Hari Ibu 2024

Inilah Hukum Merayakan Hari Ibu 22 Desember Menurut Islam, Penjelasan Buya Yahya

Berikut hukum merayakan Hari Ibu 2024 menurut Islam berdasarkan penjelasan Buya Yahya.

canva
Hari Ibu 2024. Apa hukum merayakan Hari Ibu 22 Desember dalam islam? Ini penjelasan Buya Yahya 

TRIBUNKALTIM.CO - Berikut hukum merayakan Hari Ibu 2024 menurut Islam berdasarkan penjelasan Buya Yahya.

Hari ini 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu 2024.

Peringatan hari ibu juga turut dirayakan oleh seluruh masyarakat  Indonesia namun banyak juga yang bertanya bagaimana hukum merayakan hari ibu menurut islam.

Baca juga: 30 Template CapCut Hari Ibu 2024, Beri Ucapan Pakai Twibbon Video dan Share ke TikTok atau IG

Sebagian berpendapat jika merayakan hari ibu boleh-boleh saja, sebagian yang lainnya mengatakan jika merayakan hari ibu itu haram.

 Menjawab rasa gelisah setiap orang yang akan melakukan perayaan pada hari ibu Buya Yahya menjelaskan hukum merakayakan hari ibu menurut pandangan islam.

Hari Ibu
Hari Ibu (Canva)

Dilansir dari TribunGayo.com, pada penjelasan mengenai bagaimana hukum perayaan hari ibu menurut islam Buya Yahya menyebutkan bahwa dalam ajaran Islam tidak dikenal dengan istilah perayaan Hari Ibu.

Meski tak ada perayaan Hari Ibu, Islam mengajarkan umat-Nya untuk selalu mengingat ibu setiap saat.

Salah satu cara Islam mengajarkan umat Muslim untuk selalu mengingat ibu adalah dengan anjuran mendoakan ibu setiap selesai shalat lima waktu.

"Dalam Islam lebih daripada itu (perayaan Hari Ibu).

Merayakan hari ibu setiap saat, tidak hanya setahun sekali," ujar Buya Yahya.

Sementara itu, dalam ajaran agama islam juga sangat memuliakan seorang wanita dan ibu,dimana posisis seorang ibu lebih tinggi dari pada seorang ayah.

Hal tersebut terdapat dalam hadist riwayat Bukhari dan Muslim seperti berikut ini.

Seseorang datang kepada Rasululullah saw dan bertanya,

"Wahai Rasulullah, kepada siapa aku harus berbakti pertama kali? Rasulullah SAW pun menjawab, "Ibumu!".

Orang tersebut kembali bertanya, "Kemudian siapa lagi?" Rasulullah SAW menjawab, "Ibumu!"

Orang tersebut bertanya kembali, "Kemudian siapa lagi?" Beliau menjawab, "Ibumu".

Orang tersebut masih bertanya, "Kemudian siapa lagi?" Rasulullah SAW pun menjawab, "Kemudian ayahmu" (HR. Bukhari no.5971 dan Muslim Nomor 2548).

Hukum merayakan hari ibu menurut islam

Buya Yahya memperbolehkan umat Muslim merayakan Hari Ibu dengan satu syarat.

"Boleh-boleh saja, asalkan makna dan isi dari perayaan ini adalah untuk memuliakan ibu," lanjut Buya Yahya.

Momen Hari Ibu yang diperingati setiap 22 Desember di Indonesia bisa menjadi ajang untuk mengingat dan memuliakan sosok ibu.

Namun, ada hal yang perlu digarisbawahi yaitu bahwa mengingat dan memuliakan ibu tidak hanya dilakukan satu hari dalam satu tahun saja.

"Bisa sebulan sekali, sembilan bulan sekali, sah-sah saja, " tukasnya.

Dari penjelasan Buya Yahya di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hukum merayakan Hari Ibu menurut Islam adalah diperbolehkan.

Hanya saja, untuk memuliakan seorang ibu tidak hanya pada tanggal 22 Desember saja.

Karena setiap saat adalah Hari Ibu, dan memuliakan Ibu adalah sebuah kewajiban.

Puisi Hari Ibu 2024

 Simak contoh puisi Hari Ibu 2024 yang bikin nangis dan menyentuh hati, cocok untuk ungkapan dan diunggah ke Instagram.

Hari Ibu adalah momen yang penuh makna untuk menghormati sosok yang paling berjasa dalam kehidupan kita.

 Sebagai perempuan yang memberikan hidup dan membesarkan kita dengan penuh kasih sayang, ibu merupakan pahlawan sejati yang seringkali tidak terlihat oleh mata, namun selalu hadir dalam setiap langkah kita.

Momen Hari Ibu 2024 adalah saat yang tepat untuk merayakan segala pengorbanan dan cinta tanpa syarat yang diberikan ibu.

Puisi menjadi salah satu bentuk ungkapan yang paling indah untuk menyampaikan perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata biasa.

Baca juga: 10 Template CapCut Hari Ibu 2024, Pakai Twibbon Video untuk Ucapan dan Bagikan ke WA atau IG

Melalui puisi, kita bisa menyalurkan segala rasa terima kasih, cinta, dan penghormatan yang mendalam kepada ibu.

 Setiap bait dan kata yang terangkai dalam puisi ini bukan hanya sebuah penghormatan, tetapi juga refleksi dari perasaan yang terpendam dalam hati.

Puisi untuk ibu mengandung keindahan dan kedalaman makna yang mampu menyentuh hati siapa saja yang membacanya.

Berikut contoh puisi Hari Ibu 2024

Hari Ibu 2024
Hari Ibu 2024 (KemenPPPA)

1. Pelukan Tak Berujung
Di pelukanmu aku temukan damai,
Tempat segala gundah reda dan luruh,
Kau ajarkan cinta tanpa syarat,
Seperti langit memeluk bumi.

