Jakarta.

Samuel menegaskan bahwa laporannya bukan didasarkan pada pilihan politiknya, tetapi karena ia ingin menghindari isu SARA dalam Pilkada Jakarta 2024 yang mengingatkan pada polemik serupa yang terjadi pada Pilkada 2017.

"Tapi, saya di sini bukan soal pilihannya siapa, tapi ucapan ini sudah menyinggung SARA. Jadi yang selama ini kita tahu kampanye harusnya damai.

Kemudian sudah tidak ada lagi lah isu-isu SARA seperti dulu gitu kan," tambah Samuel seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.

Laporan Samuel telah diterima oleh Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Bawaslu DKI dengan nomor laporan 025/PL/PG/Prov/12.00/XI/2024.

LAPORKAN MARUARAR SIRAIT - Samuel David (37) saat membuat laporan terkait pernyataan Maruar Sirait ke Sentra Gakkumdu Bawaslu Jakarta, Senin (25/11/2024). Pernyataan Maruarar Sirait yang dinilai SARA saat kampanye akbar Pilkada Jakarta 2024. Kini berujung laporan Bawaslu
LAPORKAN MARUARAR SIRAIT - Samuel David (37) saat membuat laporan terkait pernyataan Maruar Sirait ke Sentra Gakkumdu Bawaslu Jakarta, Senin (25/11/2024). Pernyataan Maruarar Sirait yang dinilai SARA saat kampanye akbar Pilkada Jakarta 2024. Kini berujung laporan Bawaslu (KOMPAS.com/RAMA PARAMAHAMSA)

Bawaslu dijadwalkan akan melakukan kajian lebih lanjut terkait laporan tersebut.

Samuel mengungkapkan bahwa Bawaslu akan memberi waktu sekitar dua hari untuk melakukan kajian awal dan meminta kelengkapan dokumen terkait laporan.

Baca juga: Kampanye Berakhir, Hasil Survei Pilkada Jakarta 2024, Elektabilitas Ridwan Kamil vs Pramono Anung

"Ya kalau dari Bawaslu informasinya kajiannya kurang lebih dua hari.

Kemudian apa ada kelengkapan yang harus dilengkapi, ya kita lengkapi, tapi nanti nunggu petunjuk dari Bawaslu," tutup Samuel.

Pernyataan Ara yang Dinilai SARA

Sebelumnya, Maruarar Sirait, yang kini merupakan politikus Partai Gerindra, menyatakan bahwa dukungan Anies Baswedan terhadap pasangan Pramono Anung-Rano Karno dalam Pilkada Jakarta dapat menguntungkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono. 

Pernyataan itu disampaikan pria yang akrab disapa Ara dalam orasi di kampanye akbar Ridwan Kamil-Suswono yang digelar di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11/2024).

"Kita lihat, lebih kuat PDIP (bersama) Anies atau Ridwan Kamil yang didukung oleh Jokowi dan Prabowo. Kita lihat biar jelas, setuju?" pekik Maruarar.  Massa kemudian kompak menjawab, "setuju!".  

Ara melanjutkan saat ini sedang dibutuhkan hubungan yang harmonis antara gubernur Jakarta dengan pemerintah pusat. Ridwan Kamil pun disebut memiliki hubungan yang baik dengan prabowo karena berasal dari koalisi partai yang sama.  

Apalagi, Prabowo disebut sudah menyatakan  mendukung Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta.

"Kalau presidennya Prabowo dan gubernurnya Ridwan Kamil dari KIM plus partai yang solid itu kompak enggak? Bagus enggak?" tanya Ara

"Kompak! Bagus!" jawab para pendukung dengan suara lantang.  

Baca juga: Elektabilitas RK vs Pramono Anung Hasil Survei Pilkada Jakarta 2024, Efek Endorse dan Iman Politik

Ara mengeklaim, anggaran pemerintah pusat akan  mengalir dengan lancar, bahkan bisa lebih banyak, apabila gubernurnya berasal dari partai koalisi yang sama.

"Buat (anggaran) pendidikan, buat kesehatan, bisa lebih banyak enggak? Jadi jelas, kenapa kita mesti dukung Ridwan Kamil," ujar Ara.

Ara menegaskan, dukungan Anies bersama Pramono-Rano tak membuat partai gabungan KIM Plus menjadi grogi. 

"Kalau Mas Anies ada di sana (Pram-Rano), itu bukan buat kita grogi ya, itu yang membuat kita tambah semangat," ujar Ara seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.

Dukungan Anies ke Pramono-Rano untungkan RK-Suswono

 Ara mengatakan, dengan berdirinya Anies di belakang Pramono-Rano, dinilai akan menguntungka Ridwan Kamil-Suswono.

“Begitu Pram dan Rano mendapatkan dukungan Anies, saya yakin basis-basis non-muslim itu akan berkurang,” kata dia.

Ara mengakui, awalnya Ridwan Kamil ditinggal pemilih non-muslim setelah dipasangkan dengan Suswono yang merupakan kader PKS.

Namun, peta politik di Jakarta kembali berubah setelah Anies mendeklarasikan diri ke Pramono-Rano.

Sebagai informasi, kampanye akbar Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) digelar di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat dari pukul 15.00 hingga 18.00 WIB.

Ini merupakan kampanye terakhir bagi tiga paslon, Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana dan Pramono Rano, sebelum memasuki masa tenang yang dimulai besok hingga tiga hari ke depan.

Kampanye akbar Dharma-Kun digelar di Kalideres, Jakarta Barat.

Sementara Pramono-Rano di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat. Pemungutan suara Pilkada serentak 2024 tinggal menghitung hari.

Pengambilan suara akan dilaksanakan pada 27 November 2024.

Baca juga: Profil dan Kekayaan Maruarar Sirait, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman di Kabinet Merah Putih

(*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved