Paskah 2025

Apa Itu Rabu Abu? Makna, Sejarah, Prosesi dan Ketentuan Puasa dalam Tradisi Katolik

Apa itu Rabu Abu? Inilah makna, sejarah, prosesi dan ketentuan pantang dan puasa Katolik 2025.

Katolikana.com
PUASA RABU ABU - Ilustrasi puasa Rabu Abu. Apa itu Rabu Abu? Inilah makna, sejarah, prosesi dan ketentuan pantang dan puasa Katolik 2025.. (Katolikana.com) 

Abu juga menggambarkan kelemahan serta dosa manusia, sehingga penggunaannya dalam Rabu Abu menandai awal masa pertobatan.

Baca juga: Teks Misa Rabu Abu 5 Maret 2025 dengan Lagu Mazmur Tanggapan, Doa, Aturan Pantang dan Puasa Katolik

Menariknya, abu yang digunakan dalam Rabu Abu bukan sembarang abu. Abu ini berasal dari pembakaran daun palma yang telah diberkati pada Minggu Palma tahun sebelumnya.

Ini menunjukkan hubungan antara kemenangan Yesus saat memasuki Yerusalem (Minggu Palma) dengan pengorbanan-Nya di kayu salib (Paskah).

Dengan menerima abu, umat Katolik menyatakan kesiapan mereka untuk memulai perjalanan pertobatan, meninggalkan dosa, dan menjalani hidup yang lebih baik.

Prosesi Rabu Abu dalam Liturgi Katolik

Setiap gereja mungkin memiliki sedikit variasi dalam tata cara perayaan Rabu Abu, tetapi secara umum, prosesi ini terdiri dari beberapa tahapan berikut:

1. Misa dan Bacaan Kitab Suci

Perayaan Rabu Abu diawali dengan Misa Kudus atau ibadat sabda. Bacaan yang dipilih menekankan pentingnya pertobatan, kerendahan hati, dan pengampunan. Salah satu bacaan utama yang sering digunakan berasal dari Injil Matius:

“Berpuasalah dengan hati yang tulus, jangan seperti orang munafik yang ingin dipuji orang.” (Matius 6:16).

Pesan ini mengajarkan bahwa pertobatan sejati bukan sekadar tradisi, tetapi tentang perubahan hati dan tindakan nyata.

2. Pemberkatan Abu

Setelah homili (kotbah), imam memberkati abu yang akan digunakan dalam prosesi. Doa pemberkatan ini mengingatkan umat akan makna abu sebagai tanda pertobatan dan harapan akan keselamatan.

Baca juga: Jadwal Misa Rabu Abu 5 Maret 2025 dengan Tata Perayaan Ekaristi dan Urutan Doa yang Dibaca

3. Pengolesan Abu di Dahi

Momen paling ikonik dari Rabu Abu adalah saat umat menerima tanda salib dari abu di dahi mereka. Saat mengoleskan abu, imam atau petugas gereja mengucapkan salah satu dari dua kalimat berikut:

“Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.” 

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved