Berita Viral
Pekerjaan Orangtua Siswa SD Duduk di Lantai karena Belum Bayar SPP, Ibu Relawan, Ayah Kuli
Kamelia, ibu dari MI siswa di Kota tak kuasa menahan tangis setelah anaknya harus duduk di lantai dan tak ikut belajar karena menunggak biaya SPP.
Kemudian, HRYT menyatakan kalau MI sebenarnya disuruh pulang karena orang tuanya belum bayar SPP.
Tapi karena bocah 10 tahun itu tak mau pulang, lantas HRYT menyuruh MI duduk di lantai selama berjam-jam.
Sebelum anaknya disuruh duduk di lantai dan tak boleh ikut pelajaran, Kamelia sempat meminta dispensasi kepada wali kelasnya supaya MI bisa ikut ujian semester pada Desember 2024 lalu.
Permohonan keringanan ini karena ia tidak punya uang, ditambah sedang sakit. Kemudian, pihak sekolah mengizinkan anaknya ujian meski saat pembagian rapor, tak dibolehkan mengambil.
Ketika masa libur sekolah, sempat ada pengumuman melalui grup WhatsApp yang menyatakan bagi siswa yang belum melunasi uang SPP, uang buku dan remedial dilarang ikut belajar mengajar lagi.
Namun pernyataan dikira Kamelia hanya candaan, tidak akan diterapkan. Sampailah pada tanggal 6 Januari 2024, awal mula proses belajar mengajar setelah libur semester.
Hari pertama masuk sekolah, MI langsung duduk di lantai.
Namun ia tidak menceritakan kepada orang tuanya.
Lalu esok harinya, Selasa 7 Januari, masuk pengumuman serupa.
"Ibu-ibu mohon kerjasamanya yang belum menerima raport ataupun belum lunas SPP dan membayar uang buku mohon datang ke sekolah karena tidak dibenarkan anaknya mengikuti pelajaran kalau itu belum selesai," ungkap Kamelia menirukan.
Karena ada pengumuman tersebut, Kamelia mengirimkan pesan suara kepada guru kalau ia belum bisa datang dan esok harinya baru bisa.
Baca juga: Viral Aksi Wasit PSBS vs Persib Bandung di Liga 1, Cek VAR Digunakan untuk Kartu Kuning
Alasan lainnya, ia yang sebagai relawan di Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) sedang membantu mendampingi seorang pasien.
"Akhirnya saya voice note, saya izin belum bisa datang. Itulah rencana saya rabunya saya datang karena ada pasien urgent, kan dari semalam berkas belum selesai." Sesampainya Rabu 8 Januari, pagi ia hendak datang ke sekolah.
Namun sebelum datang, ia menyuruh anaknya berangkat ke sekolah lebih dahulu dan ia akan menyusul karena mau menggadaikan handphonenya supaya bisa bayar uang sekolah.
Kamelia berencana memindahkan anaknya ke sekolah lain, kecuali wali kelas HRYT diberhentikan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.