Kabar Artis
Polemik Royalti dan Bantah Lakukan Diresct Licence, Judika Pilih tak Lagi Nyanyi Lagu Ahmad Dhani
Judika Sitohang memutuskan untuk tidak lagi membawa lagu Ahmad Dhani dan membantah bahwa ia pro terhadap sistem direct license ke pencipta lagu.
TRIBUNKALTIM.CO - Penyanyi Judika Sitohang memutuskan untuk tidak lagi membawa lagu Ahmad Dhani dan membantah bahwa ia pro terhadap sistem direct license ke pencipta lagu.
Ia merasa terkena di-framing sebagai penyanyi yang melakukan direct license dan sistem direct license itu berhasil dengan contoh dirinya.
Judika menceritakan pengalaman soal direct license yang kini tengah jadi perhatian publik. Bahkan ia merasa di framing melakukan direct license ke Ahmad Dhani.
Baca juga: Sosok Shabrina Peserta Indonesian Idol Season 13, Viral Bikin Judika Nangis, Dijagokan Lolos 5 Besar
Judika memulai penjelasan dari fakta bahwa ia pernah menjadi anggota grup vokal bentukan Ahmad Dhani, Mahadewa, pada 2011-2014 dan sering membawakan lagu Band Dewa 19.
Setelah keluar, Judika biasanya membawakan "Separuh Nafas" sebagai lagu upbeat.
Pada satu waktu, ia ditagih setelah pulang menyanyi di luar kota.
"Tiba-tiba pulang nyanyi tuh dari manajemennya Mas Dhani bilang ke manajemen aku, ‘Jud, nyanyi lagu Separuh Nafas ya? Gini-gini, sekarang bayar ya'. Karena oh gitu, ‘Ya udah Mas, berapa?’," ujar Judika dalam konferensi pers bersama VISI di SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (19/5/2025).

"Waktu itu disebut kalau enggak salah Rp 5 juta. ‘Oke, besok saya akan bayar’, singkatnya seperti itu," lanjut Judika.
Namun kemudian, Judika mendapat kabar bahwa tak perlu membayar kala itu dan baru berlaku di waktu berikutnya jika Judika kembali membawakan lagu Dewa 19.
Setelah momen tersebut, Judika memilih untuk tidak melantunkan lagu-lagu Dewa 19 sama sekali.
"Karena saya enggak tahu aturannya seperti apa nih yang berlaku gitu. Jadi saya enggak mau nanti jadi sama-sama enggak enak gitu. Kita saling kenal, kita teman, tapi kok jadi, akhirnya saya menghindari polemik aja, saya enggak bawa (lagu mereka)," tutur Judika.
Sementara perihal ketika ia membawakan lagu Dewa 19 di acara ulang tahun Garuda, Judika mengatakan, perizinan diurus oleh pihak perusahaan.
Ahmad Dhani Dituding Rasis dan Seksis
Ini respons singkat Ahmad Dhani usai pernyataannya soal pemain naturalisasi viral dianggap rasis dan seksis.
Anggota Komisi X DPR RI Ahmad Dhani bereaksi usai dituduh rasis terhadap pemain keturunan Indonesia yang dinaturalisasi PSSI.
Pernyataan mengejutkan itu dilontarkan Ahmad Dhani dalam rapat Komisi X DPR RI bersama PSSI pada Rabu (5/3/2025).
Ahmad Dhani mengaku menjadi salah satu orang yang sangat mendukung adanya program naturalisasi pemain keturunan.
Akan tetapi, ada satu usulan yang menurutnya perlu dilakukan PSSI dalam melakukan revolusi sepak bola secara ekstrem.
Baca juga: Sindiran Susi Pudjiastuti ke Ahmad Dhani Soal Naturalisasi Timnas Indonesia, Singkat dan Menohok!
Yakni dengan mengurangi pemain bule yang memiliki rambut pirang dan mata biru, karena menurutnya 'tidak enak dilihat'.
Hal itu disampaikan Ahmad Dhani di depan Ketum PSSI Erick Thohir beserta jajaran dan para anggota komisi yang hadir dalam rapat.

Ia meminta PSSI mencari pemain keturunan dari Korea dan Afrika yang menurutnya lebih mirip dengan orang Indonesia.
"Saya hanya menambahi saja, Pak Erick," kata Ahmad Dhani.
"Saya orang yang sangat setuju naturalisasi, bahkan sampai 50 pun tidak ada masalah karena ini bagian dari revolusi di dunia sepak bola."
"Jadi kalau namanya revolusi semuanya harus ekstrem."
"Tapi, usul saya kurangi-lah pemain yang bule dalam tanda kutip yang rasnya rambut pirang, mata biru karena menurut saya kalau bule itu dilihatnya seperti gimana gitu."
