Gratis! 20 Rekomendasi Twibbon Cap Go Meh 2025 yang Unik dan Menarik, Pasang di Media Sosial

TRIBUNKALTIM.CO - Gratis! Inilah 20 rekomendasi Twibbon Cap Go Meh 2025 dengan desain yang unik dan menarik, bisa langsung dipasang pada media sosial!

Simak juga cara memasang twibbon menggunakan panduan yang akan kami berikan.

Menjadi bagian dari hari raya besar untuk masyarakat etnis Tionghoa, Cap Go Meh melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dalam masa perayaan Tahun Baru Imlek di seluruh dunia.

Perayaan Cap Go Meh sendiri akan segera berlangsung besok pada Rabu, 12 Februari 2025.

Cap Go Meh juga dipercayai sebagai upacara untuk menolak bala.

Baca juga: Rayakan Cap Go Meh, Barongsai dan Naga Liong Vihara Muladharma Keliling Kota Samarinda

Sama seperti perayaan Imlek yang meriah, Cap Go Meh pun dilaksanakan dengan beragam tradisi dan festival.

Sejarah Cap Go Meh

Istilah Cap Go Meh berasal dari bahasa Hokkien, “Cap Go Meh” yang bermakna “malam ke-15” dan merujuk kepada bulan purnama pertama di tahun baru.

Festival Cap Go Meh dikenal dengan beberapa sebutan, yaitu Yuan Xiao Jie atau Shang Yuan Jie.

Kedua nama ini cukup populer jika diterjemahkan dari bahasa Mandarin yang berarti Festival Lentera.

Melansir berbagai sumber, sejarah Cap Go Meh memiliki berbagai versi. 

Dalam versi cerita rakyat, kala itu pada masa Dinasti Tung Zhuo pada tahun 770-256 SM para petani akan memasang lampion untuk mengusir hama dan binatang yang merusak tanaman.

Seperti yang dilansir dari laman Sripoku.com, para petani juga menyembunyikan alat-alat sebagai iringan tarian barongsai dan melakukan arak-arakan sebagai bentuk tradisi tolak bala.

Kemudian, seiring berjalannya waktu tradisi tersebut tetap dipertahankan hingga kini.

Baca juga: 40 Ucapan Cap Go Meh 2025 Penuh Doa dan Harapan, Sampaikan ke Keluarga, Teman, hingga Pacar

Bahkan telah menyebar ke seluruh dunia bersama masyarakat Tionghoa yang merantau.  

Sedangkan versi lain menyebutkan, asal-usul Cap Go Meh merupakan bentuk perlawanan terhadap monster naga bernama Nian yang kerap kali menyerang desa-desa di setiap tahun baru.