Berita Kaltim Terkini

Hujan Deras di Kaltim, Daftar Titik Banjir Samarinda dan Kutim, Warga Desa Masabang Tidur di Perahu

Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah di Kaltim menyebabkan banjir di Samarinda dan Kutim. Warga Desa Masabang terpaksa tidur di perahu

Penulis: Aro | Editor: Amalia Husnul A
TribunKaltim.co/Ardiana Kinan
BANJIR DI KUTIM - Suasana banjir di Desa Masabang, Kecamatan Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur, Minggu (26/1/2025). Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah di Kaltim menyebabkan banjir di Samarinda dan Kutim. Warga Desa Masabang terpaksa tidur di perahu 

TRIBUNKALTIM.CO - Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah di Kalimantan Timur (Kaltim) dalam dua hari terakhir menyebabkan banjir di beberapa daerah seperti di Samarinda dan Kutai Timur.

Dari pantauan TribunKaltim.co, sejumlah wilayah di Kaltim yang dilaporkan banjir hari ini, Minggu (26/1/2025) adalah Samarinda, Kukar dan Kutim.

Di Samarinda, ibu kota Provinsi Kaltim, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sejak pagi hari hari, Minggu (26/1/2025) membuat sejumlah titik mulai terendam air.

Suwarso selaku Kepala BPBD Kota Samarinda menyebutkan bahwa hingga pukul 11.30 WITA, setidaknya terdapat 22 titik yang mengalami genangan banjir dengan ketinggian air yang bervariasi.

Baca juga: Intensitas Curah Hujan Tinggi, Rumah Warga Gang Masjid Sangatta Utara Kutai Timur Dilanda Banjir 

"Titik-titik genangan ini tersebar di sejumlah lokasi di Samarinda, dengan tinggi air bervariasi antara 20 hingga 50 cm," ujar Suwarso.

Wilayah yang terendam banjir diantaranya Kelurahan Lempake yang terdiri dari Jalan D. I. Pandjaitan, Simpang Gunung Kapur, Jalan Giri Mulyo Gang Keluarga.

Selain itu, banjir juga menggenai kawasan Kelurahan Sei Siring di Bhitek Jalan Hasanuddin, Jalan Makassar, Jalan Poros Samarinda-Bontang, Sungai Siring (depan Kantor Angkatan Udara).

Adapun daftar wilayah lainnya yang terendam banjir adalah sebagai berikut:

- Jalan P. Antasari Gg. Swadaya RT. 27, Kelurahan Bukuan

- Jalan P. Antasari, Kelurahan Air Putih

BANJIR DI SAMARINDA - Banjir di Kota Samarinda sebabkan banyak titik terendam, Minggu (26/1/2025). Kondisi Fly Over Juanda Samarinda dari pantauan CCTV online Samarinda. Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah di Kaltim menyebabkan banjir di Samarinda dan Kutim. Warga Desa Masabang terpaksa tidur di perahu
BANJIR DI SAMARINDA - Banjir di Kota Samarinda sebabkan banyak titik terendam, Minggu (26/1/2025). Kondisi Fly Over Juanda Samarinda dari pantauan CCTV online Samarinda. Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah di Kaltim menyebabkan banjir di Samarinda dan Kutim. Warga Desa Masabang terpaksa tidur di perahu (CCTV Online Samarinda)

- Simpang Air Hitam sisi Jl. Kadrie Oening, Kelurahan Air Hitam

- Simpang Ringroad Jl. P. Suryanata

- Simpang Lembuswana

- Jalan Pramuka

Baca juga: Sejumlah Desa di Kutim Terdampak Banjir, BPBD Imbau Masyarakat Waspadai Curah Hujan Tinggi 

- Jalan Gerilya

- Jalan Brigjen Katamso

- Jalan H. A. M. M. Rifaddin, Kecamatan Loa Janan Ilir

- Jalan Damai

- Jalan Padat Karya, Kelurahan Loa Bakung

- Jalan P. Suryanata, Kelurahan Bukit Pinang (depan pergudangan)

- Jalan Untung Suropati, Kelurahan Karang Asam Ulu (simpang jembatan)

- Jalan Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Sungai Keledang

- Fly Over Juanda

Selain itu, BPBD juga mencatat beberapa kejadian bencana lainnya, seperti pohon tumbang di area Balaikota sisi Jl. Bhayangkara, serta longsor susulan yang terjadi di Jl. Damai Gg. Villa Damai RT. 31, Kelurahan Sidodamai. 

"Sebelumnya, longsor juga melanda Kelurahan Makroman pada Sabtu (25/1) kemarin, yang menyebabkan kerusakan ringan pada bagian belakang sebuah rumah," ujar Suwarso.

Mengingat intensitas hujan yang masih tinggi, Suwarso mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.

Suwarso juga meminta masyarakat untuk dapat menghindari kawasan yang rawan banjir dan longsor demi keselamatan bersama.

"Kami harap masyarakat tetap berhati-hati dan memperhatikan kondisi sekitar," katanya.

Baca juga: Warga 3 Kecamatan di Kukar Terdampak Banjir, BPBD Turunkan Belasan Personel yang Siap Siaga

Warga Terpaksa Tidur di Perahu

Sementara itu, di Kutim, dua desa di Kecamatan Sangatta Selatan yakni Desa Masabang dan Desa Pinang Raya dilaporkan banjir curah hujan tinggi, sejak Sabtu (25/1/2025).

