Mako Polres Tarakan Diserang
Mako Polres Tarakan Diserang Oknum TNI, 5 Polisi Luka-luka dan Fasilitas Rusak
Kantor Kepolisian Resor (Polres) Tarakan diduga mengalami penyerangan oleh sekelompok oknum anggota TNI
Penulis: Zainul | Editor: Budi Susilo
Selain menyebabkan korban luka, penyerangan ini juga mengakibatkan kerusakan di beberapa bagian kantor Polres Tarakan, di antaranya:
Meja dan kursi di depan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT).
Dua kaca ruang SPKT Polres Tarakan.
Dua kaca ruang Kapolres Tarakan.
Satu pintu kaca ruang Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).
Dua jendela kaca ruang ETLE.
Dalam insiden ini, para pelaku diduga menggunakan berbagai alat untuk melakukan serangan, antara lain batu, kayu, besi, serta diduga membawa senjata api laras pendek (airsoft gun) dan senjata tajam seperti sangkur dan kerambit.
Menanggapi insiden ini, Pangdam VI Mulawarman, Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha, melalui Kapendam VI Mulawarman, Kolonel Kav Kristiyanto, membenarkan kejadian tersebut.
"Memang benar semalam kami mendapat informasi bahwa di Tarakan terjadi insiden antara oknum anggota TNI dengan Polri. Namun, itu masih dugaan dan saat ini sedang diperiksa lebih lanjut," ujar Kolonel Kristiyanto saat dikonfirmasi TribunKaltim.co di Makodam IV Mulawarman, Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan pada Selasa (25/2/2025) pagi.
Baca juga: Mencuri di Warung Orangtua Sendiri, Pria di Bawah Umur Ini Diamankan Polres Tarakan
Ia juga menyatakan bahwa Pangdam VI Mulawarman telah berkoordinasi dengan Kapolda Kaltara, serta Dandrem 092 yang membawahi wilayah Tarakan, untuk menyelesaikan kasus ini.
Saat ini. kata dia, oknum-oknum yang diduga terlibat dalam penyerangan telah dipanggil dan diperiksa oleh pihak Subdenpom di Tarakan.
"Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Hasilnya akan kami informasikan kemudian," tambahnya.
Disinggung mengenai motif dari insiden penyerangan tersebut, Kapendam belum menjabarkan secara detil karena masih dalam tahapan penyelidikan.
"Belum (motifnya) belum tahu, karena ini kan masih penyelidikan, yang jelas itu kemungkinan ada kaitannya dengan kesalahpahaman yang dulu-dulu,"pungkasnya.
Sebelumnya, insiden penyerangan mapolres Tarakan itu sempat terekam video oleh warga dan kemudian tersebar di berbagai media sosial termasuk grup WhatsApp.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.