Aplikasi

Waspada! Tanda-tanda WhatsApp Dibajak dan Cara Mengatasinya

Maraknya kasus peretasan akun WhatsApp yang dapat mengganggu privasi dan menghambat aktivitas komunikasi. Berikut tanda akun WhatsApp telah diretas

Editor: Ahadian Gusnita
Wired
Waspada! Tanda-tanda WhatsApp Dibajak dan Cara Mengatasinya 

TRIBUNKALTIM.CO - Maraknya kasus peretasan akun WhatsApp (WA)  menunjukkan adanya  peningkatan  ancaman keamanan siber.  

Perkembangan teknologi  disalahgunakan oleh oknum  untuk melakukan tindakan ilegal,  seperti  pengambilalihan akun  tanpa  sepengetahuan dan persetujuan pemiliknya.

Akun WhatsApp yang diretas tidak hanya mengganggu privasi, tetapi juga menghambat aktivitas komunikasi sehari-hari secara luas.

Agar dapat mengambil langkah pencegahan dan pemulihan, penting bagi pengguna untuk mengetahui tanda-tanda akun WhatsApp yang mungkin telah diretas. 

Baca juga: Bikin Animasi Keren di WhatsApp Pakai Meta AI!

Berikut adalah ciri-ciri yang perlu diwaspadai:

1. Muncul Aplikasi Asing di Ponsel

Jika Anda menemukan aplikasi yang tidak dikenal tiba-tiba terinstal di ponsel, ini bisa menjadi tanda bahwa ponsel Anda sedang disusupi.

Aplikasi tersebut, seperti keylogger, mampu merekam setiap ketikan di ponsel Anda, termasuk saat menggunakan WhatsApp.

Peretas sering menyamarkan aplikasi keylogger dengan tampilan aplikasi biasa seperti kalkulator.

Untuk mendeteksinya, lakukan pemindaian menggunakan aplikasi antivirus terpercaya.

Baca juga: Meta AI: Fitur Canggih WhatsApp yang Wajib Dicoba!

2. Pesan Terbaca Tanpa Anda Membukanya

Tanda lain akun WhatsApp diretas adalah ketika pesan sudah terbaca (ditandai dengan centang biru dua) meskipun Anda belum membuka pesan tersebut.

Hal ini bisa disebabkan oleh pihak lain yang mengakses akun WhatsApp Anda melalui fitur WhatsApp Web.

Baca juga: Tips Mengelola Notifikasi WhatsApp agar Tidak Mengganggu

3. Menerima SMS Berisi Kode OTP

Jika Anda menerima pesan teks berisi kode OTP (One-Time Password) tanpa memintanya, ini adalah sinyal bahaya.

Kode OTP sangat penting untuk verifikasi akun, dan peretas sering mencoba mendapatkan kode ini untuk mengambil alih akun Anda.

Jangan pernah membagikan kode OTP kepada siapa pun, bahkan jika mereka mengaku dari WhatsApp.

Baca juga: Video WhatsApp Gagal Terkirim? Atasi dengan Cara Ini!

4. Notifikasi OTP Berulang

Peretas yang menggunakan teknik canggih dapat memaksa sistem WhatsApp mengirimkan kode OTP berulang kali selama 12 jam.

Meski demikian, pengguna masih bisa menggunakan akun seperti biasa.

Masalah serius muncul jika pengguna memilih untuk menonaktifkan akun dan menginstal ulang WhatsApp, karena tindakan ini memberi kesempatan kepada peretas untuk mengambil alih akun.

Baca juga: "Voice Message Transcripts" Fitur Terbaru WhatsApp yang Wajib Dicoba!

5. Akun Dinonaktifkan (Deactivated)

Jika Anda menerima notifikasi berbunyi, “Your phone number is no longer registered with WhatsApp on this phone,” kemungkinan peretas telah mengirimkan email ke WhatsApp, mengaku bahwa akun Anda telah diretas.

Ini membuat akun dinonaktifkan, dan Anda tidak bisa lagi mengaksesnya.

Situasi menjadi lebih parah jika Anda melihat pesan, “Try again after -1 seconds,” yang berarti akun benar-benar telah diambil alih.

Baca juga: Memahami Notifikasi Perubahan Kode Keamanan WhatsApp

Cara Mengatasi Akun WhatsApp yang Kena Hack

Jika akun WhatsApp Anda diretas, segera laporkan kejadian ini kepada tim WhatsApp melalui email di support@whatsapp.com.

Berikut langkah-langkahnya:

  • Buka Email Anda: Masuk ke akun email yang Anda gunakan.
  • Tulis Kronologi: Jelaskan secara rinci bagaimana akun diretas, kapan kejadian terjadi, dan indikasi yang Anda temukan.
  • Kirim Email: Setelah menulis laporan detail, kirimkan ke support@whatsapp.com.
  • Laporkan Secepat Mungkin: Semakin cepat laporan dikirimkan, semakin besar kemungkinan akun dapat dipulihkan dalam waktu singkat.

Baca juga: Meta AI di WhatsApp: Fitur, Cara Pakai, dan Tips Trik

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ciri-Ciri Akun WhatsApp yang Kena Hack dan Cara Mengatasinya"

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved