Berita Balikpapan Terkini

Dukung Program Asta Cita Presiden, Rutan Kelas II A Balikpapan Galakkan Budi Daya Ikan Lele Bioflok

Dukung program Asta Cita Presiden Prabowo, Rutan Kelas II A Balikpapan galakkan budi daya ikan lele bioflok.

|
Penulis: Dwi Ardianto | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Dwi Ardianto
Kepala Rumah Tahanan Kelas II A Balikpapan, Agus Salim didampingi para petugas rutan dan Lapas Balikpapan serta warga binaan sedang memberikan makan ikan lele bioflok, Senin (30/12/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II A Balikpapan, Agus Salim mengungkapkan, pihaknya tengah menjalankan program budi daya ikan lele dengan teknologi bioflok.

Program budi daya ikan lele dengan diameter 4 meter serta tinggi 80 cm itu sebagai bagian dari pembinaan warga binaan.

Program ini merupakan kolaborasi dengan Lapas Balikpapan yang bertindak sebagai instruktur.

“Kami memanfaatkan teknologi bioflok untuk peternakan ikan lele, yang juga merupakan bagian dari program Asta Cita Presiden Prabowo terkait ketahanan pangan. Alhamdulillah, ini adalah langkah percepatan dari Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam mendukung ketahanan pangan,” ujar Agus saat meninjau kegiatan tersebut, Senin (30/12/2024)

Baca juga: Kurangi Over Kapasitas, 48 WBP Rutan Balikpapan Dipindahkan ke Lapas Narkotika Samarinda

Menurut Agus, budi daya lele ini memiliki potensi besar karena masa panennya relatif singkat, yakni sekitar tiga bulan.

Warga binaan yang mengikuti program ini dipilih berdasarkan kriteria tertentu dan diharapkan dapat memanfaatkan pelatihan ini untuk bekal setelah integrasi ke masyarakat.

“Pelatihan ini melibatkan banyak ilmu, mulai dari pengelolaan pH air, kadar air, hingga pemberian pakan yang sesuai dengan usia ikan. Jika dilakukan sesuai SOP, hasil panen bisa optimal,” tambah Agus.

Saat ini, Rutan Balikpapan menanamkan 2.500 bibit lele sebagai tahap awal pembelajaran.

Selain itu, hasil panen nantinya akan dipasarkan bekerja sama dengan pihak ketiga, terutama penyedia bahan makanan untuk warga binaan.

“Ada instruksi dari menteri bahwa minimal 5 persen dari total belanja harian bahan makanan, penyedia wajib membeli dari hasil panen warga binaan setiap harinya,” jelas Agus.

Program ini juga memberikan keuntungan langsung bagi warga binaan dalam bentuk tabungan. 

“Harapan kami, meskipun mereka menjalani pidana, mereka tetap bisa memberikan nafkah untuk keluarga di rumah,” ujarnya.

Baca juga:  16 Narapidana Rutan Balikpapan Dapat Remisi Khusus Natal, 1 Orang Langsung Bebas

Hendra, salah satu warga binaan yang mengikuti program, mengaku bersyukur atas pelatihan budi daya ikan lele ini. 

“Kami mendapatkan banyak ilmu. Ke depannya, hasil budi daya ini bisa membantu kami memberi nafkah kepada keluarga,” katanya.

Instruktur dari Lapas Balikpapan, Moko menambahkan, pemberian pakan dilakukan dengan metode yang terukur.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved