Berita Balikpapan Terkini

Disperkim: Program Penanganan Kawasan Kumuh di Balikpapan Berlanjut, Ditarget Tuntas 2026

Program Kota Kita ini merupakan keberlanjutan dari program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku), yang sudah tidak ada lagi datanya pada 2023

Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO/ARY NINDITA INTAN
Program Kota Kita yang diinisiasi Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Balikpapan, terkait penyediaan air bersih di Gunung Sari Ulu, Balikpapan Tengah. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Dinas perumahan dan kawasan permukiman (Disperkim) menginisiasi program Kota Kita dalam penataan permukiman berkelanjutan.

Program Kota Kita ini merupakan keberlanjutan dari program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku), yang sudah tidak ada lagi datanya pada 2023.

Khususnya penanganan kawasan kumuh di kota Balikapapan, Kalimantan Timur. 

Kepala Disperkim Balikpapan Rafiuddin mengatakan, terdapat tujuh indikator yang berpengaruh pada kawasan kumuh bisa dianggap tuntas.

Baca juga: Karang Rejo dan Gunung Sari Ulu Balikpapan jadi Wilayah Prioritas Pemberantasan Kawasan Kumuh

Seperti kondisi bangunan, jalan lingkungan, drainase, sampah, limbah, penyediaan air bersih dan proteksi kebakaran.

Ada pun beberapa pengerjaan mencakup pekerjaan reservoir air, water treatment. Dengan pengadaan mulai dari tandon, mesin filter air, selang, pipa dan lain sebagainya.

"Setiap kawasan kumuh memiliki penanganan berbeda.

Tergantung masalah indikator kumuh di wilayah masing-masing," ujar Rafiuddin, Jumat (10/1/2025).

Maka bantuan yang akan diberikan juga menyesuaikan kebutuhan setiap daerah.

Sebagian besar, kata Rafiuddin, memiliki indikator kawasan kumuh dari penyediaan air bersih dan proteksi kebakaran. 

"Kami menargetkan seluruh kawasan kumuh di Balikpapan bisa tuntas pada 2026," tuturnya. 

Data terakhir pada 2023, terdapat tujuh kelurahan yang memiliki kawasan kumuh. Seperti Karang Rejo, Karang Jati, Gunung Sari Ulu, Baru Ilir, Sepinggan Raya, Damai, dan Klandasan Ilir.

Sementara yang sudah tuntas Klandasan Ilir, Baru Ilir, Damai, dan Gunung Sari Ulu.

"Tersisa Karang Jati, Karang Rejo, dan Sepinggan Raya. Tapi semua memiliki indikator yang berbeda,” pungkasnya. (*)

Kepala Disperkim Balikpapan Rafiuddin mengatakan ada tujuh indikator yang berpengaruh pada kawasan kumuh bisa dianggap tuntas// ARY NINDITA

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved