Berita Samarinda Terkini
Kronologi Oknum Guru di Samarinda Diduga Asusila ke 2 Murid SD, Bermula dari Piket Kelas
Seorang oknum guru honorer di Sekolah Dasar daerah Samarinda Utara, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Penulis: Gregorius Agung Salmon | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Seorang oknum guru honorer di Sekolah Dasar daerah Samarinda Utara, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) diduga telah melakukan asusila.
Perbuatan asusila ini yang jadi korban adalah 2 orang anak wali muridnya yang sedang duduk di bangku kelas 3 SD dengan usia rata-rata 9 tahun.
Hal ini terungkap setelah tim Tim Reaksi Cepat (TRC) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Korwil Kalimantan Timur, mendapatkan informasi dari masyarakat dan telah dilaku pengecekkan di lapangan.
Mengenai kronologi kejadian, Ketua TRC PPA Korwil Kalimantan Timur, Rina Zainun, mengungkapkan bahwa kejadian tersebut terjadi pada Sabtu 25 Januari 2025 sekitar pukul 10.00 Wita.
Baca juga: Viral, Sosok H Tersangka Asusila Anak Dilantik Anggota DPRD Singkawang, Respons Kuasa Hukum dan PKS
Kala itu, di sekolah tersebut telah dilaksanakan kegiatan ekstrakulikuler dan ada dua orang anak yang menjadi korban dalam kasus ini.
"Si anak sedang dalam piket membersih ruang kelas," bebernya.
"Itu anak-anak lagi piket bersih. Datang terduga pelaku wali kelas langsung narik dua anak itu kemudian pintu ditutup," ungkapnya.
Awalnya itu mau cium di bibir anak itu, anaknya yang satu tadi. Karena dia mengelak dan langsung tampar dari salah satu korban itu.
"Nah, karena anaknya yang satu itu lari, dia narik itu anaknya yang satu langsung peluk, digendong kemudian diciumnya," katanya pada TribunKaltim.co pada Senin, (3/2/2025) malam di Mako Polresta Samarinda.
Dia menjelaskan, kedua korban belum berhasil keluar ruangan setelah salah satu berhasil membuka pintu ruang.
Tidak sampai disitu, dirinya menyampaikan salah satu korban dalam kasus pelecehan seksual tersebut sempat mengalami trauma dan mau putus.
Setelah itu, kan sekolah libur, namu habis kejadian itu korban yang satu itu mengalami trauma dan mengatakan bahwa anak itu mau berhenti sekolah disitu.
Baca juga: 6 Dampak Buruk dari Tindakan Kekerasan Asusila versi Psikolog Balikpapan
"Orang tuanya pun bingung. Dan pada hari Jumat kemarin orang tuanya datang ke sekolah itu untuk menanyakan terkait anaknya mau berhenti sekolah," bebernya.
Setelah salah satu orangtua murid dari korban mendatangi sekolah tersebut.
Pihak sekolah belum mengetahui, namun salah satu korban yang awalnya membuka pintu akhirnya bisa menceritakan kejadian yang dialami mereka tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.