Ramadhan 2025
Teks Khutbah Jumat Akhir Ramadhan 2025, Berburu Malam Lailatul Qadar dan Keutamaannya
Inilah khutbah Jumat akhir Ramadhan 2025, berburu malam Lailatul Qadar dan keutamannya.
TRIBUNKALTIM.CO - Inilah khutbah Jumat akhir Ramadhan 2025, berburu malam Lailatul Qadar dan keutamannya.
Artikel ini lengkap dengan khutbah Jumat akhir Ramadhan 2025, berburu malam Lailatul Qadar dan keutamannya.
Selain momentum Nuzulul Quran atau diturunkannya Al-Qur’an, di bulan suci ini juga terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu malam lailatul qadar.
Baca juga: Inilah Niat Sholat Lailatul Qadar 2 Rakaat Sendiri di Rumah Lengkap Tata Cara dan Waktu Pelaksanaan
Lailatul Qadar menjadi saksi diturunkannya Al-Qur’an oleh Allah SWT dari lauh mahfudz dan diletakkan di langit dunia oleh malaikat jibril, setelah itu diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur.
Sebab keutamaan itulah umat Islam berbondong-bondong untuk mencari malam lailatul qadar dengan meningkatkan kuantitas maupun kualitas ibadahnya pada malam-malam ganjil di 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Berbicara perihal Jumat lusa nanti, tepatnya di hari Jumat tanggal 21 Maret 2025, kita selaku laki-laki beragama muslim akan melaksanakan ibadah Salat Jumat.
Hari Jumat yang merupakan Sayyidul Ayyam atau Penghulunya Hari pun diyakini oleh kaum muslimin sebagai hari yang penuh keberkahan.
Khusus untuk khutbah pada Jumat lusa nanti, berikut merupakan naskah khutbah Jumat bertemakan "Berburu Malam Lailatul Qadar, Raih Hikmah dan Keutamaannya".
Khutbah 1
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي فَتَحَ أَبْوَابَ الْجَنَّةِ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ الَّذِيْ أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلٰهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً تُنْجِي قَائِلَهَا مِنَ النِّيْرَانِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أمَّا بَعْدُ. فَيَا أيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ . وَقَالَ تَعاَلَى: إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ . وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ . لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ .تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ. سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْر
Hadirin rahimakumullah,
Hari demi hari telah kita lalui dan tak terasa sekarang kita telah berada separuh lebih bulan Ramadhan. Artinya, sebentar lagi kita akan memasuki sepertiga terakhir dari bulan mulia ini yang menurut pandangan mayoritas ulama di dalamnya terdapat satu malam istimewa, yaitu lailatul qadar. Karenanya, dirasa sangat penting untuk membahas malam tersebut sebab ibadah pada malam itu khairun min alfi syahr (lebih baik dibanding ibadah selama seribu bulan) yang di dalamnya tidak ada lailatul qadar. Hal ini selaras dengan penuturan Mujahid bin Jabir:
أَنَّ النَّبِيَ صلى الله عليه وسلم ذَكَرَ رَجُلًا مِنْ بَنِيْ اِسْرَائِيْلَ لَبِسَ السِّلَاحَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ تَعَالَى اَلْفَ شَهْرٍ فَعَجِبَ الْمُسْلِمُوْنَ مِنْ ذَلِكَ فَأَنْزَلَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: اِنَّا اَنْزَلْنَاهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ اِلَى قَوْلِهِ خَيْرٌ مِنْ اَلْفِ شَهْرٍ
Artinya: “Sesungguhnya Nabi mengisahkan seorang laki-laki dari kalangan Bani Israil yang senantiasa mengangkat senjatanya untuk berjuang di jalan Allah selama seribu bulan. Perkara tersebut membuat kaum muslimin merasa takjub sehingga Allah menurunkan tiga ayat pertama surat Al-Qadar.” (Fadhailu-l Awqat li-l Baihaqi, juz 1 hal. 207).
Selain hal tersebut, keutamaan lain dari lailatul qadar adalah
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْر
Artinya: “Yaitu para malaikat dari tiap lapis langit bahkan dari sidratil muntaha turun ke bumi untuk meng-amin-kan doa manusia hingga waktu munculnya fajar sebagaimana penuturan Imam Al-Qurthubi. Mereka, termasuk malaikat Jibril, turun dengan membawa rahmat Allah dan segala ketentuan yang telah Allah tentukan pada malam tersebut hingga setahun ke depan.”
Keutamaan terakhir yang tersurat dalam surat Al-Qadar adalah
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.