Pemkab PPU Siapkan Rp30 Miliar untuk Program Makan Bergizi Gratis

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) siap menjalankan program dari Presiden Prabowo Subianto, yakni makan bergizi gratis bagi kalangan peserta didik.

Disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) PPU, Tohar bahwa pihaknya pun telah mengalokasikan anggaran, yang tercatat dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) Penajam Paser Utara tahun 2025.

Sekda Tohar menjelaskan bahwa, ada sekitar Rp30 miliar yang disiapkan saat ini, meski belum terinci item penggunaannya.

"Sampai saat ini baru dari sisi kebijakan karena belum ada petunjuk teknisnya," ungkap Tohar kepada TribunKaltim.co pada Kamis (28/11/2024).

Baca juga: Terjawab Kapan Program Makan Bergizi Gratis Dimulai, Besaran Anggaran dan Sasaran Penerima di 2025

Namun dipastikan bahwa anggaran itu akan terealisasi, terutama dari sisi program pendidikan.

Penghitungan penerimanya, yakni dimulai dari anak prasekolah (PAUD), TK, SD, hingga jenjang SMP.

"Kalau SLTA itu kompetensinya dari pemerintah provinsi," sambungnya.

Meski ada alokasi anggaran baru dibidang pendidikan, Tohar menegaskan bahwa anggaran yang sudah pernah dianggarkan sebelumnya, akan tetap ada.

Misalnya untuk beasiswa dan seragam sekolah gratis, yang jumlah penerimanya juga tidak berubah.

Baca juga: Makan Bergizi Gratis di Balikpapan, Pemkot Petakan Opsi Pengalokasian Dana

Hanya saja, apabila anggaran itu seluruhnya dibebankan kepada daerah tanpa intervensi dari pemerintah pusat, maka akan ada penyesuaian.

Kata Tohar, di Penajam Paser Utara yang disesuaikan, yakni dari sisi perencanaan pembangunan infrastruktur.

"Kalau itu tidak dikontribusi oleh pusat, dan menggunakan kapasitas fiskal kita, maka yang disesuaikan dari sisi infrastruktur, misalnya kita mau bangun gedung tiga lantai, jadi dua lantai saja," pungkasnya.

Sebelumnya, Prabowo Subianto - Gibran mencanangkan program Makan Bergizi Gratis. Pemerintah berencana memberikan makan untuk 82,9 juta anak setiap hari. 

Anggaran untuk program ini diperkirakan mencapai Rp400 triliun per tahun. (*)