Ibu Kota Negara

Dampak IKN Nusantara, NASA Ungkap Hutan di Kaltim Menyusut, OIKN Sebut Pohon Eucalyptus Jadi Faktor

Tengok dampak IKN Nusantara. NASA ungkap hutan di Kaltim menyusut sejak adanya pembangunan IKN Nusantara. OIKN sebut pohon eucalyptus jadi faktor.

|
Penulis: Kun | Editor: Muhammad Fachri Ramadhani
Instagram @ikn_id
HUTAN KALTIM MENYUSUT - Ilustrasi pembangunan IKN Nusantara. Tengok dampak IKN Nusantara. NASA ungkap hutan di Kaltim menyusut sejak adanya pembangunan IKN Nusantara. OIKN sebut pohon eucalyptus jadi faktor. 

TRIBUNKALTIM.CO - Tengok dampak IKN Nusantara terkini. 

NASA ungkap hutan di Kaltim menyusut sejak adanya pembangunan IKN Nusantara.

OIKN sebut pohon eucalyptus jadi faktor tampaknya penyusutan yang dipotret satelit NASA.

Diketahui, foto satelit NASA yang menunjukkan penyusutan hutan di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur (Kaltim), bikin heboh publik.

Pro dan kontra mewarnai beredarnya foto satelit NASA tersebut, di mana pembangunan IKN mengakibatkan menyusutnya hutan di Pulau Kalimantan, khususnya di Kaltim.

Baca juga: Banjir Sempat Merendam Bandara VVIP IKN, Kemenhub Beberkan Penyebabnya

Otorita IKN pun angkat bicara mengenai foto satelit NASA tersebut.

Foto yang menggambarkan komparasi perubahan pada 26 April 2022-19 Februari 2024 tersebut sejatinya dirilis pada 19 Februari 2024 lalu, namun kembali viral Januari 2025 karena diunggah ulang oleh sebuah akun media sosial pada platform X.

Penyusutan tutupan hutan atau deforestasi di wilayah IKN ini juga dicatat oleh Forest Watch Indonesia (FWI).

Ketua Bhayangkari, Tri Tito Karnavian mengaku takjub saat melihat keindahan hutan Kalimantan Timur, Rabu (24/7/2019) di beranda Elang Suite Lodge Samboja.
HUTAN KALIMANTAN -  Tri Tito Karnavian mengaku takjub saat melihat keindahan hutan Kalimantan Timur, Rabu (24/7/2019) di beranda Elang Suite Lodge Samboja. (Tribunkaltim.co/fachmi rachman)

Dalam kurun waktu 3 tahun (2018-2021), deforestasi di wilayah IKN mencapai 18.000 hektar, dengan 14.010 hektar di antaranya berada di hutan produksi, 3.140 hektar di Area Penggunaan Lain, sisanya 807 hektar di Taman Hutan Rakyat (Tahura), 9 hektar di Hutan Lindung, dan 15 hektar di area lainnya.

Catatan FWI (2023) menerangkan, sepanjang 2022 dan sampai Juni 2023 luas areal terdeforestasi mencapai 1.663 hektare.

Terkait hal ini, Direktur Pengembangan Pemanfaatan Kehutanan dan Sumber Daya Air Otorita IKN Pungky Widiaryanto mengakui, isu perubahan tutupan hutan di Kalimantan, khususnya IKN, memang menjadi perhatian banyak pihak, baik yang mendukung maupun yang mengkritisi.

Baca juga: Kondisi Terkini Bandara VVIP IKN Kaltim Sempat Terendam Banjir hingga Viral, Areal Dalam Berlumpur

Namun demikian, Pungky merasa perlu untuk memberikan klarifikasi, agar pemahaman masyarakat menjadi lebih baik.

Bahwa, kondisi awal area IKN sebelum pembangunan dimulai pada 2022, didominasi oleh hutan tanaman industri, terutama pohon eucalyptus.

Pertumbuhannya yang cepat dan siklus panen yang singkat, menjadikannya pilihan utama dalam hutan tanaman industri.

"Oleh karena itu, perubahan yang terlihat dari citra satelit mungkin mencerminkan aktivitas pengelolaan hutan tanaman industri yang sudah ada sebelumnya," terang Pungky kepada Kompas.com, Selasa (28/1/2025).

Baca juga: Optimisme Warga Balikpapan di Tahun Baru Imlek 2025, Ekonomi Bangkit di Kota Penyangga IKN

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved