Berita Samarinda Terkini
Menuju World Classs University, Fakultas Kehutanan Unmul Terima Pertukaran 12 Mahasiswa Jepang
Menuju world classs university, Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman menerima pertukaran 12 mahasiswa Jepang.
Penulis: Nevrianto Hardi Prasetyo | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM. CO, SAMARINDA - Universitas Mulawarman (Unmul), Kalimantan Timur, menerima pertukaran mahasiswa ke-3 (3rd Student Exchange) di Fakultas Kehutanan selama sepekan, 16-27 Februari 2025.
Rektor Unmul, Prof Dr Ir Abdunnur MSi, IPU, ASEAN Eng mengatakan, program ini merupakan bagian dari visi Unmul, yakni menuju World Classs University.
"Kerja sama tahunan ini antara Unmul dengan Kyoto University, Kyoto Prefecture University dan Mie University, Jepang. Kegiatan Ini sudah tahun ketiga antara Fakultas kehutanan Unmul dengan tiga fakultas kehutanan universitas tersebut yang berasal dari. Jepang," katanya.
"Tentu membangun sensasi rasa atau sense internasional untuk bisa saling belajar, baik mahasiswa Unmul Indonesia bisa ke Jepang dan mahasiswa Jepang belajar ke Unmul, sesuai dengan kekhususan Unmul. Kelebihannya, pusat Studi Tropical Rainforest yang berbeda dengan perguruan tinggi lain di Indonesia," tambahnya.
Baca juga: Ini Alasan Koalisi Dosen Unmul Kaltim Tolak Pemberian Konsesi Tambang untuk Perguruan Tinggi
Rektor Unmul melanjutkan, tujuan selanjutnya dari pertukaran mahasiswa ini adalah membangun kerja sama lainnya, termasuk pertukaran dosen untuk mengajar di tiga Universitas tersebut dan sebaliknya.
"Tentunya banyak peluang beasiswa dari Pemerintah Indonesia maupun beasiswa dari Negara Jepang. Biasanya harus dapat rekomendasi dari Universitas Jepang, maka harus kita buka kesempatan baik dosen kita mendapatkan kesempatan pertukaran dosen di Jepang maupun mahasiswa kita pertukaran belajar di Jepang. Bahkan, bisa sambil kerja tentunya fokus di Tropical Study Rainforest," jelas Abdunnur.
Dengan inisiatif kesepakatan dari kedua belah pihak, kegiatan ini dimulai sejak tahun 2023.
"Karena di Jepang ada referensi funding sponsor sebagai indikator berlanjutnya dan saat ini didukung perusahaan pengolahan kayu yang ada di Jepang. Karena ada kerja sama melalui para dosen. Dosen kita selama ini membangun kerja sama dengan perusahaan Jepang di bidang kajian dan produksi kayu khusus, seperti ulin yang ada di Indonesia dan mereka melakukan produksi di Jepang," bebernya.
Baca juga: Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Rektor Unmul Berharap Tak Korbankan Anggaran Pendidikan
Tak hanya Jepang, Prof Abdunnur menjelaskan, sejumlah kampus di Eropa, Amerika dan Asia Tenggara juga telah bekerja sama dengan Universitas Mulawarman.
"Sebenarnya kita juga menberangkatkan mahsiswa kita belajar ke Jepang. Untuk. Kali ini ada 12 dari 3 universitas di Jepang. Dan rencana kita bukan Juni akan memberangkatkan 12 orang mahasiwa Fakultas kehutanan kita belajar ke Jepang. Adapun kegiatan selama di Samarinda 12 mahasiswa asal Jepang sudah dijadwalkan belajar melalui pertemuan kelas di Fakultas Kehutanan Unmul dan mereka belajar forest plantation, penanaman di Bukit Soeharto, punya kita maupun milik kementerian dan forest plantation milik perusahaan di beberapa darah di Kaltim," jelasnya.
"Mereka akan mengunjungi Bukit Bengkirai, mini orangutan, kemudian ke Taman Nasional Kutai Sangatta, Kutim. Mereka juga akan belajar budaya setempat di Kaltim secara umum maupun di Desa Budaya Dayak. Tahun ini di kawasan Lok Bahu Sungai Kunjang," lanjut Abdunnur.
"Mereka juga akan kunjungi IKN, melihat perkembangan yang ada, termasuk mengunjungi Rumah Tropical Forest. Kita ada rumah hutan trophies di IKN Nusantara. Mereka dalam kunjungan ini ada 10 hari plus minusnya sampai dua minggu lah. Sama dengan mahasiwa di Jepang 10 hari kerja dia minggu sampai selesai," tambahnya.
Baca juga: Tahun Ini, Unmul Samarinda akan Terima 6.469 Mahasiswa Baru
Mahasiswi dari Mie University Jepang, Yamashiya Natsumi mengaku antusias belajar dan berkunjung ke Unmul Samarinda, Kalimantan Timur.
"Kami tiba di Samarinda sudah jalan-jalan ke Liberica Lok Bahu Kecamatan Sungai Kunjang. Kota Samarinda lembab, dan tentu saya mau belajar budaya Indonesia dan Tropical Rainforest menyenangkan. Saya akan menceritakannya dan membuat dalam jurnal tugas di Jepang," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.