Berita Kaltim Terkini
Kemenhan Dorong Industri Handak di Muara Badak Kukar Kurangi Kebutuhan Impor Detonator
Hadiri peresmian PT Trifita Deto Muara Badak, Kemenhan dorong industri handak di Muara Badak Kutai Kartanegara kurangi kebutuhan impor detonator.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemenhan RI) menyambut baik beroperasinya PT Trifita Deto Muara Badak (TDMB) secara komersial per Rabu (12/2/2025) hari ini.
Menteri Pertahanan diwakili Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Ditjen Pothan), yaitu Direktur Teknologi dan Industri Pertahanan (Tekindhan) Ditjen Pothan, Marsekal Pertama TNI Dedy Laksmono hadir dalam peresmian ini.
Produksi pabrik detonator di Muara Badak, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, ini diharapkan bisa terserap pasar nasional.
“Ini langkah kemandirian industri bahan peledak (handak) nasional,” sebutnya saat ditemui usai peresmian di lokasi pabrik yang terletak di jalan poros Muara Badak–Samarinda.
Baca juga: Cara Daftar Seleksi Kemenhan SPP Indonesia untuk Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi, Linknya
Dengan terbangunnys pabrik detonator non-elektronik dan detonator elektrik ini, TDMB diharapkan dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan detonator dari produk dalam negeri sampai dengan sebesar dan mengurangi ketergantungan dari detonator dari luar negeri.
Semangat peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) pun dapat semakin terwujud.
Detonator sendiri merupakan perangkat yang digunakan untuk memicu bahan peledak melalui proses secara kimiawi, mekanis, atau elektrik, yang digunakan untuk kepentingan militer, sipil, komersial, dan pertambangan.
Detonator sebagai bahan peledak aksesoris dalam proses peledakan digunakan antara lain untuk kebutuhan pertambangan batubara, pertambangan emas dan pertambangan bahan baku semen maupun bahan bangunan (kuari), peledakan untuk kepentingan konstruksi bangunan dan sebagainya.
“Presiden dan Menteri Pertahanan juga meminta agar mendorong penggunaan produk dalam negeri, tugas kita memperkuat domestik produk, mendorong industri ini,” tegas perwira TNI AU berpangkat bintang 1 di pundaknya ini.
Baca juga: Daftar Link Pengumuman SKD CPNS 2024 untuk 21 Instansi, dari Kemenhan, KPK, hingga PPN/Bappenas
Tak hanya meningkatkan produksi handak dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan impor, adanya perusahaan negara atau BUMN, yakni PT Dahana, turut menjadi penyeimbang agar keberadaan TDMB juga menciptakan keseimbangan pasar domestik.
Selain itu, TDMB yang bermitra langsung dengan teknologi dari Orica, sebuah perusahaan yang berpusat di Melbourne, Australia.
Perusahaan tersebut berpengalaman memproduksi handak dengan teknologi terkemuka di dunia, dan sudah beroperasi lebih dari 150 tahun.
Tentu bisa memberi transfer teknologi serta menjaga kualitas produksi dalam negeri handak untuk bisa dipasarkan ke pasar global.
“Industri ini sangat penting, transfer teknologi dan lokal konten, kami harap bisa bekerja sama agar dapat meyakinkan pemerintah agar industri dalam negeri berkembang pesat,” pungkas Marsekal Pertama TNI Dedy Laksmono. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.