Hari Valentine 2025

Sejarah Hari Valentine: Asal-usul dan Makna di Balik Perayaan Cinta yang Mendunia

Inilah sejarah Hari Valentine yang dirayakan setiap tanggal 14 Februari. Cek asal-usul dan makna di balik perayaan cinta yang mendunia.

Editor: Nisa Zakiyah
PEXELS/ALLEKSANA
VALENTINE DAY 2025 - Gambar bertuliskan Happy Valentine's Day. Inilah sejarah Hari Valentine yang dirayakan setiap tanggal 14 Februari. Cek asal-usul dan makna di balik perayaan cinta yang mendunia. (PEXELS/ALLEKSANA) 

TRIBUNKALTIM.CO - Valentine Day atau Hari Valentine adalah momen yang dikenal sebagai hari kasih sayang karena orang-orang merayakannya dengan hal-hal romantis dan penuh cinta.

Umumnya, orang-orang merayakan Hari Valentine dengan memberi hadiah berupa bunga, cokelat, liburan, atau makan malam romantis bersama pasangan.

Perayaan Hari Valentine sendiri jatuh setiap tanggal 14 Februari.

Lantas, di balik perayaannya yang penuh cinta dan kasih sayang, bagaimana sejarah Hari Valentine? Simak ulasannya berikut ini.

Baca juga: 40 Ucapan Valentine Day 2025 yang Manis dan Romantis dalam Bahasa Inggris Lengkap Artinya

Sejarah Hari Valentine

Sejarah Hari Valentine bermula dari kematian seorang imam dan uskup di Terni, Italia, bernama Santo Valentine atau yang dikenal sebagai Valentinus pada 269 M.

Pada saat itu, St. Valentine dikenal sebagai pendeta yang sangat taat beragama dan selalu senang membantu orang lain.

Bahkan, ia juga kerap membantu orang-orang Kristen melarikan diri dari penjara Romawi yang terkenal sangat kejam pada zaman itu.

lihat fotoIlustrasi bunga, simbol perayaan Hari Valentine. Lihat contoh ucapan Hari Valentine untuk sahabat.
VALENTINE DAY 2025 - Gambar setangkai bunga mawar berwarna merah yang identik dengan simbol gairah dan cinta romantis. Diketahui mawar merah adalah mawar terbaik untuk Hari Valentine. (UNSPLASH/BECCA TAPERT)

Sebagai seorang pendeta, St. Valentine mengabdikan dirinya kepada Kaisar Claudius II yang saat itu memerintah Roma.

Akan tetapi, suatu ketika, Kaisar Claudius II mengeluarkan sebuah keputusan bahwa para laki-laki yang masih belum memiliki pasangan tidak diperbolehkan untuk menikah dan harus menjadi bala tentara.

St. Valentine pun sangat menentang keputusan tersebut.

Sebab, ia merasa bahwa keputusan itu sangat tidak adil bagi pihak laki-laki.

St. Valentine kemudian memberanikan diri melawan keputusan yang dicetus Kaisar Claudius II dengan menikahkan pasangan muda-mudi yang sedang jatuh cinta.

Namun, sayangnya, tindakan yang dilakukan St. Valentine diketahui oleh pihak kekaisaran sehingga ia pun dijatuhi hukuman mati.

Namun, sebelum dieksekusi, St. Valentine lebih dulu ditahan di dalam penjara.

Mendekam di penjara tidak menjadi penghalang bagi St. Valentine untuk membantu sesama.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved