Pemecatan Paulo Fonseca Berbuntut Panjang, Ibrahimovic dan Manajemen AC Milan Dianggap Pengecut

TRIBUNKALTIM.CO - Manajemen AC Milan, terutama Zlatan Ibrahimovic mendapatkan kecaman dari penggemar Rossoneri.

Hal ini tidak terlepas dari proses pemecatan Paulo Fonseca, yang dinilai tidak "manusiawi" dilakukan oleh jajaran manajemen AC Milan.

Ya, pendekatan AC Milan saat mendepak Paulo Fonseca memang menjadi sasaran kritik.

I Rossoneri sudah memutuskan memecat sang juru taktik jauh sebelum laga melawan AS Roma (29/12/2024).

Baca juga: AC Milan Terlibat Pertukaran Pemain dengan Juventus, Fikayo Tomori Ditukar Nicolo Fagioli

Baca juga: Pecat Paulo Foncesa, AC Milan Angkat Pelatih Juara Asal Portugal Sergio Conceicao

Tetapi, mereka membiarkan Fonseca melakukan jumpa pers usai pertandingan dengan meyakini posisinya masih aman.

Padahal, media-media yang menghadiri jumpa pers sudah tahu dari sumber mereka bahwa pelatih asal Portugal itu telah dipecat.

Tidak ada perwakilan manajemen AC Milan yang mendampingi Fonseca di saat-saat terakhirnya.

Pengumuman resmi pemecatan Fonseca bahkan baru dilakukan pada Senin siang waktu Italia.

Baca juga: Hasil dan Klasemen Liga Italia: AC Milan vs AS Roma Seri, Jay Idzes dkk Nyaris Imbangi Napoli

Curva Sud Milano mengeluarkan pernyataan protes atas perlakuan klub kesayangan mereka terhadap Paulo Fonseca.

Sebagai tangan kanan pemilik klub, Zlatan Ibrahimovic pastinya menjadi salah satu sasaran tembak Curva Sud Milano.

Apalagi, adalah Ibrahimovic yang pada musim panas lalu menegaskan bahwa Fonseca merupakan pilihan yang sudah dipertimbangkan matang-matang.

"Kita menyaksikan situasi yang tidak bisa dipercaya, yang pastinya tidak bisa diterima untuk sejarah kejayaan klub kita," tulis Curva Sud Milano dalam pernyataannya.

Baca juga: Update Transfer AC Milan: Nama Domenico Berardi Muncul di Tengah Kabar Hengkangnya Samuel Chukwueze

"Kami tidak mengacu pada pemecatan pelatih, yang pasti bukan kejadian pertama atau terakhir."

"Yang membuat kami bingung dan terkejut adalah cara pemecatan itu terjadi."

"Bagaimana kami harus menerima bahwa pelatih sendiri yang memberitakan pemecatannya kepada media?"