"Cari pemain mungkin yang rasnya mirip-mirip dengan kita. Entah itu dari Korea, Afrika, yang mirip-mirip dengan kita," imbuhnya.
Sayangnya, pernyataan Ahmad Dhani itu dinilai cenderung mengarah ke tindakan rasisme terhadap pemain keturunan.
Publik Tanah Air pun banyak yang melontarkan protes terhadap Ahmad Dhani, menyayangkan pernyataan yang keluar darinya.
Akun Instagram pribadi Ahmad Dhani sontak dibanjiri komentar bertuliskan 'rasis', dan memintanya agar berpikir lebih dulu sebelum berucap.
Meski begitu, Ahmad Dhani cukup santai dalam menanggapinya, dengan hanya tiga kata yang dilontarkan pada unggahan akun Instagram pribadinya.
"Hidup naturalisasi, lanjutkan," tulis Ahmad Dhani dalam unggahan akun Instagram pribadi pada Kamis (6/3/2025).
Pro dan kontra memang akan terus berdampingan jika membahas perihal naturalisasi pemain, seperti halnya yang terjadi saat ini.
Rapat bersama Komisi X DPR RI dengan PSSI membahas naturalisasi tiga pemain keturunan yang disiapkan untuk Timnas Indonesia.
Tiga pemain keturunan ini antara lain Dean James, Joey Pelupessy dan Emil Audero Mulyadi.
Ketiganya diproyeksi memperkuat Timnas Indonesia di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia dan Bahrain.
Karena itu, PSSI mencoba mempercepat proses naturalisasi, agar ketiganya bisa didaftarkan untuk laga tersebut.
Komnas Perempuan Kecam Pernyataan Seksis Ahmad Dhani, Dorong MKD DPR RI Lakukan Pemeriksaan
Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mengecam pernyataan anggota DPR RI, Ahmad Dhani, yang dinilai seksis dan melecehkan perempuan.
Pernyataan yang disampaikan Ahmad Dhani dalam Rapat Komisi X DPR RI dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terkait naturalisasi pada Rabu (5/3/2025) kemarin, disebut berpotensi melanggar hak asasi perempuan.
“Komnas Perempuan mengecam pernyataan anggota DPR Ahmad Dhani. Pernyataan Ahmad Dhani melecehkan perempuan karena menempatkan perempuan sekedar mesin reproduksi anak, pelayan seksual suami,” kata Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani, dikutip dari Antara, Kamis (6/3/2025).
Pernyataan Ahmad Dhani itu dilontarkan saat ia mengusulkan perluasan kebijakan naturalisasi bagi pemain sepak bola yang berusia di atas 40 tahun dan berstatus duda.
Politisi Partai Gerindra itu berpendapat bahwa para pemain yang dinikahkan dengan perempuan Indonesia akan menghasilkan keturunan yang memiliki keterampilan sepak bola lebih baik.
Dalam pernyataannya, Ahmad Dhani bahkan juga menyinggung, jika pemain sepak bola itu beragama Islam, maka mereka bisa menikah dengan empat perempuan.
Komnas Perempuan menilai pernyataan itu tidak hanya merendahkan perempuan, tetapi juga bertentangan dengan komitmen Indonesia dalam upaya mewujudkan kesetaraan gender.
Indonesia telah meratifikasi Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (CEDAW) melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984.
Konvensi ini mengamanatkan pejabat publik, termasuk pembuat kebijakan, untuk tidak melakukan diskriminasi terhadap perempuan dan mengambil langkah strategis dalam menghapus diskriminasi tersebut.
“Mengingat bahwa pernyataan AD berpotensi melanggar hak asasi perempuan, mencederai citra, kehormatan dan kewibawaan DPR RI, khususnya Komisi X yang juga mengawal bidang pendidikan, Komnas Perempuan mendorong Majelis Kehormatan Dewan (MKD) untuk memeriksa kasus ini lebih lanjut,” ujar Andy.
Komnas Perempuan berharap MKD DPR RI segera mengambil langkah konkret dalam menindaklanjuti pernyataan tersebut.
Sebagai lembaga yang bertugas mengawasi etika anggota dewan, MKD diminta untuk menegakkan standar integritas yang lebih tinggi bagi anggota legislatif.
Artikel ini telah tayang di Superball.bolasport.com dengan judul 3 Kata Respons Ahmad Dhani Usai Dituduh Rasis ke Pemain Keturunan
Artikel ini telah tayang di Kompas TV dengan judul Komnas Perempuan Kecam Pernyataan Seksis Ahmad Dhani, Dorong MKD DPR RI Lakukan Pemeriksaan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pernah Dimintai Direct License oleh Ahmad Dhani, Judika Pilih Tak Bawakan Lagu Dewa 19"
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.