Keringatmu basahi tanah harapan,
Mengukir mimpi dari serpihan waktu,
Dalam letihmu, tersimpan senyum,
Yang menjadi lentera di jalanku.

Ibu, kasihmu tak pernah pudar,
Bahkan saat dunia melupakan pagi,
Kau tetap di sana,
Memberi hangat pada dinginnya hati.

 
2. Doa di Ujung Malam
Di setiap sujudmu, kusebut namamu,
Doa panjangmu menjangkau langit,
Meminta keberkahan untukku,
Tanpa lelah, tanpa henti.

Ibu, doamu adalah bentengku,
Di saat badai menghantam jiwaku,
Kau menenangkan, kau menguatkan,
Menjadikanku percaya pada harapan.

Betapa aku rindu suaramu,
Mengalir lembut seperti sungai pagi,
Kasihmu adalah harta tak ternilai,
Yang selalu menghidupkan semangatku.

 
3. Sepenggal Rindu untuk Ibu
Di setiap detik yang berlalu,
Ada namamu yang kusebutkan,
Ibu, jarak ini tak pernah menghapus,
Hangat kasihmu dalam ingatanku.

Kau adalah senja yang memeluk malam,
Lembut, penuh warna, dan menenangkan,
Meski jauh, aku selalu tahu,
Cintamu abadi, tak pernah layu.

Aku ingin kembali pada pelukanmu,
Merasakan damai yang tak terganti,
Ibu, tunggulah aku,
Untuk membalas segala kasihmu.

 
4. Cahaya dari Timur
Ibu, kau adalah mentari pagiku,
Bangkit dengan senyum, memberi terang,
Meski tubuhmu melemah oleh waktu,
Semangatmu tak pernah padam.

Aku ingin menjadi seperti dirimu,
Sosok tegar yang tak kenal menyerah,
Mengajarkan arti cinta sejati,
Yang hidup dalam doa dan usaha.

Terima kasih, Ibu,
Untuk setiap langkah yang kau ajarkan,
Aku akan menjaga warisan cintamu,
Di setiap napas hidupku.

 
5. Kasih Abadi
Ibu, kasihmu seperti samudera,
Tak berbatas, tak terukur dalamnya,
Kau ajarkan arti memberi,
Tanpa mengharap kembali.

Aku ingin menjadi pelindungmu,
Seperti kau melindungi mimpiku,
Menghapus air matamu dengan senyuman,
Dan menjadi alasan bahagiamu.

Terima kasih untuk segalanya, Ibu,
Aku mencintaimu selamanya,
Di dunia ini dan di surga nanti.

6. Ibu Adalah Doa yang Hidup
Doamu melingkupi langkahku,
Seperti langit memayungi bumi,
Meski tak pernah terlihat mata,
Aku tahu itu ada, tak pernah sirna.

Ibu, doamu adalah pelita,
Menerangi malam gelap penuh tanya,
Dalam sunyi, aku merasa dekat,
Karena kasihmu selalu menghangatkan jiwa.

Di hari ini, aku berterima kasih,
Atas setiap doa yang kau panjatkan,
Aku ingin menjadi kebahagiaanmu,
Seperti kau menjadi harapanku.

 
7. Dalam Mata yang Lelah
Di matamu ada cerita,
Tentang perjuangan yang tak pernah reda,
Di sana, aku melihat cinta,
Yang terukir tanpa kata.

Lelahmu tak pernah kau tunjukkan,
Kau sembunyikan di balik senyuman,
Ibu, engkau adalah pahlawan,
Yang tak pernah meminta penghargaan.

Hari ini kupersembahkan syukur,
Untuk segala pengorbanan yang tak terukur,
Semoga Tuhan menjagamu selalu,
Dan memberikan surga di akhir waktumu.

 
8. Pelajaran dari Kasih Ibu
Kau ajarkan aku berbicara,
Bukan hanya dengan kata,
Tapi dengan hati,
Agar cintaku abadi.

Kau tunjukkan makna ketulusan,
Dalam pelukan yang tak bersyarat,
Ibu, engkau adalah guru terbaikku,
Yang membimbing tanpa mengenal lelah.

Hari ini kuucapkan terima kasih,
Atas segala pelajaran hidup yang kau beri,
Aku akan terus membawa namamu,
Dalam setiap langkah yang kutempuh.

 
9. Senyum di Tengah Derita
Ibu, senyummu adalah kekuatan,
Di tengah derita yang tak terkatakan,
Kau sembunyikan lukamu,
Agar aku tak merasakan pilu.

Aku tahu, betapa besar pengorbananmu,
Yang sering kau sebutkan dalam doa,
Aku berjanji, Ibu,
Akan membuatmu bangga suatu masa.

Hari ini aku memelukmu erat,
Menghapus air matamu yang lelah,
Kau adalah cinta pertama,
Dan selamanya akan begitu.

 
10. Terima Kasih untuk Cinta
Cinta yang kau beri tak terhitung,
Seperti bintang yang menerangi malam,
Ibu, aku tak akan pernah mampu,
Membalas seluruh kebaikanmu.

Terima kasih, Ibu,
Untuk hari-hari penuh cinta,
Untuk malam yang kau lewati tanpa tidur,
Demi kebahagiaan kecilku.

Aku mencintaimu tanpa syarat,
Seperti kau mencintaiku sejak lahir,
Semoga Tuhan memberimu kebahagiaan,
Yang melampaui segala rasa lelah.

Artikel ini telah tayang di Prohaba.co dengan judul Apa Hukum Merayakan Hari Ibu Menurut Islam? Simak Penjelasan Buya Yahya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved