Ibu Kota Negara

Kaltim Masih Butuh IKN, Dipercaya Ada Pembangunan Merata dan Tumbuh Iklim Investasi

Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) masih membutuhkan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai motor penggerak ekonomi.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/ROBIN ONO SAPUTRA
IKN DI KALTIM – Wujud Istana Negara di IKN Nusantara belum lama ini. Provinsi Kalimantan Timur masih membutuhkan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai motor penggerak ekonomi hingga sosial masyarakat. (TRIBUNKALTIM.CO/ROBIN ONO SAPUTRA) 

TRIBUNKALTIM.CO, NUSANTARA – Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) masih membutuhkan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai motor penggerak ekonomi hingga sosial masyarakat.

Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas'ud sendiri menegaskan adanya IKN di Kaltim membuat kemajuan signifikan.

Pembangunan jalan, bandara, dan pelabuhan, serta yang terkoneksi dengan IKN, dibangun untuk konektivitas nasional.

Ia juga mengingatkan pentingnya pembangunan berkelanjutan. 

Baca juga: Hutan Kota di Penajam Bisa jadi Miniatur Hutan Kerangas IKN Nusantara

"Pembangunan infrastruktur harus diimbangi dengan kebijakan yang mendukung,” tegasnya.

Tentu ia mengajak seluruh elemen masyarakat bersinergi mewujudkan Kaltim sebagai provinsi yang maju dan sejahtera dengan adanya IKN di provinsi ini.

Politisi Golkar yang akrab disapa Hamas ini juga menegaskan IKN bukan hanya dibutuhkan, tetapi juga kebanggaan bagi Kalimantan Timur karena keberadaannya membawa dampak positif bagi seluruh wilayah di Indonesia. 

IKN diharap menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi di luar Pulau Jawa.

Diharapkan, Kalimantan Timur juga bertransformasi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia bagian timur.

"Program pemerataan pembangunan semakin nyata. Dulu pembangunan terpusat di Pulau Jawa, sekarang banyak proyek nasional dikerjakan di Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Tentu pembangunan IKN akan mendorong transformasi ekonomi dan menjadikan Kaltim sebagai sumber ekonomi baru bagi Indonesia,” terangnya.

Baca juga: Tanggapan Anggota DPD RI Komeng Ketika Kunjungi IKN Nusantara di Kaltim

Hamas turut menyampaikan, berbagai capaian di sektor infrastruktur dan peningkatan kesejahteraan masyarakat menunjukkan kemajuan pesat dibanding tahun 2023.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang masuk tiga besar secara nasional.

Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu penggerak membuka potensi ekonomi, mengurangi ketimpangan, dan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global. 

“Kenaikan IPM menunjukkan peningkatan kualitas hidup masyarakat Kaltim di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. IPM Kaltim naik dari 78,20 pada tahun 2023 menjadi 78,79 pada tahun 2024, menempatkan kita di posisi ketiga nasional setelah DKI Jakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta," tandasnya.

Sementara itu juga, dampak dari keberadaan IKN di sisi investasi Kaltim juga terasa manfaatnya, IKN jadi salah satu faktor yang meningkatkan nilai investasi Bumi Etam.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim, Fahmi Prima Laksana menyebut, keberlangsungan IKN menarik para calon penanam modal baik dalam negeri dan asing untuk berinvestasi.

Baca juga: Pembangunan Jalan Tol Balikpapan - IKN Nusantara, Rahmad Masud Bersedia Bebaskan 1.448 Bidang Tanah

Capaian realisasi investasi Kaltim hingga Triwulan III Tahun 2024 sudah mencapai Rp55,82 triliun.

Jika dirincikan, realisasi investasi Triwulan III tahun 2024 terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp38,65 triliun.

Sedangkan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp17,16 triliun. 

"Dampak positifnya (keberadaan IKN) ya bisa dilihat dari angka investasi Kaltim yang terus meningkat," sebutnya.

Sejak ditetapkan menjadi lokasi baru ibu kota negara Indonesia, tercatat realisasi Kaltim terus mengalami peningkatan hingga tahun–tahun berikutnya.

Capaian investasi pada tahun 2020 sebesar Rp31,38 triliun. 

Tahun 2021 realisasi investasi meningkat di angka Rp41,17 triliun, kemudian tahun 2022 kembali menanjak dengan mencapai Rp57,76 triliun. 

Pada tahun berikutnya di 2023 kembali naik menjadi Rp71,89 triliun. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved