Berita Penajam Terkini

Sekolah di Penajam Paser Utara Kaltim Kekurangan Guru, Disdikpora PPU Tawarkan Opsi KKI

Seperti diketahui bahwa sejumlah sekolah di Penajam Paser Utara mengalami kekurangan guru di Penajam Paser Utara

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU
KEKURANGAN TENAGA GURU - Kadispora PPU, Andi Singkerru menyampaikan bahwa pihaknya berupaya mencari solusi untuk memenuhi kebutuhan guru di setiap sekolah, Kamis (6/2/2025). Salah satu opsi solusi yang akan dibahas yakni, pengadaan melalui sistem Kontrak Kerja Individu. (TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU) 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) berupaya mencari solusi untuk memenuhi kebutuhan guru di setiap sekolah, Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.

Seperti diketahui bahwa sejumlah sekolah di Penajam Paser Utara mengalami kekurangan guru.

Gejala ini terlihat usai pemberhentian ratusan guru honorer, ditambah banyaknya guru yang akan pensiun di Penajam Paser Utara.

Kepala Disdikpora PPU, Andi Singkerru mengatakan bahwa, salah satu opsi solusi yang akan dibahas yakni, pengadaan melalui sistem Kontrak Kerja Individu (KKI).

Baca juga: Belum Seluruh Guru SD di Bontang Terima Bantuan Laptop, Pemkot Anggarkan 230 Unit Tahun Ini

Ini sudah lebih dulu diterapkan di daerah lain, termasuk di Kalimantan Timur (Kaltim).

"Yang melaksanakan ini di Kaltim itu ada di Berau," ungkapnya kepada TribunKaltim.co pada Kamis (6/2/2025).

Andi Singkerru menyebutkan bahwa, solusi ini akan diserahkan kepada pemerintah daerah, untuk merumuskan formulasinya nanti.

Ia juga menilai bahwa pemenuhan kebutuhan guru menjadi penting, dan tidak bisa disamakan dengan kebutuhan sumber daya manusia di dinas lainnya.

"Guru ini vital, tinggal Pemkab nanti bagaimana mengambil formulasi untuk itu," sambungnya.

Baca juga: 5 Permintaan Perhimpunan Pendidikan dan Guru Terkait Ujian Nasional yang Bakal Diadakan Lagi

Mengenai pilihan lainnya, seperti mengambil pengajar pengganti di sekolah yang membutuhkan, kata dia, belum tepat untuk diterapkan.

Beberapa pertimbangannya, termasuk cara penggajian dan sistem kerjanya.

"Belum ada kalau opsi itu, karena biasanya kalau itu, mereka minta mau permanen," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved