Berita Nasional Terkini

Respons PDIP Dituding Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo, Kalau Pisah Berarti Sudah Beda Kepentingan

Respons PDIP dituding ingin pisahkan Jokowi dan Prabowo, sebut kalau mereka pisah berarti sudah beda kepentingan.

setkab.go.id
HUBUNGAN PRABOWO-JOKOWI - Presiden ke-7 Jokowi menerima kunjungan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, di Istana Merdeka, Jakarta. Jumat (11/10/2024) sore. PDIP merespons tudingan ingin pisahkan Jokowi dan Prabowo. Menurut elite PDIP hubungan Jokowi dengan Prabowo bukanlah urusan partainya. (setkab.go.id) 

TRIBUNKALTIM.CO - Kubu PDIP merespons tudingan ingin pisahkan Presiden Prabowo Subianto dengan Jokowi.

PDIP menegaskan bahwa hubungan Prabowo dan Jokowi bukan urusan partainya.

Mau Jokowi dengan Prabowo rukun atau berpisah, itu bukan urusan PDIP.

Hal ini diungkapkan Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus.

Baca juga: Najwa Shihab Skak Jokowi Soal Anggaran IKN Kaltim Diblokir Pemerintahan Prabowo, Kans Mangkrak Besar

Deddy menegaskan, sejatinya kalaupun Presiden RI Prabowo Subianto pisah hubungan dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo karena dilandasi sudah bedanya kepentingan bukan karena pengaruh pihak lain.

Pernyataan itu disampaikan Deddy, menanggapi adanya tudingan kalau PDIP menjadi pihak yang berupaya memisahkan Prabowo dengan Jokowi.

Sebagai informasi, Jokowi merupakan sosok yang turut terlibat langsung mendukung pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 kemarin.

"Namanya politik kan basisnya kepentingan pastinya, kalau sepanjang mereka punya kepentingan berdua, siapapun tidak bisa memisahkan," kata Deddy saat ditemui awak media di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan Rabu (12/2/2025).

Menurut Deddy, PDIP saat ini tidak memiliki  urusan apapun dengan kedua sosok tersebut.

Sehingga kata anggota DPR RI Fraksi PDIP tersebut enggan bicara jauh perihal isu tersebut.

"Itu urusan beliau beliau, kita ga ada urusan untuk memisah atau merekatkan mereka," kata Deddy.

"Pasti berpolitik itu kan soal kepentingan," sambung dia.

Dengan begitu, Deddy menegaskan, kalaupun nantinya Jokowi dengan Prabowo berpisah itu karena sudah tidak ada kepentingan satu sama lain.

Pasalnya diyakini Deddy, dalam politik yang dikedepankan adalah asas keberpihakan dan kepentingan bukan belas kasihan.

"Lah di politik ada berdasarkan belas kasihan? Kan ga ada ya. Di samping itu, politik biasa, politik yang adiluhur kan berdasarkan moral dan keberpihakan," kata dia.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved