DPPKB Kutim Optimis Angka Stunting Turun Hingga 12 Persen di Akhir 2025

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA- Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutim, akan menghadirkan pelatihan terpadu Tim Pendamping Keluarga (TPK) di 18 kecamatan Kutai Timur. 

Hal ini dilakukan demi menggencarkan program percepatan penurunan stunting di Tanah Magic Land dengan berbagai inisiatif strategis.

Kepala DPPKB Kutai Timur, Achmad Junaidi mengatakan, pelatihan terpadu dapat menjadi solusi untuk memperkuat peran TPK dalam upaya penurunan angka stunting, terlebih, jika pelatihan tersebut dilakukan di wilayah kecamatan Kutai Timur. 

"Kedepannya, pelatihan tidak lagi terpusat di kota seperti Sangatta, Samarinda, atau Balikpapan. Kami ingin memastikan pelatihan dilakukan di 18 kecamatan agar TPK lebih memahami tugas dan perannya," jelasnya, Senin (20/1/2025). 

Baca juga: DP3AKB Berencana Usung Program Orangtua Asuh di 2025, Jadi Opsi Tangani Stunting di Balikpapan

Sebab baginya, TPK juga berperan penting dalam mendata dan memverifikasi keluarga berisiko stunting melalui aplikasi elektronik. 

Sehingga, data yang akurat dan mutakhir menjadi fondasi dalam menurunkan angka stunting tersebut. 

"Jika data yang diinput tidak sesuai, maka itu akan menjadi data abadi yang tidak mencerminkan kondisi sebenarnya. Oleh karena itu, pelatihan ini sangat penting," tambahnya. 

Junaidi juga mengatakan, angka stunting di Kutai Timur mengalami penurunan signifikan, dari 16,5 persen kini turun menjadi 14 persen.

Untuk itu, ia optimis, angka stunting wilayah Kutai Timur akan turun hingga 12 persen pada akhir 2025 mendatang. 

Baca juga: Percepat Penurunan Angka Stunting, DPPKB Kutim Kunjungi Warga di Muara Ancalong Serahan PMT

"Penurunan 2,5 persen ini merupakan hasil kerja keras dan sinergi seluruh elemen, mulai dari tingkat desa hingga kabupaten," pungkasnya. (*)