Pilkada Jateng 2024

Kubu Andika Perkasa Ngaku Sulit Kumpulkan Bukti, Sebutkan Keterlibatan Percok dan Intervensi Jokowi

Sidang sengketa Pilkada Jateng 2024 berlangsung di Gedung MK, Jakarta, pada Kamis (9/1/2025) kemarin.

Editor: Heriani AM
Instagram kpujateng
PILKADA JATENG 2024 - Sidang sengketa Pilkada Jateng 2024 berlangsung di Gedung MK, Jakarta, pada Kamis (9/1/2025) kemarin. 

Roy menyebut, jari telunjuk Jokowi kali ini mengarah ke Provinsi Jawa Tengah yang dengan niat jahat menggunakan modus operandi serupa seperti Pilpres 2024, yakni penggunaan kewenangan alat negara untuk mengintimidasi rakyatnya sendiri.

"Sistem demokrasi yang saat ini menghadapi badai yang dahsyat, yang meninggalkan jejak kerusakan dimanapun jari telunjuknya diarahkan. Dalam hal ini, jari telunjuknya kini telah mengarah pada Provinsi Jawa Tengah, dengan niat jahat menggunakan modus operandi yang sama dengan Pilpres 2024, tentunya dengan penyesuaian, yakni penggunaan kewenangan alat negara untuk mengintimidasi rakyat sendiri," terangnya. 

Belum Ada Kandidat Didiskualifikasi MK karena Pelanggaran TSM

Kuasa hukum pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi-Taj Yasin, Hamdan Zoelva, menyatakan bahwa Mahkamah Konstitusi (MK) belum pernah mendiskualifikasi kandidat kepala daerah karena tuduhan kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).

Hal ini disampaikan Hamdan merespons petitum gugatan yang diajukan pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi yang meminta MK mendiskualifikasi Ahmad Luthfi-Taj Yasin karena dianggap melakukan kecurangan TSM.

"Kita harus refleksi pada seluruh keputusan MK selama ini, saya belum menemukan ada yang didiskualifikasi oleh MK karena pelanggaran TSM," kata Hamdan saat ditemui di Gedung MK, Jakarta, Kamis (9/1/2025).

Mantan ketua MK ini mengatakan, putusan diskualifikasi oleh MK banyak berasal dari pelanggaran administratif saja.

"Rata-rata begitu, pelanggaran administratif itu (seperti proses) pendaftaran," ujarnya.

Hamdan mengatakan, pernah ada putusan diskualifikasi karena pelanggaran TSM yang dikeluarkan MK saat menangani gugatan pemilihan kepala daerah Kabupaten Kotawaringin Barat.

Namun, putusan itu didasarkan pada pembuktian hingga ke tingkat TPS yang kuat dan kasusnya jauh berbeda dengan yang didalilkan dalam perkara Pilkada Jateng.

Sebagai pihak terkait, Hamdan menilai, petitum diskualifikasi kaarena tudingan TSM akan sangat sulit dikabulkan melihat rekam jejak putusan MK.

"Jadi itulah satu-satunya keputusan MK yang diskualifikasi karena pelanggaran TSM, yang lain tidak pernah ada. Itu satu-satunya, dan itu adalah keputusannya yang sangat spesifik pada saat itu dan tidak pernah terulang lagi. Yang lain ada memang, tapi hanya berkaitan dengan administratif pencalonan, saya kira itu ya," ucap dia.

Sebelumnya, dalam sidang, pihak Andika-Hendi meminta agar MK mendiskualifikasi paslon nomor urut 2, Ahmad Luthfi-Taj Yasin.

Hal ini disampaikan kuasa hukum Andika-Hendi, Martina, saat membacakan petitum gugatan mereka dalam sidang sengketa Pilkada Jawa Tengah di Gedung MK, Jakarta, Kamis (9/1/2025).

“Kami memohon majelis hakim membatalkan atau mendiskualifikasi pasangan calon nomor urut 2 atas nama Ahmad Luthfi dan Taj Yasin sebagai pemenang atau calon Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2024,” ujar Martina, Kamis.

Baca juga: Profil Ahmad Luthfi, Jenderal Polisi Tundukkan Andika Perkasa di Pilkada Jateng 2024, Cek Hartanya

Pihak Andika-Hendi meyakini bahwa Ahmad Luthfi-Taj Yasin pantas untuk didiskualifikasi karena diduga melakukan sejumlah kecurangan selama proses pemilu.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved