Berita Kutim Terkini
Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi, Bupati Kutim Dorong Hilirisasi dan Pemanfaatan Produk Turunan Sawit
Tingkatkan pertumbuhan ekonomi, Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman dorong hilirisasi dan pemanfaatan produk turunan sawit.
Penulis: Ardiana | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA- Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui sektor perkebunan sawit.
Hal ini lantaran perkebunan kelapa sawit yang tersebar di Kutai Timur dinilai memiliki potensi untuk dimanfaatkan lebih optimal.
Oleh karena itu, hilirisasi dan pemanfaatan produk-produk turunan kelapa sawit menjadi salah satu upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Kutai Timur saat ini memiliki perkebunan kepala sawit seluas 529.586 hektare dengan produksi mencapai 7,759 juta ton pada tahun 2023.
"Lima tahun ke depan, pada 230 sektor perkebunan kelapa sawit akan jadi primadona di Kutai Timur," ucapnya, Jumat (20/12/2024).
Baca juga: Jelang HUT Kutim Ke-25, Pjs Bupati Kutim Sampaikan 7 Kemajuan Pembangunan Dihadapan Anggota DPRD
Ia membeberkan, kelapa sawit memiliki sejumlah produk turunan seperti minyak goreng, biodiesel, hingga bahan kosmetik.
Hal ini tentu menghasilkan peluang strategis untuk membangun kemandirian ekonomi.
"30 persen dari total perkebunan sawit di Kutim adalah milik masyarakat. Pemerintah akan terus mendorong dan mendampingi perkebunan rakyat untuk mengembangkan industri hilir kelapa sawit," jelasnya.
Dengan begitu, kata dia, upaya ini diharapkan mampu meminimalisir ketergantungan Kutim pada sektor pertambangan batu bara dan minyak bumi yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi di wilayah ini.
Tak hanya perkebunan sawit, Ardiansyah juga mendorong pengembangan sektor lainnya seperti pertanian, perikanan, peternakan, kehutanan, dan pariwisata.
Baca juga: Bertugas hingga 23 November 2024, Pjs Bupati Kutim Dapat Rumah Dinas dan Kendaraan Operasional
Menurutnya, potensi ekonomi di Kutim sangat beragam dan perlu dimaksimalkan sebagai sumber pendapatan berkelanjutan.
Dengan begitu, langkah ini sesuai dengan visi pemerintah dalam mendorong inovasi berbasis potensi lokal sekaligus mempersiapkan ekonomi daerah menghadapi perubahan global.
"Produk-produk yang dapat diperbarui akan menjadi fokus utama, baik untuk jangka menengah maupun panjang. Kutim memiliki lahan dan bahan baku yang melimpah baik dari darat maupun laut. Ini menjadi perhatian serius pemerintah," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.