Berita Mahulu Terkini

DPRD Mahulu Anastasia Hiyang: Perlunya Kolaborasi Lintas Sektor untuk Memajukan Pariwisata

Menurutnya, sektor pertanian memiliki hubungan erat dengan konsep ekowisata yang sedang menjadi tren global

Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Nur Pratama
IST
Ketua Fraksi PAN DPRD Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Anastasia Hiyang. 

TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Ketua Fraksi PAN DPRD Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Anastasia Hiyang, menyoroti pentingnya integrasi kebudayaan dan pertanian ke dalam pengembangan pariwisata di Mahulu

Menurutnya, Mahulu memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan dengan konsep ekowisata yang berfokus pada pengalaman otentik masyarakat lokal.

“Studi itu kemudian nanti dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan. Itu untuk yang kaitannya dengan kebudayaan,” katanya, menegaskan pentingnya pendekatan edukasi dalam melestarikan dan memperkenalkan budaya lokal, Jumat (20/12/2024). 

Baca juga: Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Dorong Pasar Pangan Murah Terus Keberlanjutan di Seluruh Kecamatan

Ia menekankan perlunya kolaborasi lintas sektor untuk memajukan pariwisata Mahulu.

“Kedepannya juga kita harus berkolaborasi, karena pariwisata dan pertanian itu kan satu kognisi,” ujarnya. 

Menurutnya, sektor pertanian memiliki hubungan erat dengan konsep ekowisata yang sedang menjadi tren global.

Ia berbagi pengalamannya mendampingi turis yang datang ke Mahulu dan tertarik untuk merasakan langsung kehidupan masyarakat lokal.

“Saya selama ini biasa mendampingi beberapa turis. Kalau saya bertanya apa tujuannya ke Mahulu, mereka tidak mau melihat tempat penginapan yang mewah dan lain sebagainya,” jelasnya. 

Sebaliknya, wisatawan lebih memilih untuk terlibat dalam aktivitas sehari-hari masyarakat Mahulu, terutama yang berkaitan dengan pertanian.

“Mereka itu ingin mengikuti. Seperti di bidang pertanian, mereka datang pada saat bulan Agustus sampai bulan Oktober itu. Biasanya mereka ingin melihat proses kehidupan masyarakat,” tambahnya.

Salah satu kegiatan yang paling diminati turis adalah ikut serta dalam proses bertani tradisional.

“Mereka ikut bertani, mereka ikut menugal, pokoknya segala kegiatan masyarakat itu mereka ikuti,” ungkapnya.

Menurutnya, pengalaman langsung ini tidak hanya memperkenalkan budaya Mahulu kepada dunia, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi perekonomian lokal.

Ia melihat ekowisata sebagai peluang besar bagi Mahulu untuk berkembang secara ekonomi dan sosial tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisionalnya.

“Kita harus memberikan pengalaman yang autentik kepada wisatawan, yang tidak hanya memperlihatkan alam Mahulu, tetapi juga keseharian masyarakatnya,” ujarnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved