Ibu Kota Negara

Tidak Mau Senasib dengan Kawasan Jabodetabek, IKN di Kaltim Punya Teknologi Canggih Cegah Banjir

Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) punya teknologi canggih menanggulangi terjadinya banjir.

TRIBUNKALTIM.CO/ROBIN ONO SAPUTRA
ISTANA IKN KALTIM – Wujud Istana Negara di IKN Nusantara diambil pada 17 Januari 2025. Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) punya teknologi canggih menanggulangi terjadinya banjir. (TRIBUNKALTIM.CO/ROBIN ONO SAPUTRA) 

TRIBUNKALTIM.CO - Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) punya teknologi canggih menanggulangi terjadinya banjir.

Ancaman banjir memang masih menghantui kawasan IKN di Kaltim.

Kondisi IKN pun banyak dibandingkan dengan kawasan Jabodetabek, yang kerap dilanda banjir.

Terbaru, kawasan Jabodetabek dilanda banjir pada Selasa (4/3/2025).

Baca juga: Daftar 10 Titik Rawan Banjir di IKN Kaltim, Upaya Otorita untuk Pencegahan Banjir secara Holistik

Baca juga: Terjawab Alasan sebenarnya Prabowo Rubah Desain Gedung Legislatif dan Yudikatif di IKN Kaltim

Tentu saja, banjir berulang setiap musim hujan ini menjadi sorotan publik terkait efektivitas strategi pencegahan dan mitigasi Pemerintah mengatasinya.

Hal ini terutama terkait penegakan tata ruang terhadap alih fungsi lahan, dan pembangunan infrastruktur ramah lingkungan.

Nah, bagaimana agar banjir besar di Jabodetabek tak terjadi di Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan 10 titik rawannya?

Ke-10 titik rawan banjir itu adalah Desa Teluk Dalam, Bukit Raya, Sungai Seluang, Muara Jawa Ulu, dan Samboja Kuala di Kecamatan Samboja dan Muara Jawa.

Baca juga: Pemerintah Pastikan Warga Kukar dan PPU Terdampak IKN Dapat Kompensasi, Tak Terima Dititip ke PN

Kemudian Desa Bumi Harapan, Kelurahan Mentawir, Desa Suka Raja, Wonosari, dan Tengin Baru di Kecamatan Sepaku.

Sejatinya, IKN dirancang sebagai kota modern dan berkelanjutan dalam konsep smart forest city, namun potensi banjir tetap menjadi perhatian utama.

Staf Khusus Kepala Otorita IKN Bidang Komunikasi Publik Troy Harold Pantouw menuturkan, Otorita IKN telah menyiapkan berbagai upaya untuk mencegah dan menangani risiko banjir di wilayahnya.

Menurutnya, banjir di IKN disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain belum optimalnya implementasi dan pemantauan kesesuaian tata ruang, tingginya curah hujan yang bersamaan dengan naiknya tinggi muka air laut, dan aktivitas pembukaan lahan di bagian hulu sungai.

Baca juga: Dampak IKN Nusantara ke Kaltim Melambat, Cek Prediksi BI Soal Ekonomi Kaltim Triwulan I 2025

"Otorita IKN melakukan upaya pencegahan banjir secara holistik, meliputi penyediaan rekomendasi kebijakan multisektor melalui Dokumen Kajian Risiko Bencana, dan evaluasi kondisi eksisting area rawan banjir berdasarkan tata ruang IKN," ungkap Troy kepada Kompas.com, Senin (10/3/2025).

Selain itu, Otorita IKN juga melakukan pemantauan tutupan lahan di hulu sungai, pembangunan bangunan pengendali banjir, rehabilitasi lahan dengan tanaman berdaya serap air tinggi, dan pembangunan sistem pemantauan banjir berbasis teknologi.

Kemudian melakukan pengawasan aktivitas ilegal yang berpotensi menimbulkan banjir, dan bila diperlukan merelokasi masyarakat di area rawan banjir.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved