Berita Bontang Terkini
Walikota Basri Rase Sidak ke 3 Proyek Jembatan di Bontang, Muncul Rasa Khawatir
Wali Kota Bontang, Basri Rase, melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap tiga proyek pembangunan jembatan
Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG – Wali Kota Bontang, Basri Rase, melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap tiga proyek pembangunan jembatan di Kota Bontang, Kalimantan Timur pada Selasa (26/11/2024).
Proyek tersebut meliputi:
- Pembangunan jembatan Balai Benih Ikan (BBI);
- Pembangunan jembatan di depan SMPN 7 Bontang;
- dan pembangunan jembatan di Jalan Atletik 3.
Dalam sidak tersebut, Basri Rase menyoroti progres masing-masing proyek.
Berdasarkan laporan, jembatan BBI baru mencapai 71 persen, tertinggal sekitar 6 persen dari target.
Baca juga: Basri Rase Desak Percepatan Proyek Rumah Kreasi Milenial Bontang untuk Hindari Silpa
Sementara, pembangunan jembatan di depan SMPN 7 Bontang berada di angka 62,11 persen, minus 4,93 persen.
Proyek di Jalan Atletik 3 juga belum mencapai target, dengan progres sebesar 68 persen atau minus sekitar 2 persen.
Walikota Basri Rase mengungkapkan kekhawatirannya atas keterlambatan ini.
Ia langsung menegur kontraktor, konsultan pengawas, dan pihak terkait lainnya untuk segera mengejar deviasi negatif yang terjadi pada rata-rata proyek.
Menurutnya, semua pihak harus lebih jeli dalam memanfaatkan waktu dan kondisi di lapangan.
“Kalau cuaca sedang bagus, pekerjaan harus dipercepat. Jangan sampai ada waktu yang terbuang sia-sia,” ujar Basri Rase dengan nada tegas.
Baca juga: Santai Hadapi Debat Perdana Pilkada Bontang 2024, Basri Rase : Enjoy Saja, Semua Teman
Ia juga menyoroti hambatan berupa faktor cuaca yang sempat mengganggu kelancaran pekerjaan, terutama pada jembatan BBI dan jembatan depan SMPN 7.

“Hampir seminggu tidak ada aktivitas di sana karena banjir rob dan banjir kiriman. Itu jelas kerugian waktu yang besar,” tambahnya.
Lebih jauh, Basri Rase menekankan pentingnya penyelesaian proyek tepat waktu.
Menurutnya, selain untuk memenuhi asas manfaat bagi masyarakat, percepatan juga diperlukan agar penyerapan anggaran berjalan maksimal.
“Saya ingin semua pihak serius. Kalau tidak selesai tepat waktu, dampaknya bukan hanya pada infrastruktur, tapi juga pada pelayanan publik,” tegasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.