Berita Samarinda Terkini
Samarinda Hasilkan 600 Ton Lebih Sampah per Hari, DLH Dorong Solusi
Belakangan ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda secara gamblang menyebut akan fokus pada pengelolaan sampah.
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Belakangan ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda secara gamblang menyebut akan fokus pada pengelolaan sampah.
Hal ini disampaikan oleh Wali Kota Samarinda Andi Harun, yang menyebutkan Kota Samarinda menghasilkan sampah setidaknya lebih dari 600 ton per hari.
Angka yang cukup fantastis ini membuat kapasitas Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Samarinda diambang batas.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda, Endang Liansyah, menilai bahwa pengelolaan sampah yang terintegrasi dapat menjadi solusi.
Baca juga: 2 Sungai di Ibu Kota Kaltim Tercemar Sampah, DLH Samarinda Tuding Kesadaran Warga Belum Terbangun
Ia menyarankan, agar setiap kecamatan memiliki Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dengan kapasitas 50 hingga 100 ton. Dengan cara ini, volume sampah yang dikirim ke TPA dapat berkurang signifikan.
Selain itu, DLH Samarinda juga mendorong kecamatan dan kelurahan untuk memperbanyak keberadaan Bank Sampah guna mengurangi limbah domestik.
“Yang sampai ke TPA nantinya hanya sampah yang benar-benar tidak bisa dikelola, seperti pampers atau sampah sejenisnya,” tambahnya.
Meski telah berupaya maksimal untuk mengatasi persoalan ini, namun Endang menyebut adapun kendala yang masih dihadapi pihaknya, yakni adalah terbatasnya armada pengangkut sampah.
Dari 85 unit armada yang dimiliki, hanya 22 unit yang berfungsi optimal.
"Karena sisanya sudah uzur, masih bertahan dengan kendaraan lama, sekitar tahun 2008," ungkap Endang.
Sebab itu, pihaknya mengusulkan pengadaan dua unit buldoser dan empat unit ekskavator di tahun depan untuk mendukung operasional pengelolaan sampah yang saat ini mencapai 1.862 meter kubik per hari.
Namun demikian, Endang menekankan bahwa tantangan utama tidak hanya berasal dari keterbatasan fasilitas dan armada, tetapi juga dari perilaku masyarakat.
Baca juga: Pemkot Samarinda Fokus Bangun Insinerator untuk Atasi Masalah Sampah di Kota Tepian
Ia menyebutkan bahwa masih banyak warga yang membuang sampah di luar jam operasional atau tidak memasukkan sampah ke dalam bak yang telah disediakan.
Contoh saja yang masih terjadi, di Teras Samarinda walaupun sudah disediakan tempat khusus merokok masih ada saja yang buang puntung sembarangan.
"Padahal pemerintah sudah sediakan fasilitas smoking corner," keluh Endang.
Sebab itu, Endang menegaskan bahwa perubahan pola pikir masyarakat menjadi kunci keberhasilan pengelolaan sampah di Samarinda.
"Mindset masyarakat yang harus kita ubah. Kalau 99 persen sudah berubah, maka masalah sampah akan selesai," katanya.
"Pemerintah sudah menyediakan fasilitas, tinggal bagaimana masyarakat mendukung,” tutup Endang. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.