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kutim, M. Naim mengatakan, ketinggian air di Desa Masabang mencapai kurang lebih 50 cm dengan jumlah warga terdampak adalah 350 KK, sementara di Desa Pinang Raya tinggi air mencapai kurang lebih 45 cm dengan jumlah warga terdampak adalah 20 KK. 

"Saat ini (banjir di kedua desa tersebut) berangsur surut dan tidak ada korban jiwa," ujarnya melalui siaran pers yang diterima Tribunkaltim.co malam. 

Selain itu, ia membeberkan, banjir juga menggenangi akses jalan dan fasilitas umum serta pemukiman warga di sekitar bantaran sungai. 

Sehingga, pihaknya mengerahkan personil gabungan yang meliputi TNI/Polri, BPBD dan Basarnas Kutim, Organisasi Masyarakat, serta warga sekitar. 

"Saat ini air berangsur surut tetapi situasi bisa berubah. Sehingga potensi banjir sangat  besar.

Masyarakat di area pinggiran sungai Sangatta dan daerah lokasi langganan banjir diharapkan agar lebih waspada," katanya.

Siti Maimunah, salah satu warga di Desa Masabang, Sangatta Selatan terpaksa tidur di perahu yang terletak di teras rumahnya. 

"Kamar sudah banjir, air sudah naik. Jadi terpaksa tidur di depan rumah, ada juga yang di perahu. Kasur dipindah ke situ. 

Soalnya sudah malam, kalau mau ngungsi juga bingung mau kemana," ujarnya saat mengantar Tribunkaltim.co menggunakan perahu menyusuri banjir di sekitar rumah, Minggu (26/1/2025) 

Gadis berusia 17 tahun itu juga membeberkan, hanya sedikit warga yang tinggal di Dusun Teknik, Gang Tepian, RT 04 tersebut yang memiliki perahu untuk membantu mobilitas mereka. 

"Cuma sedikit yang punya perahu. Ini pun, punya bapak yang biasa dipakai melaut," ucapnya.

Melalui pantauan Tribunkaltim.co di lapangan, area lantai dasar salah satu rumah berlantai dua terendam banjir.

Tampak beberapa perlengkapan rumah tangga diikat di atas benda ringan yang mudah mengapung.

Lengkap dengan pintu rumah yang dibiarkan terbuka. 

Untuk diketahui, banjir telah merendam rumah warga desa sejak 2 hari lalu akibat intensitas hujan yang tinggi. Dengan debit air mencapai 1,7 meter.

Warga Dusun Teknik lainnya, Armawati juga mengatakan, curah hujan yang tinggi mengakibatkan sungai Masabang meluap, sehingga membanjiri permukiman warga sekitar. 

Terlebih, beberapa rumah memang berbatasan langsung dengan sungai tersebut.

"Kalau hujan biasanya gak terlalu naik banjirnya. Karena hujan seharian, makanya banjir setinggi ini," ucap Siti Maimunah.

Ia juga membeberkan, hingga saat ini belum ada imbauan evakuasi.

Sementara itu, ia juga optimis, banjir akan segera surut dan tak harus membuatnya melakukan evakuasi ke tempat lain. 

"Hari ini, belum ada rencana mengungsi, karena kayaknya sudah mulai surut. Sampai sekarang juga belum ada bantuan.

Hanya ada kepolisian tadi yang datang, bagi-bagi nasi bungkus," katanya. 

Bukan hanya di Kecamatan Sangatta Selatan, banjir juga dilaporkan terjadi di Sangatta Utara.

Sejumlah rumah warga di Gang Masjid, Jalan Yoes Sudarso, Sangatta Utara, Kutai Timur, terdampak banjir hingga 20 cm akibat intensitas hujan yang tinggi.

Melalui pantauan TribunKaltim.co di lapangan, beberapa rumah memang berdampingan dengan rawa di mana hal ini juga menjadi pemicu tingginya genangan air.

Salah satu warga, Rachmat mengatakan, banjir di sekitar rumahnya mencapai  20 cm pada pagi tadi akibat hujan yang terus mengguyur wilayah tersebut.

"Banjir naik sejak kemarin jam 20.00 wita. Saya ukur tingginya air 8 cm, jam 22.00 wita naik lagi sampai 10 cm.

Terakhir sebelum tidur, 11 cm di jam 00.00 wita. Subuh tadi hujan lagi sampai 20 cm, tapi sekarang sudah mulai surut," ungkapnya, Minggu (26/1/2025).

Meski memiliki rumah anti banjir dengan posisi yang lebih tinggi dari jalan, Rachmat mengaku harus tetap waspada dengan curah hujan yang cukup tinggi beberapa hari terakhir.

"Kebetulan rumah saya tinggi, dan sering jadi patokan untuk kesiapan tetangga agar antisipasi sebelum air semakin naik," tambahnya. 

Sementara tak jauh dari kediaman Rachmat, beberapa rumah disekitarnya terdampak banjir cukup signifikan.

Salah satunya, Rian, yang terlihat telah melakukan antisipasi dengan membereskan barang-barang dan menaruhnya di tempat yang lebih tinggi. 

"Sudah antisipasi simpuni barang. Karena rumah tetangga sudah banjir. Tapi Alhamdulillah ini berangsur surut," katanya.

Baca juga: Viral! Banjir di Desa Benua Baru, Kutai Kartanegara Tak Kunjung Surut, Hambat Aktivitas Warga

(TribunKaltim.co/Sintya Alfatika Sari/Ardiana Kinan)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved