Berita Mahulu Terkini
Bandara Ujoh Bilang Mahakam Ulu Bakal jadi Pengumpan Bagi 2 Bandara di Kaltim
Proses pembangunan Bandara Ujoh Bilang di Kabupaten Mahakam Ulu akan berguna sebagai sarana bandara pengumpan
Penulis: Ilo | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Proses pembangunan Bandara Ujoh Bilang di Kabupaten Mahakam Ulu akan berguna sebagai sarana bandara pengumpan yang mengubungkan dua bandara di Kalimantan Timur, Rabu (5/2/2025).
Dijelaskan oleh Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh, menyatakan, dibangunnnya Bandara Ujoh Bilang akan memberikan efek positif bagi Mahakam Ulu.
Dia menegaskan, pembangunan bandara ini bukan sekadar proyek transportasi, tetapi juga strategi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
"Di sini (Mahulu) juga banyak aset negara lainnya seperti gas alam yang perlu dukungan infrastruktur agar investor mau masuk," tuturnya.
Baca juga: Bandara Ujoh Bilang, Upaya Pemkab Mahulu Tingkatkan Konektivitas dan Aksesibilitas
Saat ini, Pemkab Mahulu terus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan terkait proses perizinan, kepastian jalur penerbangan, serta maskapai yang akan melayani rute dari dan menuju Ujoh Bilang.
Langkah ini dilakukan sembari menunggu selesainya fasilitas awal bandara.
"Kami ingin memastikan semua aspek regulasi dan teknis terpenuhi agar penerbangan ke Mahulu bisa segera beroperasi dengan aman dan berkelanjutan," jelasnya.
Bandara Ujoh Bilang didesain sebagai bandara pengumpan yang akan terhubung dengan bandara lain di Kaltim, seperti Bandara APT Pranoto di Samarinda dan Bandara SAMS Sepinggan di Balikpapan.
Dengan beroperasinya bandara ini, perjalanan yang sebelumnya memakan waktu belasan jam dengan jalur darat atau berhari-hari dengan kapal dapat dipangkas menjadi hanya 55 menit.
"Keberadaan bandara ini akan memudahkan masyarakat sekaligus membuka peluang baru bagi sektor industri, perkebunan, dan pariwisata di Mahulu," imbuhnya.
Baca juga: Optimistis Bandara Ujoh Bilang Bakal Beroperasi, Dishub Mahulu Siapkan Langkah Antisipasi Banjir
Dengan kesiapan infrastruktur yang semakin matang, Mahulu optimistis bisa keluar dari keterisolasian wilayah serta menarik lebih banyak investor untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah.
Memangkas Perjalanan Waktu
Langkah untuk meningkatkan konektivitas Mahakam Ulu (Mahulu) menuju berbagai daerah di Kalimantan Timur (Kaltim) bukan sekadar wacana.
Salah satunya dibuktikan dengan pembangunan Bandara Ujoh Bilang yang diharapkan menjadi penghubung utama bagi masyarakat Mahulu.
Bandara tersebut akan memperpendek waktu perjalanan yang selama ini menjadi tantangan besar.
Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh menegaskan, kehadiran bandara ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan aksesibilitas dari dan menuju Mahulu, kabupaten termuda di Kalimantan Timur.
"Upaya ini sebagai bagian dari komitmen Pemkab dan DPRD Mahulu dalam menghadirkan fasilitas transportasi yang benar-benar dibutuhkan masyarakat," katanya, Rabu (5/2/2025).
Baca juga: Pembangunan Bandara Ujoh Bilang Mahulu Sudah Dapat Izin Kementerian
Saat ini perjalanan dari Samarinda ke Mahulu melalui jalur darat membutuhkan waktu sekitar 14 jam sampai 16 jam.
Sementara itu, perjalanan menggunakan kapal penumpang bisa memakan waktu hingga dua hari tiga malam.
Kehadiran Bandara Ujoh Bilang diproyeksikan memangkas waktu perjalanan di rute yang sama menjadi hanya 55 menit.
"Bandara ini didesain sebagai bandara pengumpan ke bandara lain di Kaltim, seperti Bandara APT Pranoto di Samarinda, Bandara Sepinggan di Balikpapan, Bandara VVIP IKN, hingga Bandara Melalan di Kutai Barat," ucapnya.
Selain mempercepat mobilitas masyarakat, keberadaan bandara ini juga diharapkan memberikan dampak ekonomi yang signifikan.
Berbagai sektor mulai dari industri sawit, perkebunan, hingga pemerintahan akan mendapatkan manfaat dari aksesibilitas yang lebih baik.
Baca juga: Gubernur Kaltim Isran Noor Akan Melobi Presiden Jokowi untuk Bangun Bandara Ujoh Bilang Mahulu
"Kehadiran bandara ini akan memudahkan aktivitas masyarakat dan membuka peluang lebih luas bagi pengembangan ekonomi lokal," katanya.
(TribunKaltim.co/Kristiani Tindi)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.